Botok Terubuk Areh (sumber: E-b ook Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Burung Kakatua / Burung Kakaktua Burung kakatua Hinggap di jendela Nenek sudah tua Giginya tinggal dua Trek dung Trek dung Trek dung la la la Trek dung Trek dung Trek dung la la la Trek dung Trek dung Trek dung la la la Burung kakatua http://liriknusantara.blogspot.com/2012/08/burung-kakatua-burung-kakaktua.html
Burung Tantina Sio tantina burung tantina Mati dipanah Raja Nirwana Sio tantina burung tantina Mati dipanah Raja Nirwana Sakitnya bukan sakit penyakit Khabarnya datang dari Sri Rama Sakitnya bukan sakit penyakit Khabarnya datang dari Sri Rama http://liriknusantara.blogspot.com/2013/05/burung-tantina.html
Goro Gorone Goro gorone epetoka toka dia Loko sana loko mari loko lengso lamanari Kata nyong minta nona sioh nona e balagu Dengar donci su babunyi sioh nona sandar bahu meski nona dudu jauh belum di panggil su manyau Laju laju la lekas datang kemari e Pura pura tidak mau belum ditanya sumanyau la itu nona punya suka sandiri la la la la la la la la la la la la ... http://liriknusantara.blogspot.com/2013/07/goro-gorone.html
Huhatee orang muda huhatee baik bae-bae jangan sampai dapat kulit durian pasang mata telinga kalau mencari teman jangan sampai dapat kulit durian huhatee, huhatee, huhatee bae-bae jangan sampai sembarang oranglah tagai sioh jangan sioh jangan jang paparipi kulit durian sungguhsio berduri http://liriknusantara.blogspot.com/2012/09/huhatee.html
Bubur Tepung Jagung (sumber: E-b ook Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Ketika di banyak daerah warga diintai kelaparan, suku Rana yang hidup terisolasi di dataran dan perbukitan di sekitar Danau Rana, Pulau Buru, Maluku Tengah, tak pernah dipusingkan dengan persoalan perut. Mereka menyatu dengan alam untuk membangun lumbung pangan yang tak lekang sepanjang masa. Bahkan warga Rana bebas dari kebutuhan beras. Masyarakat Rana menanami lahan tadah hujannya dengan tanaman semusim seperti jagung, kacang, padi, singkong, dan hotong (mirip gandum). Tanaman pangan itu dibudidayakan secara bergiliran sesuai dengan ketersediaan air pada lahan tadah hujan.Jenis tanaman pangan pada setiap musim itu membentuk pola konsumsi makanan yang mengikuti bahan pangan yang ada. Masyarakat Rana tidak pernah terjebak dalam ketergantungan, karena tidak pernah bergantung pada satu jenis bahan pangan. Mereka menikmati apa saja yang dihasilkan oleh alam. Tidak ada gengsi-gengsian harus makan beras. Kemampuan mereka menyelaraskan diri dengan kondisi alam telah membentuk kear...
Di sebuah desa di pulau Tanimbar (Maluku), hiduplah seorang pria kaya bersama istri dan 2 orang anak yang sudah tumbuh menjadi seorang pemuda dan seorang gadis, mereka berdua sangat dimanjakan oleh ayah mereka sehingga mereka mempunyai sifat yang malas dan sombong. Mereka memiliki banyak pelayan yang siap melayani semua keinginan mereka. Ketika ayah mereka meninggal, semua pelayan pergi karena tidak tahan dengan perlakuan mereka. Sehingga sang ibulah yang menggantikan tugas-tugas para pelayan itu. Mulai dari mempersiapkan makanan, menyapu, mengepel, hingga menyetrika dikerjakan oleh ibunya dengan ikhlas. Namun, sungguh tidak terpuji. Kedua anak itu memperlakukan ibu mereka seperti pelayan. Jika ada yang salah mereka tak segan-segan membentak, seperti seorang majikan yang sedang marah kepada budaknya. Hati ibu yang malang sungguh sangat sakit, tetapi hanya bisa pasrah. Bagimanapun juga, mereka adalah putra-putrinya tercinta. Sekurang-ajar apapun perlakuan mereka, ibuny...
Dahulu kala Di provinsi Maluku, di daerah Halmahera terdapat sebuah air di antara pembekuan lahar panas. Karena menggenang dalam waktu yang cukup lama. Sehingga membuat airnya menjadi berubah warna menjadi biru. Karena peristiwa ini aneh, penduduk desa di daearah sana membuat acara ritual untuk menemukan jawaban atas kejadian ini. “Timbul dari Sininga irogi de itepi Sidago kongo dalulu de i uhi imadadi ake majobubu” Timbul dari akibat patah hati yang remuk-redam, meneteskan air mata, mengalir dan mengalir menjadi sumber mata air. Itulah arti kejadian tersebut, yang ditemukan berkat ritual. Setelah Ritual itu selesai di lakukan maka, Kepala Desa menyuruh warganya untuk berkumpul di pusat desa. Tetua adat dengan penuh wibawa bertanya “Di antara kalian siapa yang tidak hadir namun juga tidak berada di rumah”. Para penduduk mulai saling memandang. Masing-masing sibuk menghitung jumlah anggota keluarganya. Akhirnya diketahui bawa ada...