Tari Kode Bura menggambarkan seekor kera putih yang mencoba melindungi habitat burung Tukuk yang selalu diburu oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab terhadap kelestarian satwa yang dimiliki masyarakat suku Paser. Pada suatu hari sekelompok burung Tukuk sedang bermain, tanpa mereka sadari bahaya sedang mengintai dan kegembiraan mereka tidaklah berlangsung lama karena salah satu dari mereka tiba-tiba roboh dan mati ditembus anak sumpit seorang pemburu. Datanglah seekor kera putih yang marah terhadap pemburu dan perkelahian pun terjadi antara pemburu dengan kode bura dan pada akhirnya sang pemburu kalah. Seluruh penghuni hutan pun bergembira karena sang pemburu telah tewas. Tarian ini mengingatkan pada kita agar selalu mencintai dan menyayangi hutan dan satwa yang ada agar terhindar dari kepunahan. Sumber: https://lysideimos.wordpress.com/2014/07/08/tarian-khas-kabupaten-paser/
Tarian ini adalah Kesenian Tradisional Pesisir Kabupaten Pasir yang termasuk dalam kelompok tari gembira (tari pergaulan). Tarian ini biasanya ditampilkan pada saat acara-acara resmi kerajaan yang bertujuan memberikan hiburan kepada tamu-tamu yang hadir. Dalam tarian yang diiringi dengan lagu Ronggeng dan didominasi musik petik (Gambus), langkah ayunan kaki dan lemah gemulainya sang penari menggerakkan selendang dan sapu tangan seakan mengajak hadirin untuk menari dan bergembira bersama. Sumber: https://lysideimos.wordpress.com/2014/07/08/tarian-khas-kabupaten-paser/
Nalau termasuk dalam kegiatan seni teater tradisional Paser yang tumbuh dan berkembang sejak zaman Kerajaan Rekantatau sampai sekarang. Seni yang termasuk dalam kegiatan sendra tari ini dilengkapi dengan berbagai macam kesenian seperti Tari, Musik, Lagu sastra dan Dialog yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Paser. Sumber: https://lysideimos.wordpress.com/2014/07/08/tarian-khas-kabupaten-paser/
Kesenian ini termasuk seni tari tradisional pedalaman Paser yang termasuk dalam tari ritual atau tarian yang ditampilkan pada saat-saat diadakan Upacara Adat Paser seperti dalam Upacara Belian, Upacara Nulak Jakit dan upacara adat lainnya Tarian ini biasanya dibawakan oleh beberapa orang dara-dara manis yang membawa beberapa perlengkapan seakan-akan untuk diserahkan kepada Sang Penguasa Jagat Raya ini. Sumber: https://lysideimos.wordpress.com/2014/07/08/tarian-khas-kabupaten-paser/
Tari ini adalah Tari Jepen Muslim yang dikreasi dan tercipta dari gerakan-gerakan seorang muslim yang akan melaksanakan sholat. Dalam gerakan-gerakannya terlihat seakan-akan melaksanakan wudhu yang dilanjutkan dengan pelaksanaan sholat berjamaah. Sumber: https://lysideimos.wordpress.com/2014/07/08/tarian-khas-kabupaten-paser/
Hantu sungai, wujudnya bisa apa saja. Biasanya mengganggu atau menakuti orang yang sedang mandi di sungai. Sumber: https://www.liputan6.com/citizen6/read/2353139/percaya-atau-tidak-inilah-40-jenis-hantu-yang-ada-di-indonesia
Tarian ini mengenai sebuah gambaran bagaimana suku Dayak Kenyah yang melakukan perpindahan dari daerah asal mereka yaitu Apo Kayan (Kab. Bulungan) menuju daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat). Perjalanan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Kejadian tersebut dibuat menjadi sebuah tarian yang disebut Tari Pecuk Kina. Jika dilihat tarian tersebut mengikut sertakan banyak wanita yang memakai pakaian khas Kalimantan dan membawa kipas berbulu. Sumber: http://www.ragamseni.com/13-macam-tarian-adat-yang-berasal-dari-kalimantan/
Merupakan hewan mitologi dari Kutai yang ada sejak zaman Kerajaan Kutai. Dan menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai Kartanegara. Memiliki Semboyan “Tapak Leman Ganggayaksa”. Lembuswana adalah hewan yang disucikan karena merupakan hewan tunggangan Dewa Bathara Guru dalam menyebarkan petuah petunjuknya. Lembuswana dicirikan sebagai berkepala singa, bermahkota (melambangkan keperkasaan seorang raja yang dianggap penguasa dan mahkota adalah tanda kekuasaan raja yang dianggap seperti dewa), berbelalai gajah (Leman artinya gajah, melambangkan dewa Ganesha sebagai dewa kecerdasan), bersayap garuda, dan bersisik ikan. Makhluk ini sering dijadikan lambang atau simbol pada kerajaan-kerajaan zaman dahulu seperti Mulawarman dan di cungkup sultan prapen. Ia juda dipercaya sebagai penunggu sungai Mahakam. Ia tinggal di dasar sungai Mahakam. Penduduk setempat memiliki kepercayaan bahwa makhluk ini merupakan makhluk spiriual dari Raja Mulawarman, Raja Kutai...
Pindah Bintang adalah sebuah permainan tradisional dari Kalimantan Timur. Permainan yang biasanya dimainkan oleh anak-anak, remaja, dan bahkan dewasa ini, diperkirakan dibawa ke tanah Melayu pada Masa Kolonial. Permainan Pindah Bintang terinspirasi dari bintang-bintang dilangit yang berkelap kelip, seakan-akan bintang itu bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Para pemain yang memainkan Pindah Bintang akan menirukan gerak bintang dengan melompat-lompat dan berlari dari satu ruang menuju ruang lainnya. Pada permainan Pindah Bintang ini tidak perlu menggunakan alat-alat tetapi hanya sebuah lingkaran yang digambar pada lantai atau tanah. Dalam permainan ini siapa pun bisa ikut bermain dan tidak terbatas pemainnya. Permainan pindah bintang juga tidak mengenal perbedaan jenis kelamin. Kaitan permainan ini berkaitan dengan pembelajaran PJOK yang mengandalkan kekuatan fisik seperti berlari, sesuai dengan KD yang diacu adalah memahami konsep variasi dan kombinasi ger...