Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang terletak di Asia Tenggara. Sebanding dengan banyaknya pulaunya, Indonesia juga memiliki lebih dari 300 suku etnik atau tepatnya sekitar 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS pada tahun 2010. Dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia, tidak mengherankan apabila Indonesia memiliki berjuta - juta budaya yang mungkin bahkan tidak diketahui oleh masyarakat awam. Salah satunya adalah lagu daerah yang berjudul Indung - Indung. Lagu Indung -Indung merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari Kalimantan Timur. Lagu ini biasa dinyanyikan oleh orang tua kepada anaknya yang berisi petuah petuah dalam menjalankan kehidupan ini. Berikut adalah lirik lagu Indung - Indung ; Indung Indung Kepala Lindung Hujan Di Udik Di Sini Mendung Anak Siapa Pakai Kerudung Mata Melirik Kaki Kesandung La Haula Wala Kuwwatta Mata Melihat Seperti Buta Tiada Daya Tiada Upaya Melainkan Tuhan Yang Maha Es...
Mantau adalah roti goreng khas Balikpapan, Kalimantan Timur. Mantau berbentuk seperti bakppao, karena berasal dari rumpun yang sama, yaitu Tiongkok. Mantau biasanya disantap dengan semur daging atau saus kepiting. Namun, mantau juga bisa disantap tanpa memakai saos. Mantau termasuk makanan ringan yang bisa disantap dengan harga yang cukup murah. Biasanya, harga mantau berkisar antara Rp 2.000-Rp3.000. Mantau bisa ditemukan di pinggir jalan ataupun di outlet-outlet seperti outlet Blue Sky. Karena mantau sangat praktis, mantau sering dijadikan oleh-oleh khas Balikpapan. Ciri khasnya yang seperti bakpao goreng cocok untuk menjadi oleh-oleh di kampung halaman. #OSKMITB2018
Alkisah, di lereng sebuah gunung daerah Kalimantan Timur terdapat sebuah dusun bernama Jaitan Layar. Di dusun itu tinggal seorang Petinggi bersama istrinya. Meski sudah menikah puluhan tahun, mereka belum di karuniai seorang anak pun. Namun demikian, suami istri itu tak pernah putus asa. Mereka senantiasa pergi bertapa, menjauhi kerabat dan rakyatnya untuk memohon pada Dewa agar diberi keturunan. Pada suatu malam, ketika mereka sedang tertidur nyenyak, tiba-tiba dikejutkan oleh suara gemuruh di halaman rumahnya. Malam yang semula gelap gulita tiba-tiba berubah menjadi terang benderang, kejadian itu membuat mereka sangat heran. "Pak coba lihat apa yang terjadi di luar," kata sang istri. Dengan memberanikan diri, Petinggi Dusun Jaitan Layar itu keluar dari rumahnya. Ia sangat terkejut melihat sebuah batu raga mas berada di halaman rumahnya. Di dalamnya terbaring seorang bayi laki-laki yang masih merah berselimutkan kain berwarna emas. Tangan kanan bayi itu menggenggam se...
Didalam adat Dayak penyakit selain disebakan oleh faktor alamiah diyakini juga disebabkan oleh roh-roh halus atau dalam bahasa Dayak Ngajunya disebut TALUH / KAMBE. Roh-roh ini dapat mengganggu seseorang dan memberikan perbagai masalah atau penyakit. Untuk menenangkan roh halus ini maka dibuat suatu media khusus tujuannya untuk memindahkan roh-roh halus tadi ke tempat yang lain dan akan diberikan sesaji untuk menenangkannya. Salah satu yang dikenal oleh Dayak Paser adalah PENGUNDUR suatu bangunan kecil yang tujuannya sebagai tempat persembahan bagi roh halus tadi. Adat Dayak yang lain juga mengenal hal yang sama hanya dengan nama yang berbeda, misal dalam adat Dayak Ngaju disebut ANCAK. Ada tiga jenis PENGUNDUR dalam budaya Dayak Paser: 1. PENGUNDUR berbentuk manusia dari ukiran kayu PENGUNDUR Dalam adat kanaytn dikenal dengan istilah TAMAK atau patung NYADIRI dalam adat Dayak Ngaju. Pengundur jenis ini digunakan untuk prosesi penyembuhan dimana sebu...
