HUT RI
101 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sikerei
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Sumatera Barat

Indonesia kaya akan budaya, alam dan pariwisatanya. Salah satu buktinya adalah tradisi pengobatan Sikerei yang ada di Mentawai. Kerei atau Sikerei adalah orang yang sangat dipercaya bisa menyembuhkan penyakit dengan cara ritual tertentu. Di Mentawai, Sumatra Barat ada tradisi pengobatan kuno yang namanya Sikerei, atau orang yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Salah satu ritual dari Sikerei ini adalah Tari Turuk tarian yang dilakukan untuk berkomunikasi dengan arwah leluhur (ukkui). Sebelum melakukan ritual tari tarian, dimulai dengan mengolah daun-daunan yang digunakan sebagai ramuan obat, saat mengolah obat pun Sikerei sambil membacakan mantera. Mantra tersebut adalah cara masyarakat setempat untuk berkomunikasi Sikerei dengan arwah para leluhur, untuk membantu pembuatan obat tersebut. Masyarakat setempat percaya, bila ada seseorang yang sakit hal tersebut dikarenakan jiwanya sedang meninggalkan tubuhnya. Dan memerlukan pengobatan khusus seperti kekuatan spiritua...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Sikoira
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Barat

Sikoira adalah kerang di Mentawai dengan cangkang putih. Kerang ini bisa diperoleh di hutan bakau di pantai atau di muara sungai. Para perempuanlah yang bisa mencari dengan membawa sampannya. Mereka biasa mencari pagi hingga sore hari, kadang bermalam bersama-sama di hutan bakau, membuat api unggun dan menikmati sikoira. Sumber: https://travel.tempo.co/read/1108563/menjajal-kuliner-tradisional-nan-ekstrim-di-kepulauan-mentawai/full&view=ok

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Gandang Lasuang (Gendang Lesung)
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Barat

Sumber: Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Sumatera Barat   Gandang lasuang termasuk salah satu musik tradisionil di Kecamatan Pariaman.   Satu-satunya yang masih berkembang sekaraRg terdapat di Kenegarian Sikapak, Keca­ matan Pariaman, Kabupaten Padang/Pariaman, sedang di Kenegarian lain telah mulai lenyap.   Alat musik ini terdiri dari sebuah saluang, terletak di atas dua potong batang pisang panjang 30 em; lima buah telempoang terletak pada rumah-rumah telempong dan sebuah gandang (dol). Lasu!illg ini berbentuk sepotong kayu dari batang eempedak hutan yang jantan, Iebar sepull}h ern dan tebal lima em. Pada pertengahan panjang lasuang terdapat sebuah lobang lasuang.   Musik gandang lasuang timbul dari pekerjaan wanita-wanita yang menumbuk tepung pada lasuang kayu untuk membuat kue waktu perhelatan perkawinan, adakalanya berjurnlah sampai enam orang. Mereka menumbuk seeara berganti-ganti sambil berkelakar, sehingga tidak merasa letih. K...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Alat musik
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Barat

Batu Talempong ini ditemukan pertama kali oleh seorang ulama bernama Syeikh Syamsudin. saat ditemukan ditaksir masyarakat sekitar abad XII masehi, sewaktu Syeikh ini bermimpi didatangi seorang berjubah putih, berjanggut panjang sampai ke pusat, dan memakai sorban. Orang tua dalam mimpi Syeikh ini memberi tahu bahwa ada beberapa buah benda yang sekarang berserakan dalam hutan yang ditumbuhi talang dan daun enau. Benda tersebut akan dapat memberi manfaat bagi anak cucu dan masarakat kalau dapat dikumpulkan. Ada sifat magic yang dimiliki oleh lemengan batu itu, yaitu sebelum dipukul atau dibunyikan maka batu ini harus diasapi dengan kemenyan putih . Apabila tidak dilakukan tatacara ini niscaya lempengan batu ini tidak akan menimbulkan bunyi yang nyaring seperti talempong maka berdasarkan keterangan orang-orang di sekitar lokasi si pemukul akan terkena kutukan berupa penyakit yang tidak akan bisa disembuhkan dan bisa merenggut nyawa sendiri. Batu talempong merupakan medan nan bapaneh de...

avatar
Widra
Gambar Entri
Cerita Rakyat Si Malanca
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Diceritakan ada seorang anak muda bernama si Malanca. Ia dari keluarga miskin dan tidak mempunyai pekerjaan dan kepandaian. Pada suatu hari si Malanca merantau dan ia berhasil mendapatkan pekerjaan yang tidak memerlukan kepandaian, yaitu menjadi tukang cuci piring di sebuah lepau nasi. Ia rajin memperhatikan orang-orang bekerja, terutama cara orang memasak. Oleh karena keyakinan dan kesungguhannya maka ia pandai memasak segala macam jenis masakan. Selama bekerja, si Malanca berkenalan dengan seorang gadis yang pada akhirnya menjadi istrinya. Karena diperantauan tidak ada perubahan dan peningkatan nasib, maka si Malanca dan istrinya pulang kampung. Tersebarlah di kampung itu bahwa si Malanca telah pulang dari rantau dan mereka mempunyai pandangan bahwa pulang merantau pasti beroleh rejeki banyak, karena si Malanca pulang membawa seorang istri. Padahal dalam kehidupan sehari-harinya ia hidup sangat payah. Setiap harinya ia memikirkan untuk kebutuhan sehari-hari, terutama untuk beli bera...

