Motif batik ini berasal dari daerah Majalengka. Berawal dari melimpahnya buah mangga gedong gincu lalu di jadikan sebagai motif kain batik khas dari majalengka.
Seblak merupakan makanan khas sunda,jawa barat .Seblak adalah makanan yang terbuat dari kerupuk rebus, yang dicampur racikan bumbu pedas yang terdiri dari Cabai, Bawang Putih, Garam dan Kencur. Seblak ini ada 2 macam yaitu Seblak Kering dan Seblak Basah.variasi yang banyak diciptakan saat ini membuat seblak banyak digandrungi khususnya oleh remaja,misalnya seblak dengan campuran ceker,daging ayam,sosis,baso,ati ampela,jamur dan tambahan sayur lainnya.
Sekoteng atau sakoteng adalah minuman asli Indonesia yang sangat pas disajikan dimalam hari ataupun saat hujan turun, karna kekhangatannya yang bersumber dari rebusan jahe dan rempah lainnya.tidak hanya itu sekoteng biasanya dicampur dengan kacang hijau, kacang tanah, pacar cina, dan potongan roti. RM/Toko yang Menyediakan : Es Sekoteng Toko Makanan Alamat: Jalan Pulo Ribung Raya Blok AR2 No.23, Jaka Setia, Bekasi Sel., Kota Bks, Jawa Barat 17148
Terdapat berbagai macam wajit salah satunya wajit cililin yang terbuat dari gula aren, kelapa, gula putih, beras ketan dan vanili. Semua bahan disatukan dan diaduk di dalam wajan hingga masak dengan menggunakan api tungku.kekhasan wajit cililin terletak pada bungkusnya yang menggunakan daun jagung kering yang dijemur hingga kering,sehingga tekstur di bagian luarnya agak kering namun lembut dibagian dalam.
Karinding merupakan alat musik yang terbuat dari bambu namun dibeberapa daerah terbuat dari pelepah pohon aren.Alat musik tradisional ini dibunyikan dengan cara ditempatkan di mulut kemudian digetarkan dengan jari. Karinding biasa dimainkan secara bersama-sama.
Kuda Lumping merupakan kesenian yang cukup berbahaya sehingga dalam memainkannya dibutuhkan keahlian khusus, dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan orang yang kesurupan tersebut menunggangi kayu yang berbentuk seperti kuda serta diringi dengan tabuhan gendang dan terompet. keunikan kesenian ini terletak pada orang yang memerankannya mampu memakan kaca serta rumput. Selain itu orang yang memerankannya akan dicambuk seperti halnya menyambuk kuda. Biasanya kesenian ini dipimpin oleh seorang pawang.
Selama ini batik yang terkenal banyaknya dari kota Pekalongan, Solo, Cirebon dan Jogja, padahal Tasikmalaya juga memiliki batik khas. Motif dan jenis batik Tasikmalaya masuk ke dalam Batik Priangan. Sentral besar batik di Tasikmalaya yaitu di daerah Desa Sukapura, Kecamatan Indihiang, dan Kecamatan Cipedes. Model dan corak Batik Tasik ini banyak yang menampilkan kesederhanaan tapi dengan warna yang "lumayan" mencolok. Batik Tasik dibuat dengan cara ditulis dan ada pula yang dicetak. Secara umum ada 3 batik dari Tasik: Batik Sukapura (Sukaraja) yang secara sepintas menyerupai batik Madura dengan motif yang berirama kontras, baik dalam hal ukuran motif maupun tata warnanya. Ciri khas lain dari batik Sukapura ini adalah warna-warna tanah yang digunakan. Ciri khas Batik Sukapura (Tasikmalaya) manampilkan warna merah, hitam, serta cokelat. Beberapa motif diantaranya adalah motif Merak Ngibing, Roda Bunga, Rawa Kupu-Kupu, Gambir Saketi, Balimbing Seling Ombak Banyu, Daun Tale...
Rajapolah adalah nama daerah di Kota Tasikmalaya. Disini terkenal dengan sentral oleh oleh anyaman khas Tasikmalaya. Disepanjang jalan di Rajapolah akan banyak sekali ditemui toko oleh-oleh yang menjual kerajinan dari Tasikmalaya. Harganya bervariasi tetapi tetap terjangkau. Anyaman yang dibuat disini menggunakan bahan bahan dari alam, yaitu bambu, mendong, dan eceng gondok. Hasil anyamannya yaitu seperti hiasan, tikar, tempat menyimpan barang, topi, tudung saji, bakul nasi, dan cinderamata lainnya yang menarik. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat anyaman banyak berada di daerah ini sendiri. Para pengerajin yaitu warga sekitar sana sendiri, dan mereka memasarkan produknya sendiri pula.
Marawis adalah salah satu jenis musik perkusi dengan unsur religius yang kental. Dibawakan untuk mengiringi shalawat atau pujian kepada Allah dan Rosul, disertai tari-tarian sufistik. Kesenian marawis pada mulanya ditemukan di Kuwait sekitar abad 16. Pada awalnya hanya terdiri dari 2 alat musik yaitu hajer dan marawis, semacam sebuah rebana dengan berukuran cukup besar yang kedua sisinya dilapisi oleh kulit binatang. Kesenian ini kemudian lebih berkembang dan populer di Yaman, alat musiknya di modifikasi agar lebih menarik. Alat musik yang semula berukuran besar menjadi lebih kecil. Sekarang ini ukuran hajir lebih besar (sejenis gendang) dan marwas atau marawis ukurannya lebih kecil. Hajir berdiameter 45cm dengan tinggi 60-70cm, marawis atau marwas berdiameter 20cm dengan tinggi 19cm, dumbuk (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya), serta dua potong kayu bulat berdiameter sepuluh sentimeter. Sebagian dilengkapi dengan...