Bataha Santiago adalah Raja ke - 3 Kerajaan Manganitu. Makam Raja Santiago Berada di Kampung Nento Kecamatan Makam Manganitu, Makam ini adalah Bukti Kepahlawanan dari suku Sangihe melawan penjajahan kolonial Belanda. Ukuran makam memiliki Panjang : 2,50 M/ Lebar : 1,50 M dengan Luas Bangunan Situs : 243 M2 . Akes menuju Makam ini dari kota Tahuna kita dapat menuju ke Manganitu dari manganitu dapat menggunakan ojek/kendaraan sewa dgn jarak 5 Km atau dengan menggunakan angkutan umum dengan tarif Rp.5.000,- Source: http://wisatasangihe.blogspot.co.id/2014/09/makam-raja-santiago.html
Nasi Kuning Saroja ini merupakan sebuah tempat makan paling enak di Manado yang berada atau berdiri di jalan Diponegoro, Manado, 95112. Untuk harga menu makanan dari tempat wisata kuliner manado Nasi Kuning Saroja ini juga cukup terjangkau yakni antara Rp. 3000 hingga Rp. 11000 saja. Salah satu makanan favorit yang ada di wisata kuliner manado Nasi Kuning Saroja ini adalah nasi kuning yang tentunya sudah tidak asing di Pulau Jawa, akan tetapi nasi kuning yang ada di wisata kuliner Manado ini nampaknya agak berbeda, nama dari nasi kuning yang berbeda dari nasi kuning yang lain ini adalah Nasi Kuning Saroja. Di lengkapi dengan daging sapi, ikan cakalang, bawang goreng dan juga sambel nampaknya Nasi Kuning Saroja ini menjadi sangat istimewa. RM yang menyediakan: KS Masakan Khas Sulawesi Jl. Puspa Gading 8 Blok A1 No. 34, Kelapa Gading, Jakarta Utara 0857-7183-3294 Source:https://halomuda.com/tempat-wisata-kuliner-manado/
Pulau Sura terletak di Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, tepatnya di Kampung Salurang, Pulau Sura memiliki vegetasi tumbuhan batu / karang dan letaknya sangat dekat dengan Daratan Pulau Sangihe (Kampung Salurang). Untuk mencapai pulau ini dapat ditempuh dengan menggunakan perahu dari Kampung Salurang (Ibukota Kec. Tabukan Selatan Tengah) atau berjalan kaki menyebrangi Sungai Pintareng. Source:http://wisatasangihe.blogspot.co.id/2014/08/pulau-sura.html
Buah tome-tome yang diekstrak sarinya dan dibuat menjadi wine/anggur khas Sangihe
Tari gunde berawal dari tari lide, tari lide itu (tari berkelompok) adalah tarian penghantar roh org yg menjelang mati dalam upacara sundeng. Selanjutnya berinkarnasi menjadi salai (tari tunggal). Setiap penari salai dipilih raja manganitu untuk menjadi penari istana di istana kerajaan. Lalu tari salai yg dulunya tari tunggal ber re inkarnasi lagi menjadi tari berkelompok.Tari gunde yg dulunya adalah tarian rakyat akhirnya berubah menjadi tari an istana. Awalnya tari gunde hanya di pertunjukan pada saat menerima tamu penting kerajaan. Kemudian menjadi sacral yg menunjukan kesucian seorang wanita sangihe. Pengiring gunde adalah tagonggong yg disertai sambo. Gunde terdiri dari 4 babak berdasarkan urut lagu sasambo. Lagung balang,sonda,duruhang dan sasahola. Pukulan tagonggong terdiri dari 4 macam juga yaitu tengkele balang, tengkele sonda, tengkele duruhang dan tengkele sasahola. Source:http://wisatasangihe.blogspot.co.id/2014/09/tari-gunde.html
Nasi bungkus Manado, jangan salah nasi bungkus manado ini rasanya berbeda dengan nasi bungkus yang biasa kita temuai di jakarta. Nasi bungkus ini memiliki aroma yang menggugah selera makan kita. dilapisi dengan daun "NASI". Source:http://mokingjay-art.blogspot.co.id/2013/01/40-makanan-dan-minuman-khas-manado.html
Selain dikenal memiliki kuliner yang menggugah selera seperti bubur manado, mie cakalang, Manado juga dikenal memiliki aneka jenis kue yang terkenal akan rasanya yang enak. Nama-nama seperti klapertart dan halua kenari menjadi bukti jika ibukota Sulawesi Utara ini memiliki sajian kue yang khas. Selain dua kue di atas, ada satu nama kue khas yang tidak boleh dilewatkan yakni kue bangket sagu. Kue bangket sagu merupakan kue khas dari Kepulauan Talaud. Masyarakat di kepulauan yang terkenal dengan keindahan alamnya ini menjadikan sagu sebagai makanan utamanya. Tidak mengherankan, kue khas masyarakat di sini juga banyak yang terbuat dari bahan sagu seperti kue bangket sagu ini. Kue bangket sagu banyak ditemui di Desa Rainis, Kecamatan Rainis, Kabupaten Kepulauan Talaud. Di sini kita bisa melihat kue-kue ini sudah dikemas cantik dan sudah siap dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke kawasan ini. Kue bangket sagu sering dijadikan buah tangan bagi wisatawan yang ber...
Bahan: 1. 280 gram beras putih 2. 14 lembar daun nasi / daun laikit 3. Air secukupnya untuk merebus Cara membuat: 1. Cuci beras dan tiriskan. 2. Ambil beras sebanyak +- 1 sendok makan, bungkus dengan selembar daun nasi atau daun laikit. Pada waktu membungkus beras haruslah diberi ruang sedikit karena beras akan mengembang menjadi nasi. Lakukan hal yang sama hingga beras habis. 3. Masukan ke dalam panci, beri air, lalu rebus hingga matang dan menjadi nasi. Angkat. 4. Sajikan dalam keadaan panas atau dingin. Sumber: Buku Hidangan Populer Khas Provinsi Sulawesi Utara Kota Tomohon.
Bahan: 1. 300 gram ikan mujair, bersihkan 2. 300 ml minyak goreng Bumbu: untuk melumuri ikan 1. 2 buah lemon cui (jeruk ikan) 2. 1 sdt garam (secukupnya) bumbu lainnya 1. 3 buah bawang merah, iris halus 2. 1 siung bawang putih, iris halus 3. 3 buah cabai rawit, haluskan 4. 3 buah tomat, iris kasar Cara membuat: 1. Lumuri ikan dengan air jeruk dan garam, diamkan. 2. Panaskan minyak, goreng ikan hingga matang. Angkat dan tiriskan. 3. Buat saus: tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum, masukan cabai rawit dan tomat. Tumis hingga layu. Angkat. 4. Sajikan ikan goreng dengan disiram saus. RM yang menyediakan: Cak Tu Ci Jl. Panglima Polim V No.15, RT.7/RW.6, Melawai, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160 (021) 7244833 Sumber: Buku Hidangan Popoler Sulawesi Utara Khas Kota Tomohon