jawa tengah
429 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
raja tuntung matan andau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Raja Tuntung Matan Andau adalah penguasa matahari. Ia seorang dewa yang mengatur suhu panas, dan suhu dingin, Ia juga mengatur terang dan gelap. Masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah yang percaya memujanya. Tanpa Raja Tuntung Matan Andau dunia menjadi gelap dan bumi tidak ada kehidupan.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
mayamei asun bulan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Manyamei Asun Bulan adalah pengusa bulan. Ia seorang dewa yang memberi penerangan dan mengatur pencahayaan pada malam hari. Dunia atau Bumi yang gelap menjadi terang, sehingga makhluk hidup termasuk manusai dapat beraktivitas. Masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah yang percaya memujanya. Selain menerangi pada malam hari Manyamei Asun Bulan memberi pengawalan atau menjaga manusia, khususnya ketika manusia tidur, supaya tidak diganggu roh jahat (Nyaring Panyalaya). Dewa ini juga mengatur waktu manusia beraktivitas seperti membangun rumah, menikah, menyelenggarakan ritual, dan lain-lain. Untuk melaksanakan berbagai aktivitas tersebut, manusia memperhatikan bulan yang mulai muncul dan menghilang.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
manyamei rajan patendu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Manyamei Rajan Patendu adalah dewa pengatur waktu bagi manusia, terutama saat bercocok tanam atau berkebun. Misalnya, posisi bintang kembar tiga (patendu) jika bercocok tanam atau berkebun supaya hasilnya baik. Masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah yang percaya memujanya.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
SAWANG NGANDANG MIJEN BUKIT TUNJUNG NYAHU KERENG SAPAHANGKAT KILAT
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Sawang Ngandang disebut juga pohin janji. Dikatakan pohon janji karna dipakai saat ritual perkawinan menurut tardisi Dayak di Kalimantan Tengah. Pada perkawinan tersebut kedua mempelai bersumpahaia), dan alam (tumbuh-tumbuhan).

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
perlengkapan menangkap ikan dayak
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Kondisi geografis Kalimantan Tengah yang memiliki banyak sungai menyebabkan pekerjaan menangkap ikan merupakan pekerjaan yang turun-temurun bagi bangsa Dayak.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
mandau
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Kalimantan Tengah

*.Deskripsi.* Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia Berbeda dengan arang mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau. Mandau dipercayai memiliki tingkat-tingkat kampuhan atau kesaktian. Kekuatan saktinya itu tidak hanya diperoleh dari proses pembuatannya yang melalui ritual-ritual tertentu, tetapi juga dalam tradisi pengayauan (pemenggalan kepala lawan). Ketika itu (sebelum abad ke-20) semakin banyak orang yang berhasil di-kayau, maka mandau yang digunakannya semakin sakti. Biasanya sebagian rambutnya sebagian digunakan untuk menghias gagangnya. Mereka percaya bahwa orang yang mati karena di-kayau, maka rohnya akan mendiami mandau sehingga mandau tersebut menjadi sakti. Namun, saat ini fungsi mandau sudah ber...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
sapundu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Tengah

Sapundu merupakan patung yang menjadi totem bagi masyarakat tradisional Dayang di Kalimantan Tengah.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
lepai perei
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Tengah

Lepai Perei merupakan lumbung tempat penyimpanan makanan sebagai produk arsitektur Suku Dayak Kalimantan Tengah. Biasanya ditempatkan di dekat Rumah Betang.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Talawang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Tengah

Talawang adalah perisai pelindung diri khas masyarakat Dayak.   Dalam bahasa Dayak Ngaju alat ini disebut talawang, sedangkan dalam bahasa Dayak Ma’anyan disebut kajubet. Talawang dibuat dari bahan kayu yang ringan tetapi kuat. Bentuknya segi enam memanjang dengan ukuran panjang kurang lebih 1 meter dan lebarnya kurang lebih 0,5 meter dengan perkiraan dapat menutupi dada manusia guna menangkis mandau atau tombak musuh apabila terjadi perkelahian dalam perang. Keseluruhan bidang depan talawang biasanya diukir bentuk topeng (hudo), lidah api, dan pilin ganda. Selain sebagai pelengkap alat pertahanan diri, perisai juga digunakan sebagai pelengkap dalam tari-tarian.   Biasanya talawang dihiasi dengan ukir-ukiran khas Dayak, sehingga banyak pula dekorasi produk desain interior rumah dan bagian-bagian arsitektural dari kriya seni ukir Dayak Kalimantan Tengah yang menggambarkan Talawang ini.   Sumber: Umberan, Musni, Dkk. 1994. S...

avatar
Yulius Dwi Kristian