Perkampungan suku Kamoro yang letaknya sekitar 12 Km dari kota Mimika Timika Papua, masyarakatnya yang hidup sederhana ternyata menyimpan kekayaan wisata kuliner yang beraneka ragam. Suku Kamoro yang tinggal dipesisir dan dikelilingi rawa-rawa banyak menghasilkan aneka kuliner yang menggiurkan lidah kita. Salah satunya adalah kepiting raksasa dan masyarakat setempat menamainya Karaka. Masyarakat setempat banyak membudidayakan secara alami Karaka tersebut kemudian dijual ke kota Mimika. Karaka tersebut dibungkus dengan daun pisang kemudian dibawa ke kota Mimika dengan berjalan kaki hingga sampai ke rumah makan seafood di kota Mimika. Karaka dihidangkan dengan cara rebus atau bakar lalu disiram dengan saus ala masyarakat setempat dengan berbagai rempah-rempah yang ada di daerah tersebut. Rasa boleh diadu, tidak kalah dengan rumah makan yang terkenal seafoodnya di Jakarta. Berat Karaka bisa mencapai satu kilogram setiap ekornya. Bisa kita bayangkan, c...
Kopi Baliem ini adalah kopi papua jenis arabika. Seperti khasnya arabika, karakter rebusannya asam, agak beda dengan karakter rebusan kopi robusta yang lebih pahit. Tidak terlalu pahit karena memang arabika memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibanding robusta. Rasa seduhannya asem semriwing agak pahit dengan aroma yang harum seperti wangi tanah bercampur kayu lapuk terkena hujan. kopi Baliem ini sudah mulai dikenal oleh penikmat kopi dari amerika dan eropa. Bahkan, konon kabarnya, Kopi Baliem ini sudah siap dipasarkan sebagai salah satu varian menu dari raksasa warung kopi Starbuck. Sumber : http://kopipapua.biz/profil-kopi-papua/kopi-kopi-papua.html
Kopi Bintang berasal dari Kabupaten Pegunungan Bintang di Provinsi Papua dan Start Mountains di Papua New Guinea. Kopi Bintang hingga saat ini (Agustus 2016) masih dikelola secara tradisional, belum ada badan usaha yang mengelolanya. Nama “Kopi Bintang” diberikan oleh PAPUAmart.com dalam rangka merintis penamaan dan atas kerjasama dengan KSU Baliem Arabica akan dilakukan pendalaman indikasi geografis lalu kemudian dilakukan branding. Sumber: http://kopi-papua.com/kopi-papua.html
Bahan : 1 ekor (± 1kg) ikan kue/baronang (bisa diganti dengan ikan lainnya seperti kembung, kerapu, dll) 1 sdt garam 1½ sdm air jeruk nipis 1 sdt air jahe 1 sdm minyak goreng Dabu-dabu : 10 buah cabai rawit merah/hijau, iris tipis 3 buah tomat hijau, potong dadu 4 buah bawang merah, iris-iris 1 sdt garam ½ sdt gula pasir 1 sdm air jeruk nipis 20 helai daun kemangi, iris kasar 1½ sdm minyak goreng Cara Membuat: Siapkan dan panaskan panggangan terlebih dahulu. Bersihkan ikan, buang insang dan isi perutnya. Setelah itu buat beberapa keratan yang dalam pada kedua sisi ikan hingga ke tulangnya. Lumuri dengan garam, air jeruk dan air jahe. taruh ikan dalam lemari pendingin, diamkan selama 15 menit. Dabu-dabu : campur semua bahan dalam mangkuk, simpan dalam lemari pendingin sebelum disajikan. Membakar ikan : olesi ikan dengan minyak goreng lalu tiriskan sampai minyak tidak menetes lagi. Taruh ikan di atas pemanggang k...
Sagu adalah makanan khas Indonesia timur yang berasal dari tepung dan berasal dari batang pohon Sagu. Makanan karbohidrat ini mempunyai fungsi yang sama dengan nasi atau gandum yang menjadi makanan pokok Indonesia secara umum. Keberadaan sagu begitu penting bagi masyarakat Papua, termasuk suku Asmat yang mendiami wilayah pesisir selatan pulau Papua. Makanan ini seperti sumber kehidupan bagi sebagian besar warga dan sangat dibutuhkan dalam menunjang kehidupan harian mereka. Karena hal inilah, maka masyarakat Asmat pun mempunyai sebuah ritual yang berkaitan dengan keberadaan sagu sebagai makanan pokok mereka. Para wanita Asmat pun mulai merias wajah mereka dengan cat putih yang mereka buat dari zat kapur cangkang kerang sungai. Mereka mulai membuat lukisan-lukisan unik di wajah dan membiarkannya menutupi hampir seluruh permukaan kulit. Hiasan kepala yang berupa mahkota bulu burung kasuari pun mulai dipakai oleh beberapa orang wanita. Memang sebagian besar mereka masih memakai...
Bahan-bahan 500 gr ikan bandeng segar 1 batang sereh 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 sdm jeruk nipis 3 cm jahe gula pasir secukupnya garam secukupnya 1 buah tomat ukuran besar 10 buah cabai rawit 1000 ml air bumbu halus : 5 siung bawang merah 3 siung bawang putih 5 buah kemiri 5 cm kunyit Langkah 45 menit (persiapan ± 11 menit) Tumis bumbu halus, sereh, daun jeruk, daun salam dan jahe hingga harum. Tambahkan gula dan garam. Masukan ikan, aduk sebentar tambahkan air sedikit terlebih dahulu supaya bumbu meresap pada ikan. Didihkan lalu tambahkan cabai rawit. Setelah mendidih tambahkan sisa air kembali lalu masukkan tomat dan perasan jeruk nipis. Didihkan kembali. Angkat dan sajikan Sumber: http://resepjos.com/resep-bandeng-kuah-kuning-pap...
Di suku Marin, Kabupaten Merauke, terdapat upacara Tanam Sasi, sejenis kayu yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian upacara kematian. Sasi ditanam 40 hari setelah kematian seseorang dan akan dicabut kembali setelah 1.000 hari. Budaya Asmat dengan ukiran dan souvenir dari Asmat terkenal hingga ke mancanegara. Ukiran Asmat memiliki empat makna dan fungsi, masing-masing: Melambangkan kehadiran roh nenek moyang; Untuk menyatakan rasa sedih dan bahagia; Sebagai lambang kepercayaan dengan motif manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda lain. Sebagai lambang keindahan dan gambaran memori nenek moyang. Sumber: https://evimelda.wordpress.com/2017/01/17/adat-istiadat-di-papua/
Bahan-bahan 1 ekor ikan kuah kuning 1 ekor Ikan ekor kuning 1 buah jeruk nipis 3 siung bawang merah 4 siung bawang putih 1 ruas kunyit (secukupnya) 1 buah kemiri 1 ruas lengkuas (geprek) 1 ikat kemangi (secukupnya) secukupnya garam (secukupnya) 4 sdm minyak goreng 2 sdm papeda sedikit sagu secukupnya air mendidih Langkah IKAN KUAH KUNING : Ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, tambahkan garam secukupnya. Tumis bumbu yang telah diulek. Masukkan ikan yang sudah direndam dengan jeruk nipis aduk sampai merata tambahkan air secukupnya. Rebus hingga matang. Tambahkan kemangi PAPEDA : tumpahkan air mendidih pada sagu kemudian bolakbalikkan hingga tekstur sagu menjadi lembek dan kenyal (gunakan sendok kayu) agar mudah dalam mengaduk sagu hingga menjadi papeda Papeda yang sudah jadi didinginkan (bisa dimasukkan ke kulkas) Masukkan papeda dingi...
Ikan bakar colo dabu merupakan masakah khas dari Papua dan Papua Barat yang berbahan dasar ikan kue atau baronang. Masakan ini menjadi masakan favorit masyarakat papua yang memang penduduknya sebagian besar mengkonsumsi ikan sebagai lauk pauk sehari-hari Bahan-bahan: 1 ekor ikan kue/baronang 1 1/2 sdm air jeruk nipis 1 sdt air jahe garam secukupnya minyak goreng secukupnya Bahan sambal dabu-dabu: 10 buah cabai rawit. Diiris tipis 4 buah tomat hijau. Dipotong dadu 4 buah bawang merah. Diiris-iris 1 sdm air jeruk nipis 20 helai daun kemangi. Diiris kasar gula secukupnya garam secukupnya minyak goreng secukupnya Cara Membuat: Bersihkan ikan, buang insang dan isi perutnya. Setelah itu buat beberapa keratan yang adalam pada kedua sisi ikan hingga ke tulangnya. Lumuri ikan dengan garam, air jeruk, dan air jahe. Simpan ikan di dalam lemari pendingin dan diamkan selama 15 menit. Buat sambal dabu-dabu. Caranya, campur semua b...