avatar
Widra
Gambar Entri
Balit
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Balit adalah upacara yang dilakukan sehari sebelum pasigirit abak atau menarik sampan baru dari hutan untuk dibawa ke perkampungan. Upacara ini merupakan upacara selamatan bagi si pemilik sampan maupun orang-orang yang akan bekerja menarik sampan. Sedangkan keesokkan harinya sebelum para laki-laki pergi ke hutan si pemilik sampan akan menjamu mereka makan bersama. Demikian pula setelah para laki-laki kembali dari hutan dengan sampan baru itu, mereka juga akan dijamu makan oleh si pemilik sampan.

avatar
Widra
Gambar Entri
Puti Banduik
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Sungai Tolang adalah nama suatu jorong, setingkat desa di Minangkabau. Di atas jorong adalah nagari, setingkat dengan kelurahan. Jorong Sungai Tolang termasuk ke dalam wilayah Nagari Tareh di Kabupaten Limopuluah Koto, Provinsi Sumatera Barat. Penduduk asli Kabupaten Limopuluah Koto adalah bagian dari penduduk berbudaya Minangkabau sehingga disebut sebagai orang Minangkabau. Orang Minangkabau menyebut diri mereka “orang beradat” dan negeri mereka “negeri beradat”, yaitu penduduk dan kawasan yang memiliki kebudayaan khas yang dinamai "Minangkabau". Orang Minangkabau merasa bangga dengan kebudayaan, adat atau aturan hidup bersama yang mereka patuhi sejak zaman dahulu. Di antara adata yang berlaku di Minangkabau adalah pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Adat tentang pergaulan laki-laki dan perempuan mewajibkan laki-laki dan perempuan berbeda tempat, misalnya di rumah, di tempat mandi, di warung atau di pasar, dan di tempat pesta. Anak laki-laki dan anak perempuan me...

avatar
Widra
Gambar Entri
Pendekar Sejati Bukit Matahari
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Fajar baru saja tiba. Matahari mulai menampakkan dirinya di kaki cakrawala. Semburat sinarnya yang kuning keemasan mulai menerangi seluruh alam. Bari, bocah berusia sepuluh tahun itu mulai menuruni tangga Omo Hada miliknya. Omo Hada adalah rumah adat khas suku Nias yang terdapat di Desa Bawomataluo. Pagi ini, ia berniat menjumpai Ina yang tengah sibuk menumbuk padi di dalam lisung batu. Ia sudah tak sabar ingin memulai hari-hari barunya di Tano Niha, sebutan suku Nias untuk menyebut kampung halaman mereka, Tanah Nias. Ia yakin hari ini adalah waktu yang tepat baginya untuk menyapa dunia barunya ini. Sejak kedatangannya sebulan yang lalu, ia sama sekali belum pernah ke luar rumah walaupun hanya sekadar bercengkrama dengan keluarga barunya. “Bari! Mau ke mana kau? Siapa yang suruh kau ke luar rumah?” teriak Ina yang langsung meletakkan alu, alat untu kemnumbuk padi di dalam suatu wadah yang biasanya disebut lisuung batu. Ia bergegas menarik Bari kembali ke dalam Omo Hada mereka....

avatar
Widra
Gambar Entri
Karang Melenguh
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Panggilan Upiak atau Buyuang bagi orang Minangkabau pada zaman dulu adalah panggilan kesayangan kepada anak perempuan dan anak laki-laki. Panggilan itu dapat pula digunakan untuk menyapa dan menyebut anak-anak yang belum dikenali namanya. Di Nagari Bayang ada seorang anak yang diberi nama Buyuang Kacinduan. Arti nama itu adalah anak laki-laki yang dirindukan. Nama itu diberikan karena Buyuang lahir setelah ayah dan ibunya menanggung kerinduan yang sangat lama untuk memiliki anak. Buyuang Kacinduan benar-benar menjadi seorang anak yang sangat disayangi oleh ayah-ibunya. Namun, meskipun sangat disayang, Buyuang tidaklah tumbuh menjadi anak yang manja. Kedua orang tuanya seperti mempersiapkan bekal untuk kehidupan Buyuang kelak di kemudian hari. Setiap hari Buyuang diajari dengan hal-hal yang baik, seperti harus selalu bersyukur kepada Tuhan, selalu berbuat baik kepada sesama, menyayangi hewan dan tumbuhan, serta rajin membantu pekerjaan ayah-ibu. Semua orang di kampung tempat mereka t...

avatar
Widra