1.845 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
4_Plintheng
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Daerah Istimewa Yogyakarta

Plintheng juga alat untuk berburu binatang. Pegangan plintheng terbuat dari kayu, sedangkan talinya menggunakan sejenis karet (pentil).   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Thulup
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Daerah Istimewa Yogyakarta

Thulup merupakan alat untuk berburu. Tulup berupa bambu kecil dan agak panjang. Dengan cara meniup lubang bambu, maka peluru yang tebuat dari tanah liat atau buah kecil akan melesat mengenai sasaran.     Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Tameng Jogja
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tameng adalah senjata untuk membela diri. Tameng biasanya dipakai oleh prajurit pada waktu perang, ronda, dan lain sebagainya. Tameng berfungsi untuk perisai tubuh terhadap senjata tajam yang melukainya.     Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Rumah Adat Panggangpe
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Panggang artinya dipanaskan di atas bara api. Sedangkan pe berati dijemur. Rumah panggang Pe merupakan bangunan kecil yang terdiri dari sebuah atap dengan empat buah tiang atau lebih yang di atasnya biasanya dipergunakan untuk menjemur barang-barang. 1.a. Panggangpe Gedhang Selirang Merupakan rumah Panggang Pe Pokok yang ditambah atap emper di bagian belakang. 1.b. Panggangpe Trajumas Merupakan rumah yang memakai tiga buah pengeret dan enam buah tiang. 1.c. Panggangpe Barengan Merupakan rumah yang berderet terdiri dari beberapa rumah Panggang Pe, dimana rumah yang satu membelakangi yang lain dan saling menggunakan balok blandar dan tiang sesamanya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-daerah-istimewa-yogyakarta/

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Kampung
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Rumah Adat Kampung merupakan rumah dengan denah empat persegi panjang, bertiang empat dengan dua buah atap persegi panjang pada sisi samping atas ditutup dengan tutup keyong. Rumah ini kebanyakan dimiliki oleh orang kampung atau orang jawa menyebutnya desa. 2.a. Kampung Srotong 2.b. Kampung Dara Gepak Merupakan Rumah Kampung yang beratap emper pada keempat sisinya. 2.c. Kampung Gajah Njerum Merupakan Rumah Kampung dengan tiga buah emper terdiri dari dua atap emper di muka dan belakang dan sebuah lagi pada sisi samping. Sedangkan sisi samping yang lain tidak diberi atap emper. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-daerah-istimewa-yogyakarta/

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Limasan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Dinamakan Limasan, karena jenis rumah tradisional ini mempunyai denah empat persegi panjang atau berbentuk limas. Rumah bentuk limasan yang sederhana terdiri dari empat buah atap, terdiri dua buah atap bernama kejen atau cocor serta dua buah atap bernama bronjong yang berbentuk jajaran genjang sama kaki. Kejen berbentuk segi tiga sama kaki seperti enam atap keyong, namun memiliki fungsi yang berbeda. Pada perkembangan selanjutnya rumah limasan diberi penambahan pada sisi-sisinya yang disebut empyak emper atau atap emper. 3.a. Limasan Apitan Merupakan Rumah Limasan bertiang empat dengan sebuah ander yang menopang molo di tengah-tengahnya. 3.b. Limasan Klabang Nyander Merupakan Rumah Limasan yang mempunyai pengeret lebih dari empat buah sehingga kelihatan panjang. Bentuk rumah ini semata-mata dilihat banyaknya pengeret dan tiang (tengah) serta susunan tiang. 3.c. Limasan Pacul Gowang Merupakan Rumah Limasan memakai sebuah atap emper terletak pada salah satu sisi panja...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Joglo Jogja
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

a. Joglo Sinom b. Joglo Pangrawit Rumah Joglo Pengrawit karena memakai lambang gantung, atap bronjong merenggang dari atap penanggap, atap emper merenggang dari atap penanggap, tiap sudut diberi tiang (saka) bentung tertancap pada sudut, tumpang lima buah, memakai singup dan geganja. c. Joglo Semar Tinandu Rumah Joglo yang memakai dua buah pengeret dan dua buah tiang (saka) guru diantara dua buah pengeret. Biasanya dua buah tiang tadi diganti dengan tembok sambungan dari beteng kebanyakan rumah bentuk ini dipakai sebagai regol (gapura). Susunan ruangan yang terdapat dalam rumah tradisional ini tergantung pada besar kecilnya rumah, fungsi ruangan dan kebutuhan keluarga. "Panggangpe" adalah bentuk rumah dengan susunan ruangan yang paling sederhana sedangkan bentuk "joglo" mempunyai susunan ruangan yang lebih banyak. Untuk bangunan tempat ibadah (langgar dan masjid) arsitektur tradisionalnya berbentuk "tajug". "Tajug" ini mirip "joglo" hanya atapnya tidak berbentuk " br...

avatar
Oase
Gambar Entri
Sendang Joholanang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Menurut cerita setempat sendang ini dibuat oleh Sunan Kalijaga. Dalam pengembaraan untuk menyiarkan Agama Islam, Sunan Kalijaga ditemani oleh salah satu abdi atau santrinya. Ketika sampai di Dusun Joholanang ini, santri Sunan Kalijaga kehausan. Melihat hal tersebut, Sunan Kalijaga kemudian menancapkan tongkatnya di tanah. Ketika tongkat dicabut, maka memancarlah air jernih dari dalam tanah. Air inilah yang kemudian diminum oleh santri yang kehausan. Lama-kelamaan air yang memancar dari tusukan tongkat Sunan Kalijaga ini berubah menjadi sendang atau telaga. Lama-kelamaan air yang memancar dari bekas tancapan tongkat itu berubah menjadi sendang atau telaga. Oleh karena air yang keluar dari tempat tersebut demikian besar, maka penduduk setempat di masa lalu menimbuni mata air tersebut dengan bebatuan. Oleh karena peristiwa tersebut dipandang suatu keajaiban atau mukjizat, maka air dari sendang ini sering dipercaya memiliki tuah. Ada beberapa peziarah yang datang ke tempat ini dengan tu...

avatar
Abdul Manan
Gambar Entri
Batik Keraton
Motif Kain Motif Kain
Daerah Istimewa Yogyakarta

Motif batik Keraton berasal dari kebudayaan jawa yang kental dengan sistem kekeratonan dan kesultanannya. Batik keraton ini melambangkan kearifan, kebijaksanaan, dan juga kharisma raja-raja jawa. Dulunya, batik asal Yogya ini hanya boleh dipakai warga keraton saja, namun sekarang sudah umum dipakai siapa saja. Ciri motif batik Keraton adalah motif bunga yang simetris atau saya burung yang dikenal sebagai motif sawat lar. Motif ini bisa dibilang paling banyak dipakai baik oleh orang Indonesia maupun orang luar negeri. Source: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/02/10-motif-batik-populer-dari-berbagai-daerah  

avatar
Fennec_fox