Cepot/Astrajingga merupakan anak angkat Sanghyang Ismaya (semar) yang tercipta dari bayangannya sendiri untuk menemani Semar ketika diperintahkan Sanghyang Tunggal untuk mengabdi kepada Trah Witaradya (Ksatria). Bicaranya kekanak-kanakan tapi selalu penuh makna Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen (sebetulnya Cepot lahir dari saung). Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu lewat humornya dia tetap memberi nasehat petuah dan kritik. Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh dalang di tengah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama Arjuna, Ksatria Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat, kritik maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan sambil guyon. Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa ikut dengan be...
1. Asal-usul Di daerah Cianjur -Selatan, tepatnya di Kecamatan Kadupandak ada satu jenis kesenian tradisional yang bernama rampak kohkol. Kesenian ini juga sering disebut sebagai bedug kidulan atau dulag kidulan karena berada dan dari kidul (selatan). Tumbuh dan berkembangnya Kohkol (kentungan) dan bedug adalah dua alat bunyi yang selalu ada di setiap mesjid dan langgar (surau). Fungsi kedua alat bunyi tersebut adalah sebagai alat komunikasi untuk memberitahukan kepada masyarakat, khususnya para muslim (penganut agama Isalam) tentang waktu sholat wajib (subuh, dluhur, ashar, magrib, dan isya). Selain itu, juga untuk memberitahu saatnya sholat Jumat. Bunyi kohkol dan atau bedug yang bertepatan dengan saatnya sholat subuh disebut “bedug subuh”; bertepatan dengan saatnya sholat dluhur disebut “bedug lohor”; bertepatan dengan saatnya sholat ashar disebut “bedug ashar”. Kemudian, yang bertepatan dengan saatnya sholat magrib disebut “bed...
Banyak sekali jajanan khas yang berasal dari kota Bandung ini yang bertebaran di berbagai sudut kotanya, ada satu jajanan tradisional yang tetap dicari dan memiliki banyak penggemar. Jajanan itu adalah kue balok. Kue balok adalah makanan yang cukup mengenyangkan perut. Oleh karena itu, tidak heran jika kue balok sering menjadi pilihan untuk sarapan pagi. Salah satu pedagang kue balok yang terkenal adalah kue balok di Pasar Cihapit. Pasar Cihapit sesuai namanya terletak di jalan Cihapit, Bandung. Di jalan ini ada pasar tradisional, nah di pasar itulah ada pedagang kue balok. Jalan Cihapit juga terkenal sebagai sentra penjualan barang bekas. Dengan adanya perkembangan zaman, kini kue balok tersedia dengan berbagai rasa yang bisa menambah kenikmatan dan daya tarik kue balok tersendiri, ada rasa green tea, coklat, keju, kismis dan sebagainya. Cara memasaknya pun unik dan masih tradisional yaitu dengan menggunakan cetakan khusus membuat kue balok disertai tungku arang. Sebelum ke...
Tahu Sumedang Makanan satu ini tentu tidak bisa dipisahkan dari kota Sumedang Kabupaten Jawa Barat . Berbicara tentang kota Sumedang pasti akan teringat dengan jajanan satu ini. Namanya adalah Tahu Sumedang . Tahu Sumedang ini merupakan salah satu jajanan murah khas daerah Sumedang yang terbuat dari kacang kedelai dan mengandung banyak protein nabati. Makanan yang relatif murah dan digemari berbagai usia. Tahu bisa diolah dengan berbagai cara, seperti dibacem, dipepes, ataupun digoreng. Khusus untuk tahu yang digoreng, salah satu yang paling terkenal adalah Tahu Sumedang, yang merupakan makanan khas dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Proses pembuatannya masih tradisional, yaitu menggunakan tenaga manusia, serta tidak menggunakan bahan pengawet. Dimulai dengan merendam kacang kedelai selama 4–6 jam, kemudian dicuci, digiling, direbus, dan disaring untuk mengendapkan patinya yang nanti akan menjadi tahu Konon...
Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau yang dikenal sebagai Masjid Agung Cirebon yang berlokasi di dalam kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon (Jl. Jagasatu, Kesepuhan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat 45114 ) memiliki banyak keunikan dari segi arsitekturnya. Mulai dari bentuk kubah, bentu dan jumlah pintu, sampai ornamen-ornamen di dalamnya memiliki pesan khusus. Salah satu ornamen yang terdapat dalam Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah “ Saka Tatal” . Dalam bahasa Jawa kuno, ' Saka' berarti tiang dan ' Tatal' yang berarti serpihan. Jadi Saka Tatal adalah sebuah tiang yang dibentuk dari serpihan-serpihan kayu. Ornamen ini memiliki pesan moril yang tersirat di dalamnya. Serpihan-serpihan kayu yang disatukan menjadi sebuah satu-kesatuan tiang yang kokoh melambangkan persatuan atau pemersatu dari semua umat yang ada pada Cirebon pada masa itu. Mengingat bahwa Cirebon merupakan daerah yang dihuni oleh penduduk yang heterogen. Masjid ya...
Keraton Kacirebonan Keraton Kacirebonan merupakan salah satu keraton yang ada di Kota Cirebon. Salah satu bangunan bersejarah ini dibangun pada masa kolonial Belanda. Walau namanya tidak begitu besar seperti pendahulunya, Keraton Kacirebonan memiliki pesona keindahannya tersendiri. Keraton Kacirebonan berada di Jalan Pulasaren, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Gaya arsitektur Keraton Kacirebonan merupakan pencampuran arsitektur Tiongkok, zaman kolonial dan tradisional. Keraton Kacirebonan didirikan atas prakarsa Pangeran Muhamad Haerudhin (Putra Mahkota Sultan Kanoman keempat). Keraton Kacirebonan berdiri pada 13 Maret 1808. Pendiri Pangeran Surya Negara dengan gelar pangeran raja kanoman putra sultan kanoman IV, sultan Khaeruddin. Secara tidak langsung, kesultanan kacirebonan merupakan pemekaran (pecahan) dari kesultanan kanoman. Mengapa bisa terpecah (dimekarkan)? Karena pada saat kepemimpinan Muhammad Khaerudd...
Bahan-bahan 1 ikat daun kenikir kelapa setengah muda parut 6 buah cabe keriting 6 buah cabe rawit 2 biji kemiri 2 cm kencur 3 siung bawang merah 3 siung bawang putih garam,gula,penyedap Langkah Setelah dibersihkan kenikir direbus dg air mendidih yg sudah diberi sedikit garam,fungsinya agar sayur ttp berwarna hijau segar Setelah matang,angkat tiriskan dan di...
Sumber: https://lektur.kemenag.go.id/web/ Logo Kemenag RI LKK_CIAMIS2013_MLM02 KUMPULAN DOA LKK_Ciamis2014/MLM02 Bhs. Arab Aks. Jawi Prosa DO 30hal/12 baris/hal 17.x 11 cm Kertas Eropa Naskah ini diberi judul kumpulan doa, yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadist. Judul tersebut tidak dijumpai pada kaper naskah atau dalam teks naskah, tetapi diprediksi dari isi kandungan naskah itu sendiri yang banyak berisi ragam doa. Adapun bahasa yang dipakai meliputi tiga jenis bahasa, yaitu bahasa Sunda dipakai ketika penulis memberi penjelasan, tetapi sekali-sekali disisipkan juga bahasa Jawa Sedangkan bahasa Arab dipakai ketika penulis mencantumkan doa-doa dari Al Qur’an atau Hadist. Sedangkan tulisan naskah seluruhanya mengunakan huruf Jawi, Pegon atau huruf Arab Melayu, tulis tangan dengan tinta warna hitam. Ketebalan naskah seluruhnya 30 halaman, dimana setiap halaman terdiri dari 12 baris dengan tidak mencantumkan nomor halaman, tetapi menggunakan tanda sambung ke ha...