Belasan tahun silam permainan silem-sileman sangat terkenal di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak sepanjang aliran Ci Liwung. Dimana pada saat itu aliran Ci Liwung masih lebih bersih dibandingkan sekarang. Cara bermainnya yakni berusaha menenggelamkan tubuh pemain lain dan berenang sambil menyelam. Permainan ini biasanya diminati oleh anak-anak dengan usia belasan tahun atau anak-anak yang sudah berani dan bisa berenang. Permainan ini juga dimainkan di bagian wilayah Indonesia lainnya yang dekat dengan aliran sungai atau pantai. Silem-sileman tidak memerlukan peralatan khusus. Akan tetapi arena bermainnya membutuhkan wahana air seperti aliran sungai. Sebelum permainan dimulai dilakukan pengundian untuk menentukan siapa yang menjadi penjaga dan siapa yang akan dikejar. Setelah undian selesai, penjaga akan berusaha mendekati pemain lainnya. Pemain yang akan dikejar harus berusaha menjauh secepat mungkin setelah mengetahui siapa penjaganya. Salah satu cara menjauhnya...
Di daerah Jakarta, permainan merak-merak sintir dapat ditemui di Kebun Melati, Tanah Abang. Nama permainan ini berasal dari ungkapan yang melukiskan tingkah laku burung merak yang senang berputar-putar saat mengembangkan ekornya yang indah. Permainan ini tidak terikat oleh waktu dan musim, namun bisanya dilakukan pada malam hari. Akan tetapi, permainan ini bukan permainan yang baik untuk dimainkan siapa saja. Pemain biasanya terdiri dari anak laki-laki dengan usia 12-13 tahun atau lebih dewasa lagi. Sekurang-kurangnya pemain berjumlah empat orang. Peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah sehelai sarung, ember dan air. Arena bermainnya berupa tempat terbuka yang cukup lapang. Bagian utama permainan ini adalah pemanggilan roh untuk dapat masuk dalam tubuh salah seorang pemain. Sebelum permainan dimulai, terlebih dahulu dilakukan penunjukan siapa yang akan menjadi pemeran burung merak. Setalah pemeran burung merak didapat, kemudian ditunjuk pemimpin permainan ya...
Permainan rakyat Jakarta yang hanya membutuhkan biji-bijian dan daun pisang muda saja. Serok berarti menyendok atau mengambil sesuatu dengan menggunakan alat tertentu. Dalam permainan ini yang disendok adalah biji-bijian dari biji sawo, biji sangak (bentuknya kecil, berwarna merah dan hitam), atau batu kerikil. Sedang sendoknya terbuat dari daun pisang yang telah dilipat dan dibentuk menjadi semacam serak/sendok. Serok kwali kebanyakan dimainkan oleh anak perempuan yang berumur 6-12 tahun. Banyak dikenal oleh masyarakat di daerah Duren III, Kecamatan Mampang Prapatan. Permainan diawali dengan suit atau gambreng/hompimpa untuk menentukan siapa yang jalan/mulai main lebih dulu. Kemudian para pemain bersimpuh membentuk lingkaran sambil meletakkan biji-bijiannya ke tengah lingkaran. Pemain yang jalan dulu, menggenggam biji-bijian itu dan menyebarnya ke lantai. Ke...
Bambu runcing adalah sebuah senjata yang terbuat dari bahan baku bambu yang diruncingkan. Senjata ini dahulu konon digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai alat perlawanan melawan penjajahan kolonialis Belanda. Pada saat ini lambang bambu runcing banyak digunakan oleh berbagai daerah di Indonesia untuk melambangkan keberanian dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan. Salah satu tokohnya yaitu K.H. Subchi dari Parakan, Temanggung yang dikenal dengan gelar Jenderal Bambu Runcing. Ia sebagai penasehat BMT (Barisan Muslimin Temanggung) yang kemudian dikenal menjadi Barisan Bambu Runcing. Sejarah Pencetus gerakan perjuangan dengan senjata bambu runcing, dalam pengertian sebagai senjata perjuangan yang bersifat massal dan nasional, sampai saat ini memang belumlah sangat jelas. Senjata Bambu Runcing pernah di pakai latihan ketentaraan Seinendan pada zaman Jepang. Tetapi khusus penggunaan senjata Bambu Runcing dengan doa, pengisian tenaga dalam, memang hal ini secara te...
