Bahan-bahan: 400 gram Ikan Saluang / Ikan Wader / ikan kecil lainnya 1 buah Jeruk nipis 3 buah Cabe merah kering besar 8 siung Bawang merah 2 buah Kemiri (bisa diganti 2 sdm kelapa parut setengah tua) 1 batang Serai ( ambil bagian putihnya lalu iris tipis 1 ruas Lengkuas (iris tipis) 1 sdm Air asam kental 1 ruas kecil Kunyit 3 buah tomat Secukupnya Garam dan penyedap Secukupnya daun pisang Langkah-langkah: 1. Bersihkan ikan lalu tiriskan, beri perasan jeruk nipis dan taburi sedikit garam, diamkan 15 menit. 2. Haluskan bawang merah, cabe merah kering yang sudah direndam air panas, serai, lengkuas, kunyit, kemiri / kelapa parut. 3. Buang air jeruk pada ikan, lalu cuci sebentar dan tiriskan beri bumbu halus, air asam, garam, penyedap dan irisan tomat. Aduk 4. Siapkan daun pisang, bungkus ikan beri semat pada ujungnya. Lalu kukus kurang lebih 20 menit. 5....
Bahan-bahan 1/4 kg ikan saluang Bumbu halus: 3 siung bawang merah 2 siung bawang putih 6 buah cabai merah besar 11 buah cabai rawit 1 tomat ukuran besar Secukupnya gula Secukupnya garam Secukupnya air Langkah-langkah: 1. Bersihkan ikan lalu goreng hingga agak kering 2. Haluskan bumbu halus 3. Tumis hingga harum tambahkan gula, garam, air 4. Test rasa 5. Masukan ikan 6. Tunggu hingga surut 7. Sajikan sumber: https://cookpad.com/id/resep/4303242-balado-ikan-saluang
Roti ada juga yang bahannya dari sagu, maka dari itu dinamakan roti sagu. Jika ingin membuat roti sagu yang disediakan, yaitu: Bahan: sagu 1 liter tepung gandum 1 liter gula putih 1/4 kg telur bebek 4 butir gula merah Cara Pembuatan: Mula-mula gula putih dan telur dikocok sampai mengembang. Sesudah itu tambahkan dengan sagu dan juga tepung, diaduk rata sampai jadi adonan. Adonan tadi masukkan ke luangan roti yang dibaahnya dipanaskan oleh bara api, apinya jangan terlalu besar. Setelah itu, diatasnya ditaburkan sedikit gula merah yang diserut. Tutup dengan "panai" yang panas. Lama memasaknya sekitar 5 menit, roti sudah matang, warnanya terlihat agak merah muda. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan
Bahan: tepung sagu 1 liter gula putih 1/4 kg 1 biji kelapa parut kacang hijau 1/4 kg Cara Pembuatan: Terlebih dahulu tepung sagu itu disatukan pelan2. Masukkan ke air yang sudah mendidih sampai matang. Diangkat lalu digenggam-genggam, diratakan di tuangan kayu yang ukurannya kira2 satu jari. Setelah itu masukkan lagi ke air yang mendidih. Sampai disitu sudah jadi ular2, tetapi belum lengkap. Kacang hijau digoreng sampai masak, lalu diulek jadi halus. Semuanya dicampur dengan kelapa parut, tambahkan gula putih. Semuanya ditaburkan ke ular-ular. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan
Ada wadai cingkaruk habang, ada juga wadai cingkaruk putih. Jika ingin membuat wadai cingkaruk putih, maka yang disediakan: Bahan: Beras ketan putih 1/2 liter Gula putih 1/2 kg 1 biji kelapa muda parut Cara Pembuatan: Beras ketan terlebih dahulu disangrai di wajan sampai kering Kemudian masukkan gula merah serut dengan kelapa muda parut. Lalu aduk, digoreng sampai masak, kemudian diangkat. Kemudian digiling rata dengan penggilingan yang tebalnya kira2 satu jari. Lalu, diiris2 panjang tiga atau empat jari, potongan segi empat atau segi miring. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan
Wadai cingkaruk atau cangkaruk termasuk wadai yang kering. Kalau ingin membuat wadai cingkaruk, maka yang disediakan Bahan: Beras ketan putih 1/2 liter gula merah 1/2 kg 1 biji kelapa muda parut Cara Pembuatan: Beras ketan terlebih dahulu disangrai di wajan sampai kering Kemudian masukkan gula merah serut dengan kelapa muda parut. Lalu aduk, digoreng sampai masak, kemudian diangkat. Kemudian digiling rata dengan penggilingan yang tebalnya kira2 satu jari. Lalu, diiris2 panjang tiga atau empat jari, potongan segi empat atau segi miring. Wadai cingkaruk ini tahan didiamkan dalam waktu lama karena tidak cepat basi, asalkan dibungkus rapat. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan Lokasi penjual: Warung Kembar Alamat: Jl. Pangeran Abdurrahman, Cindai Alus, Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan 71213
Biasanya disebut "tapai", tetapi karena ada tapai gumbili (singkong) lalu dibedakan dengan tapai beras. Bahan: Beras ketan 1 liter Pucuk daun katu secukupnya Ragi tapai secukupnya Cara pembuatan: Terlebih dahulu beras ketan direndam sekitar 30 menit lamanya, lalu tiriskan. Lalu dicampur dengan daun pucuk katu yang sudah hancur, diaduk sampai rata. Setelah itu, kukus sampai setengah matang, disiram dengan air panas 1 gelas. Jika sudah matang diangkat, lalu dinginkan, taburkan ragi tapai yang sudah dihancurkan halur seperti tepung. Adonan tapai itu terus digiling yang besarnya seperti buah duku. Disusun dalam tempat yang agak besar, ditaburi lagi dengan sedikit air kapur yang jernih. Yang terakhir didiamkan satu malam dengan keadaan tertutup. Selesai didiamkan, tapainya akan manis dan berwarna hijau. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan
Dinamakan roti baras habang karena warnanya habang anun (merah muda) karena ada campuran gula merah. Membuat roti baras habang tidak sudah. Bahan: tepung beras 1 liter gula merah 1/4 kg air santan 3 gelas sedikit garam Cara pembuatan: Terlebih dahulu tepung beras diaduk dengan santan. Kemudian masukkan gula merah dan sedikit garam. Semuanya diaduk rata, setelah itu didiamkan sebentar supaya adonannya mengembang. Siapkan tuangan kuningan yang biasa dipanaskan di atas api. Tuangan yang berisik tujuh lubang bundar diisi oleh adonan tadi. Tutup dengan "panai" panas. Sebentar saja roti baras yang berwarna merah muda tadi akan masak. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan
Perbedaan antara roti baras putih dan roti baras habang terletak pada gula yang digunakan. Untuk roti baras putih, gula yang digunakan adalah gula putih. Bahan: tepung beras 1 liter gula putih 1/4 kg air santan 3 gelas sedikit garam Cara pembuatan: Masukkan santan ke dalam sebuah tempat, campurkan dengan tepung beras lalu diaduk. Masukkan lagu gula putih dan sedikit garam. Kemudian aduk semuanya sampai rata, lalu akan menjadi adonan. Diamkan sebentar supaya adonannya mengembang. Siapkan tuangan kuningan yang biasa dipanaskan di atas api. Tuangan yang berisi tujuh lubang bundar diisi oleh adonan tadi. Tutup dengan "panai" panas. Sebentar saja roti beras yang berwarna putih tadi akan masak. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan