Museum Kailasa menyimpan berbagai koleksi purbakala, etnografi, maupun diorama kehidupan masyarakat Dataran Tinggi Dieng. Dengan demikian, pengunjung bisa mempelajari sejarah Dieng yang tertata apik di sekeliling ruangan itu. Bahkan, pengunjung Museum Kailasa bisa menyaksikan film pendek yang menggambarkan kehidupan masyarakat Dataran Tinggi Dieng.
Gangsiran Aswatama merupakan situs sumur tua yang berada di tepi Jalan Raya Dieng-Batur, Banjarnegara, atau berdekatan dengan Kompleks Candi Arjuna. Konon, sumur tua ini merupakan terowongan yang dibuat oleh Raden Aswatama untuk membunuh Raden Parikesit. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa sumur tua itu merupakan lubang pembuangan air pada zaman dahulu. Akan tetapi sumber lain menyebutkan bahwa lubang itu meruoakan sebuah sumur yang mengambil jalur air atau sungai bawah tanah pegunungan yang ujungnya muncul ke permukaan sebagai sumber mata air. Kendati demikian, apapun cerita di balik misteri Gangsiran Aswatama, keberadaan sumur tua itu menambah kekayaan sejarah yang layak dikunjungi saat berwisata di Dieng.
Kompleks Candi Arjuna berada di Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng dan merupakan salah satu objek wisata andalan Banjarnegara. Selain Candi Arjuna, di kompleks percandian ini juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi-candi di KWDT Dieng konon merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno di masa kejayaan Syailendra. Di Kompleks Candi Arjuna inilah setiap tahunnya digelar ritual ruwatan massal pemotongan rambut gimbal, sehingga menjadi agenda wisata tersendiri yang dikemas dalam gelaran "Dieng Culture Festival".
Kerajinan keramik Klampok yang banyak dikembangkan di Purwareja Klampok, Banjarnegara, memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Berbagai bentuk keramik yang dibuat para pengrajin di Sentra Keramik Klampok di antaranya guci, poci, vas bunga, dan tempat payung. Keramik Klampok sangat cocok dijadikan sebagai hiasan di rumah, kantor, maupun hotel. Oleh karena itu, tidak ada salahnya singgah ke Sentra Keramik Klampok untuk membeli keramik sebagai cendera mata khas Banjarnegara.
Salak nglumut yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Madukara dan Sigaluh, Banjarnegara, memiliki rasa yang tidak kalah dengan salak pondoh dari Yogyakarta. Oleh karena itu, salak nglumut juga sering disebut sebagai salak pondoh Banjarnegara. Akan tetapi, ada juga pedagang yang "nakal" dengan memberi label salak pondoh Yogyakarta pada kemasan salak nglumut. Oleh tangan-tangan kreatif, salak nglumut pun diolah menjadi dodol, kerupuk, dan sirop. Dengan demikian, salak nglumut tidak hanya menjadi oleh-oleh khas Banjarnegara dalam bentuk buah segar, tetapi juga minuman dan makanan olahan.
Rabun dekat atau hipermetropi adalah kelaianan pada mata yang menyebabkan penderita tidak dapat melihat objek dalam jarak dekat dengan baik. Kelainan ini disebut juga sebagai mata plus. Kelainan mata ini biasanya terjadi pada seseorang yang berumur lebih dari 40 tahun. Tindakan pencegahan dari kelainan ini dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan amata sejak dini dan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung nutrisi yang diperlukan oleh mata. Selain itu bisa juga dengan melakukan terapi dengan bahan tradisional. Ramuan tradisional ini bisa dibuat dengan menggunakan jeruk nipis dan madu. Caranya yaitu keringkan biji jeruk nipis kemudian tumbuk hingga halus. Hasil tumbukan tersebut diseduh dengan ari panas dan madu. Untuk menjaga kebersihan mata penderita bisa membersihkan mata dengan menggunakan air melati. Caranya, rendam bunga melati di dalam air semalaman. Gunakan air itu untuk membersihkan mata. Lakukan sehari sekali untuk perawatan ini. Sumber
Yirrkala, Batik Kolaborasi Warga Aborijin dan Pekalongan Bermotif lukisan kulit pohon yang digambar seniman Aborijin, Yirrkala terinspirasi dari sebuah lagu yang bercerita tentang nenek moyang sang seniman. Batik ini dibuat bekerjasama dengan pembatik tradisional Pekalongan, Jawa Tengah. Nawurapu Wununmurra melukis Yirrkala di atas kulit kayu pohon 'Bark' karena terinspirasi lagu Yolngu yang menceritakan kisah pelaut Makassar yang selalu berkunjung ke kampungnya, Arnhem Land, di wilayah utara Australia. Nawurapu adalah seorang seniman Aborijin berusia 63 tahun dan diyakini memiliki hubungan nenek moyang dengan orang Makassar. Batik Yirrkala dibuat oleh pengrajin batik dari pekalongan berdasarkan lukisan yang dibuat oleh Nawurapu. Lagu dan lukisan Nawurapu yang dituangkan dalam motif batik menggambarkan keterkaitan sejarah antara pelaut atau pedagang asal Makassar dengan warga Aborijin Australia. Hubungan antara pedagang Makassar dengan warga...
Jauh sebelum Angkor Wat berdiri di Kamboja dan Katedral-katedral megah bermunculan di Eropa, Candi Borobudur telah berdiri dengan gagah di tanah Jawa. Bahkan semenjak pertengahan abad 9 hingga awal abad 11 Masehi, Borobudur menjadi tujuan utama umat Budha di seluruh dunia untuk mecari inspirasi dan pencerahan diri. Dengan perkembangan peradaban saat ini, salah satu tantangan yang besar bagi bangsa kita adalah bagaimana keberadaan situs Borobudur yang ada di tengah-tengah masyarakat mampu lestari, menjadi sumber inspirasi dan memperkuat integritas kehidupan berbangsa dan bernegara menuju bangsa yang berkepribadian dan bermartabat. "Dalam mewujudkan bangsa yang berkepribadian dan bermartabat tersebut, tentu kita diharapkan untuk mampu mengubah cara pikir dan tindak masyarakatnya melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif dalam rangka memperkuat kepribadian dan martabat bangsa Indonesia, inilah yang kita sebut Revolusi Mental," Demikian pandangan Menteri Koordinator...
Jika di Jakarta ada Kota Tua di sekitar kawasan Stasiun Kota, di Semarang ada di seputaran Gereja Blenduk, maka Yogyakarta juga memiliki kawasan Kota Tua. Kota Tua di Yogyakarta berada di sekitar Benteng Vredeburg. Berbeda dengan kawasan Kota Tua di kota lainnya, Kota Tua di Yogyakarta tidak terpusat dan terbagi atas beberapa loji. Loji pertama biasa disebut dengan loji kebon, atau sekarang sering disebut dengan Gedung Agung. Gedung ini sempat digunakan sebagai istana kepresidenan saat Yogyakarta menjadi Ibukota Republik Indonesia. Tidak jauh dari Benteng Vredeburg, terdapat Kantor Pos Besar, Bank Indonesia, dan Gedung BNI yang masih mempertahankan bentuk gedung aslinya. Gedung-gedung ini terlihat eksotis di malam hari. Karenanya, setiap malam kawasan Kota Tua Yogyakarta selalu diramaikan oleh wisatawan. Selain itu, masih ada beberapa gedung peninggalan Belanda yang tersebar di berbagai lokasi. Gedung-gedung bersejarah tersebut antara lain Gedung SM...