Sayur Babanci atau Ketupat Babanci adalah salah satu kuliner ikonik khas Betawi yang kini mulai langka. Kelangkaan ini disebabkan karena bahan dan rempah -rempah untuk membuat sayur ini sudah sulit ditemukan di Jakarta . Dinamakan Sayur Babanci karena sayur ini tidak jelas jenisnya, bahkan tidak bisa dikategorikan sebagai sayur karena tidak ada campuran sayur. Karena sulit mendapatkan bahan-bahannya, kini warga Betawi biasanya menyajikan sayur ini hanya pada hari -hari besar keagamaan sebagai menu keluarga, seperti buka puasa, Hari Raya Idul Fitri , dan Hari Raya Idul Adha. Sayur Babanci atau Ketupat babanci sejatinya bukanlah sayur bahkan tidak ada sayurnya sama sekali. Konon, nama babanci diambil dari “perilaku” sayur ini yang tidak jelas kelaminnya alias banci; gulai tidak, kare tidak, soto juga tidak. Beberapa orang juga meyakini bahwa nama babanci diambil dari perpaduan...
Inilah salah satu atraksi budaya Betawi yang dapat Anda lihat di Jakarta . Ya, Ondel-Ondel merupakan pertunjukan khas masyarakat Betawi yang sering tampil dalam berbagai perayaan seperti pesta panen, penyambutan tamu, serta berbagai perayaan resmi lainnya. Arak-arakan atau menjadi penghias wajah ibu kota Jakarta. Ondel-ondel adalah manekin raksasa yang tingginya bisa mencapai sekitar 2,5 meter dengan lebarnya sekitar 3 kaki. Ondel-ondel ini mengenakan pakaian berwarna-warni dan riasan wajah tebal, juga beragam ornamen di kepalanya. Berperan sebagai subjek pengendali ondel-ondel adalah seorang pria yang berjalan dan menari bersama musik khas Betawi. Ondel-ondel dibuat secara tradisional dari bilah-bilah bambu dan diberi pakaian dengan perhiasan layaknya pengantin. Hampir semua bahan pembuatannya alami berasal dari sekitaran kampung di Betawi. Termasuk juga pewarnanya merah, kuning, dan warna-warna cerah lainnya dibuat dengan bahan alami. Bagian wajah ondel-ondel...
SOSIO HISTORIS SENI BUDAYA TOPENG BLANTEK BAB I PENDAHULUAN Seni budaya tradisional merupakan bagian dari kehidupan masyrakat. Sama halnya dengan seni budaya Topeng Blantek yang menjadi bagian dari masyarakat Betawi dahulu. Masyarakat Betawi yang cinta terhadap seni budayanya, akan peduli pada kesenian tradisionalnya. Setiap seni budaya memiliki sejarah asal-usul terbentuknya budaya tersebut. Sejarah itu juga ada pada asal lahirnya seni budaya Topeng Blantek. Seni budaya Topeng Blantek yang tercipta dari masyarakat Betawi dahulu dan terkandung nilai-nilai didalamnya yang bersifat universal. Seni budaya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seni budaya termasuk kedalam golongan kebudayaan bersifat nilai estetika dan etika. Kesenian dapat berkembang dan juga dapat menurun bergantung pada masyarakat. Perubahan zaman yang seharusnya dapat membuat kesenian ini berkembang, aka...
Pemprov DKI Jakarta Peduli Seni Budaya Betawi Sangat mungkin apa keprihatinan terhadap nasib kesenian Betawi dan seniman Betawi mulai pupus akhir-akhir ini. Karena sekecil apapun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta terus menggalakkan pembinaan, pengembangan, pelestarian dan pemanfaatan seni budaya Betawi. Tidak hanya itu, Suku Dinas Kebudayaan Wilayah Kota Administrasi pun masing-masing terus berjuang dalam mengangkat harkat dan martabat seni budaya Betawi di tanah kelahirannya. Seperti halnya Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan yang setiap tahunnya tersu menggelar pertunjukan berbagai kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setubabakan. Pada prinsipnya seluruh elemen seni budaya yang terkait terus berupaya meningkatkan pelestarian seni budaya Betawi. Mereka mencoba mengangkat kembali seni budaya Betawi, karena mempunyai ciri khas dan ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah...
Revolusi Mental adalah Revolusi Budaya “Kita mendengar pidato presiden terpilih kita yaitu Revolusi mental. Revolusi mental itu apa? Revolusi mental itu adalah bidang budaya,” kata DR. Tinia Budiati Wakil Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta didampingi oleh Diah Damayanti, MM Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kesenian (BLK) Jakarta Selatan, belum lama ini dalam Kegiatan Pagelaran Evaluasi Hasil Pelatihan Seni Bagi Guru TK/SD di Auditorium Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kesenian (BLK), Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa tentu saja semua ini tidak lepas dari kerjasama dan komitmen semua pihak, untuk terus bersinergi dalam membangun kesenian bangsa kita kedepan. “Anak-anak kita diberi bekal sehingga mereka nanti tidak hanya menjadi singa dikandang sendiri tetapi mereka juga harus ke luar negeri dengan turut mempromosikan kesenian-kesenian lokal bangsa kita,&rdq...