SK 54 323 Bhs Jawa Aks Jawa Macapat Roll 70 no. 2 Sastra roman menceritakan peperangan Pandawa melawan Korawa. Sebagai pengantar tentang Baratayudha macapat, lihat pigeaud I: 239-240. Bilamana teks ini dibandingkan dengan redaksi Yasadipura (pretelan I: 56-64), maka terdapat perbedaan yang mendalam , walau dalam pupuh-pupuh awal berhubungan dengan Bratayudha Yasadipuran masih ketara. Plot saduran ini sama dengan alur cerita Bratayudha Yasadipuran kira kira sampai dengan h.261. Halaman selanjutnya menceritakan parikesit dinobatkan menjadi raja Hastina bergelarSri Haripurnama. Kresna dwipayana memegang pemerintahan Hastina, sementara Parikesit masih kecil. Diceritakan anak Gatutkaca yang mencari ayahnya. Cerita diahiri dengan pertemuan anak Gatutkaca dengan ibunya,Pregiwa Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1779
Teks didaktik tentang kewajiban raja, abdidalem dan rakyat, berdasarkan palupi yang diambil dari sejarah dunia Arab. Teks sama dengan versi cetak, genap 32 pupuh. Informasi lebih lengkap dapat dibaca pada keterangan korpus MSB / L322 Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1770#prettyPhoto
Serat roman tentang Panji Asmarabangun, diawali dengan Prabu Lembu Amijaya di Ngurawan mendengar kabar tentang hilangnya Galuh Candrakirana dari istana Khediri, kemudian sang prabu menerima surat dari Prabu Klana Surawibawa di Pundhakpayung yang berkehendak mempersunting Dewi Kumudaningrat. Cerita diahiri dengan pengangkatan dan perkawinan Prabu Anom Suryahantara di Ngla raskandha dan lukisan kerinduan Endhang Turunsih pada Panji Kudawanengpati. Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1771
Lakon Lengkap untuk lakon Parta Krama dari siklus wayang purwa, terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama (372 h) berisi pocapan dan kandha, sedang bagian kedua (205 h.) berisi janturan gendhing dan jalan cerita. Cerita dimulai dari maskawin kebo danu dirampas oleh Gatotkaca. Kemudian Burisrawa lapor kepada Prabu Baladewa di Mandura, Akirnya ternyatalah bahwa Arjuna (Parta) yang dapat memenuhi persyaratan mas kawin. Dengan sendirinya Arjunalah yang menikah dengan Wara Sumbadra. Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1773
Cerita dalam bentuk prosa dibagi menjadi 12 bab mengenai asal mula terjadinya dunia dan hidup manusia, dilihat dari dongeng.
SB 54 442 Bhs Jawa Aks Jawa Macapat Rol 7 no. 2 Dongeng historis mulai dari penciptaan dunia, Nabi Adam dan keturunannya sampai Prabu Sri Mahapunggung di Madhang Kamulan yang berputra Dewi Sri dan Raden Sadana. Kartu katalog Museum Sonobudoyo menggambarkan isinya sebagai berikut : Yasan Dalem Gusti Kangjeng Ratu Kancana, terang timbalaning raka dalem S.D.I.S.K. Sultan H.B. VI, nalika tahun jimakir 1794. Nyariosaken carios duk masih awang-awang. Gusti Allah nitahaken Nur-Muhammad, ingkang mahanani dumadosipun bumi langit saisinipun sedaya, lajeng tumitahipun K.N. Adam ingkang nurunaken para dewa sedaya, lajeng nyaritosaken tanah Jawi naliko taksih suwung dereng dipun dunungi manungsa, nunten ingisenan tiyang saking Rum, salajengipun, dumugi carios perjalanipun Prbu Makukuhan inggih Sri Mahapunggung ing nagri Madhang Kamulan, ingkang mutrakaken Dewi Sri lan Raden Sadana. Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.i...
Saduran cerita dari sikus dongeng Kancil dalam bentuk tembang macapat. Kisah mulai dari awal sampai dengan begawan Martani ( Juru Pitutur ) memberi pelajaran kancil tentang hari Kiamat. Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1697
Saduran cerita dari siklus wayang purwa dikembangkan dalam bentuk tembang macapat. Alur cerita Serat parta Yagnya ini merupakan adaptasi dari beberapa lakon, termasuk : Lokapala, Parta Karma, Srikandi Maguru Manah, Sembadra Larung dan Cekel Endralaya, dan dalam keseluruhannya menceritakan hidup matinya tokoh wayang Arjuna (Parta). Naskah ini memuat sebagian dari seluruh cerita ini, mulai dari kisah perkawinan Arjuna dan Wara Subadra. Rencana perkawinan terhalang dengan adanya lamaran Burisrawa dari Astina, Prabu Kaladenta dari Ngambarmuka, dan Prabu Sinduggarba dari Garbaruci. Dengan adanya lamaran baru itu, ahirnya maskawin diubah menjadi 100 ekor pancal putih, penggerak naik kereta emas diiringkan raksasa, kusir dan serati dewa, patah dewa yang tampan, gamelan berbunyi diudara, kembang mayang Dewadaru, apsari serba berlebih keindahannya. Dengan perjuangan dan peperangan tanpa menyerah, ahirnya Arjuna / Patra berhasil mengatasi semua rintangan. Parta menikah dengan...
Kisah sejarah ( tercampur dongeng) tentang kerajaan Mataram di bawah pemerintahan Panembahan Seda Ing Krapyak dan Sultan Agung. Untuk keterangan lebih lanjut tentang isi dan perbandingannya dengan naskah naskah yang laen, lihat keterangan bibliografis MSB/59. Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1690