Pada suatu hari, ada seseorang yang amat sakti bernama Tuan Guru. Ia adalah seorang pengembara dan sekaligus sebagai penyebar agama. Dalam pengembaraannya itu, suatu saat ia tiba di sebuah Gili* yang bernama Gili Terawangan. Di Gili Terawangan itu ia berjumpa dengan seorang manusia. Tuan Guru pun kemudian bertanya. “Apakah saudara pernah mempelajari agama?” “Belum,” demikianlah jawab orang yang ditanya. “Kalau demikian, maukah saudara mempelajarinya? Saya sanggup menjadi guru saudara.” “Ya, saya mau. Memang sejak lama saya berniat mempelajari agama, tetapi saya belum menemukan seorang guru. Bila tuan berkenan mengajar saya, saya pun sangat mengharapkannya.” “Baiklah saudara akan saya berikan pelajaran tentang agama.” Mulai saat itu Tuan Guru memberikan pelajaran agama. Ia memberikan berbagai macam ilmu. Di antara ilmu-ilmu yang diajarkan, ada yang bernama Ilmu Bunga Laut. Sedang ilmu yang lain melipu...
Mpa’a Kapole (Permainan Bersembunyi/Polisi). Jenis permainan ini biasa dilakukan oleh anak-anak daerah bima pada malam hari setelah sholat isya dan mengaji, permainan ini bertujuan untuk menambah rasa solidaritas dan keakraban antara satu dengan yang lain serta membangun rasa kepekaan dalam menanggapi segala kemungkinan yang terjadi di lingkungan sekitar. Pada prinsipnya permainan ini terbagi menjadi dua regu dan memiliki jumlah anggota masing kurang lebih 5 orang, dalam permainan ini ada benteng yang terbuat dari bambu dan kayu yang di tancap ke tanah untuk di jaga, setelah jumlah angota tiap segu seimbang, maka di lakukanlah sistem perundingan untuk menentukan regu mana yang menjadi penjaga benteng, setelah ditentukan penjaga benteng melalui perundian, maka satu regu yang tugasnya menjaga Benteng Pusat dan satu regu menjadi penyerang akan menyebar mengelilingi benteng dari jarak jauh, setelah itu perwakilan dari anggota regu penyerang berteriak “Kapo...
Mpa’a jaga ‘dua Bente (Permainan Menjaga Benteng). Pada prinsipnya permainan ini terbagi menjadi dua regu dan memiliki jumlah anggota masing kurang lebih 5 orang, dalam permainan ini ada dua benteng terbuat dari bekas reruntuhan bangunan dan batu yang masing-masing di jaga oleh setiap regu, setelah jumlah angota tiap segu seimbang maka setiap kelompok memberikan aba-aba sebagai tanda permainan segera dimulai, yang menjadi target pemainan ini adalah masing-masing anggota regu dan benteng. Sistem dalam permainan ini adalah sebagai berikut : Perwakilan regu maju untuk menyerang benteng lawan kemudian regu yang lain ikut melawan menyerang. Bagi anggota yang lama meninggalkan benteng dalam penyerangan wajib kembali kebenteng mereka masing-masing, gunanya untuk memperoleh kekuatan baru seperti permainan ONLINE, jika hal itu tidak segera dilakukan, maka besar peluang lawang untuk menyandranya. Jika ada yang di sandra, maka kewajiban tiap anggota regu unt...
Mpa’a Kawongga Haju Luhu Alat dari permainan ini terbuat dari kayu pilihan sehingga tidak mudah pecah pada saat diadu atau dipukul sama lawanya, serta ujung bawah dalam pengirisan jangan terlalu runcing supaya saat pemutaran lama di atas tanah, teknik pembuatan alat permainan ini sedikit unik dan rumit. Pada prinsipnya dalam permainan ini yaitu ; kepala alat permainan tersebut digulung sedemikian rapi dengan tali yang di anyam dari daun pandang yang sudah dikeringkan sebelumnya, setelah itu dilepas dan ditarik supaya bisa berputar di atas permukaan tanah, siapapun yang punya alat permainan lama berputar diatas permukaan tanah, maka dialah yang menjadi pemenang awal untuk melakukan pukulan pertama dalam permainan ini. Sumber : http://mr-lambu.blogspot.com/2014/09/6-permainan-tradisional-daerah-bima.html
Mpa’a Kasti (Permainan dinasti) Dalam permainan ini alat yang dibutuhkan adalah sebuah bola yang sebelumnya terbuat dari kertas bekas kemudian digulung sehingga terbentuk layaknya sebuah bola yang berukuran seperti bola tenis lapangan. Selain itu juga permaina ini membutuhkan beberapa pecahan genteng yang kemudian disusun secara vertikal seperti bangunan kastil/dinasti Cara bermainya, pemain yang aktif pertama akan berusaha merobohkan dinasti yang sudah dibangun tadi, setiap anggota regu memiliki kesempatan untuk mendorong bola kearah bangunan dinasti sampai setiap anggota regu sudah bermain. Bagi regu yang memiliki point yang banyak dari permainan tersebut akan diberikan tumpangan di atas punggun oleh regu yang kalah layaknya seorang manusia menumpangi kuda dan beputar sebanyak beberapa putaran tergantung dari kesepakatan diantara masing-masing regu sumber :http://mr-lambu.blogspot.com/2014/09/6-permainan-tradisional-daerah-bima.html
utri Kesupuk adalah putri bungsu raja yang bertakhta di Bumi Sasak. Dibandingkan enam kakaknya, Putri Kesupuk paling cantik wajahnya. Karena kecantikan wajah dan baik budi pekertinya, banyak pemuda yang berniat menyunting Putri Kesupuk. Bahkan, para pemuda itu berniat saling bertarung demi memperebutkan cinta dan kasih sayang Putri Kesupuk. Untuk mencegah hal-hal buruk yang mungkin terjadi, ayahanda Putri Kesupuk pun berujar, “Siapa yang mampu membangun bendungan tempatku melepas ikan-ikan untuk segenap rakyatku, maka berhak ia menyunting putri bungsuku itu.” Para pemuda pun segera mencoba peruntungan mereka dengan mengubah sawah menjadi bendungan. Namun tidak mudah ternyata mewujudkan sayembara yang dititahkan Sang Raja. Mereka akhirnya menyerah setelah berusaha keras membangun bendungan yang dikehendaki Sang Raja. Ketika para pemuda itu telah menyerah, datanglah seekor kerbau jantan. Kerbau Putih namanya. Rupanya Kerbau Putih hendak pula mengikuti sayemba...
Belompongan : ( sumber: E-book Permainan Rakyyat Daerah Nusa Tenggara Barat. Siradz, Umar. 2013. Nusa Tenggara Barat.)
Panji : ( sumber: E-book Permainan Rakyyat Daerah Nusa Tenggara Barat. Siradz, Umar. 2013. Nusa Tenggara Barat.)
Bawi Ketik : ( sumber: E-book Permainan Rakyyat Daerah Nusa Tenggara Barat. Siradz, Umar. 2013. Nusa Tenggara Barat.)