Motif Batik Perang Teja menggambarkan peperangan antara rakyat Indramayu melawan serdadu Belanda yang terjadiu sepanjang pinggiran kali Cimanuk Desa Penganjang sampai Babadan. Banyak tentara Belanda yang berjaga-jaga mengawasi penduduk pribumi terutama kaum lelaki. Bahkan terjadi penggeledahan ke rumah-rumah penduduk untuk mencari kapal-kapal milik pribumi, padahal kapal-kapal tersebut tersebut sudah dikumpulkan di Pulau Nila dengan alasan disana dilindungi oleh sesepuh Ki Singub yang sakti. Dengan strategi perang gerilya, penduduk menyerang Belanda di malam hari dan karena Belanda tidak menduga adanya serangan tersebut, maka banyak sekali serdadu belanda yang tewas. Akhirnya atasan serdadu Belanda memanggil prajurit yang lain meniupkan terompet. Dengan kemarahan yang membabi buta serdadu menyerang dan menyiksa warga pribumi bahkan tidak segan-segan memperkosa perempuan pribumi untuk mencari tahu keberadaan suami mereka. Atas dasar kejadian itu maka d...
Motif Batik Kereta Kencana adalah salah satu gambaran seni di zaman dahulu, kereta menjadi simbol dari kekuasaan, kemegahan, kebijaksanaan, kebangsawanan, menggambarkan puncak pencapaian tujuan. Motif ini melambangkan kendaraan khusus para jendral untuk meninjau kampung-kampung ketika berkeliling di sepanjang wilayah Indramayu Utara, karena anggapan mereka basis Masyumi berada di daerah Babadan dan sekelilingnya. Sesampainya disana mareka berteriak sambil meniupkan slompret sebagai pertanda waktu alarm yang tujuannya untuk mengangkat harta pribumi untuk perbekalan Belanda. Istilah sekarang garong di malam hari. Itulah kisah kekejaman penjajah yang digambarkan dalam motif batik ini. Sumber: https://infobatik.id/batik-indramayu-motif-kereta-kencana/
Batik Indramayu Motif Manuk Bengkuk menggambarkan keanekaragaman kehidupan fauna di sekitar pantai Indramayu, dimana banyak burung di pinggir pantai untuk mencari makan. Burung berwarna putih dan berleher panjang biasa ditemui di rawa-rawa dan pantai Indramayu. Burung bengkuk menjadi salah satu bagian fauna yang menginspirasi para pembatik dalam berkarya dan menuangkan dalam sehelai kain Batik Tulis Indramayu. Sumber: https://infobatik.id/batik-indramayu-motif-manuk-bengkuk/
Motif Merak yang berhadap-hadapan ini di daerah Indramayu disebut dengan Motif Batik Merak Berunding, meski motif ini menggambarkan sepasang merak yang berhadap-hadapan, tapi pola ekornya tidak melengkung dinamis seperti merak ngibing, melainkan digambarkan dalam bentuk ekor yang lebih lurus-lurus. Kesan statis terlihat dalam motif merak ini, dan motif ini juga dinamakan “merak berunding” yang lebih serius menggambarkan budaya musyawarah untuk mencapai mufakat. Sumber: https://infobatik.id/batik-indramayu-motif-merak-berunding/
Seperti namanya, batik Cirebon dengan aliran keraton memang terinspirasi dari keraton Cirebon, mulai dari bangunan dan ragam hias yang ada di dinding-dinding keraton, artefak-artefak kerajaan, sampai taman-taman yang mengelilingi keraton. Batik keraton yang terinspirasi dari taman keraton disebut dengan motif Taman Arum, artinya taman yang harum (fragrant garden). Banyak variasi motif Taman Arum yang berkembang, salah satunya adalah Taman Arum Sunyaragi. Batik Taman Arum Sunyaragi terinspirasi dari situs Taman Air Sunyaragi (Tamansari Sunyaragi) yang terletak di kelurahan Kesambi, Sunyaragi, kota Cirebon. Di dalam area cagar budaya ini terdapat Goa Sunyaragi yang dulu digunakan sebagai tempat istirahat dan meditasi bagi sultan-sultan Keraton Kasepuhan dan keluarganya. Tamansari Sunyaragi juga merupakan tempat bagi para pembesar dan prajurit Keraton Kasepuhan untuk bertapa guna meningkatkan ilmu kanuragan. Sumber:&nbs...
Dalam khazanah batik Cirebon dengan aliran keraton, dikenal motif yang mengadaptasi naga Cina yang diberi nama motif Naga Seba. Tetapi meskipun motif Naga Seba ini mengadaptasi ragam hias naga Cina, naga Cirebon ini digambarkan sebagai naga yang memiliki sayap. Bentuk Naga Seba juga disamarkan dengan gambar-gambar daun dan wadasan (ragam hias yang berbentuk batu karang). Naga Seba yang bersayap ini dianggap sebagai perpaduan antara naga dan paksi (burung garuda) yang juga merupakan hewan yang terdapat pada Kereta Paksi Naga Liman (Keraton Kanoman) dan Kereta Singa Baron (Keraton Kasepuhan), Cirebon. Sumber: https://infobatik.id/batik-cirebon-batik-bermotif-keraton-cirebon-naga-seba/
Motif batik ini ditandai dengan ornamen bunga dan dedaunan kecil yang mengelilingi ornamen pokok secara penuh, misalnya adalah Karang Jahe, Mawar Sepasang, Dara Tarung, dan Banyak Angrum Sumber: https://infobatik.id/batik-cirebon-ciri-khas-motif-batik-cirebon-byur-bunga/
Motif batik menampilkan lukisan pohon atau rangkaian bunga yang lengkap, sering dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama untuk motifnya antara lain adalah Pring Sedapur, Kelapa Setundun, Soko Cina, dan Kembang Terompet Sumber: https://infobatik.id/batik-cirebon-batik-cirebon-pangkaan-buketan/
Salah Satu Motif Taman Arum Yang Juga Dikenal Dalam Khazanah Batik keraton Cirebon adalah Motif Taman Teratai. Seperti namanya, Taman Teratai menggambarkan kolam di Keraton Kasepuhan Cirebon yang penuh berhiaskan bunga teratai. Yang menarik dari Motif Taman Teratai ini adalah dalam desainnya tidak hanya menampilkan unsur bunga teratai sebagai ragam hias utama, tetapi di dalamnya juga terdapat ragam hias kereta kencana Keraton Kasepuhan: Paksi Naga Liman, yang disamarkan. Gajah (liman) disamarkan pada bentuk wadasan (ragam hias berbentuk batu karang), naga disamarkan pada batang, dan paksi pada burung. Sumber: https://infobatik.id/motif-batik-keraton-cirebon-taman-teratai/