Salah satu Sub Suku Dayak yang sudah dianggap punah adalah Dayak Abal. Suku Dayak ini berada di Kalimantan Selatan menurut data sensus pada tahun 1990 masih terdapat 21.948 jiwa yang tersebar di tiga desa yaitu Desa Aong, Desa Suput & Desa Halong. Secara tradisi Dayak Abal ini mirip dengan Dayak Ngaju, sebab mengenal Dohong dan upacara seperti Tiwah tetapi ada juga yang mengaitkan Dayak Abal ini dengan rumpun Dayak Paser yaitu paser Abba. Sampai sekarang belum penulis ketahui pasti bagaiamana bahasa Dayak Abal. Ini mengingatkan penulis mengenai tulisan perjalanan Kapten Beeckman 1714 yang melakukan pelayaran pada tanggal 12 Oktober 1713 dengan kapal East India Company “Eagle Galle” dengan tujuan melakukan misi perdagangan ke kalimantan bagian tenggara (Banjarmasin) – menurut catatan Kapten Daniel penduduk pribumi di Banjarmasin ini ada dua kelompok, yang pertama ialah kelompok yang menetap di area dermaga (umumnya terdiri dari orang banjar) dan kelompok l...
Dayak Kenyah salah satu sub suku Dayak yang terkenal akan keindahan ukiran-ukirannya. Keindahan ukiran-ukiran ini tidak ditinggalkna oleh Dayak Kenyah walaupun mayoritas mereka sudah beragama Kristen, menariknya ukiran ini tidak hanya dibuatkan pada LAMIN atau rumah adatnya tetapi pada nisan salib dan peti matinya, apalagi jika yang meninggal ini adalah tokoh atau bangsawan Dayak Kenyah atau disbeut PAREN maka akan ada inkulturasi kebudayaan dengan kekristenan – sementara dibanyak sub suku Dayak lain tradisi menghias tabal/peti mati ini sudah ditinggalkan hanya masih dipraktekan oleh yang beragama KAHARINGAN. Umumnya peti matinya terbuat dari kayu bulat yang dilubagi bagian tengahnya dan diberi hiasan atau ukiran-ukiran khas Dayak Kenyah. Biasanya didalam tabala / peti mati orang kenyah akan dilengkapi dengan manik-manik dan barang-barang kesayangan orang yang meninggal tersebut. Dibeberapa daerah lain tradisi menaruh pakaian, dompet atau benda kesayangannya masih dilakuka...
Mecaq undat tak hanya sebagai ungkapan rasa sukur masyarakat Dayak kepada para pemberi rezeki, tetapi juga kebersamaan dan gotong royong. Bayak Garou memimpin upacara penyembelihan babi. Darahnya akan dipersembahkan bagi dewa-dewa yang sudah berjasa memberikan perlindungan dan tanah yang subur bagi mereka untuk berladang. Garou membacakan doa atau sykur dalam Bahasa Dayak, menggunakan serbo, lalu darah babi yang ditampung dalam wadah kemudian dipercikkan ke tanah. Ritual ini menjadi pembuka pesta panen (Mecaq Undat). Pada suatu ketika saat musim panen tiba, masyarakat melakukan pesta panen. Sebagian hasil panen disisihkan untuk Mecaq Undat. Saat kaum laki-laki menyiapkan perahu untuk perlombaan, perempuannya menempatkan bambu muda yang sudah di isi tepung beras di perapian. Puncak acara dari pesta panen ini adalah menumbuk beras yang sudah dimasukkan ke dalam lesung sepanjang sepuluh meter. Menggunakan elu, kayu sepanjang dua meter, masyarakat menumbuk beras hingga menjadi tepun...
Uok Botung artinya Hantu Bambu, adalah tarian pedalaman suku Dayak Paser yang digarap oleh Sanggar Seni Entero Penajam Paser Utara merupakan tarian yang menceritakan tentang keberadaan Uok Botung yang sangat mengganggu ketenteraman masyarakat. Hal tersebut membuat prihatin 5 orang pemuda yang kemudian tergerak semangatnya untuk membantu masyarakat mengusir Uok Botung tersebut. Namun karena Uok Botung memiliki kesaktian yang amat sangat luar biasa maka kelima pemuda tersebut tidak dapat mengalahkan Uok Botung. Hal tersebut kemudian membuat iba Dewi Bumi dan merasa harus turun tangan membantu 5 orang pemuda tersebut dengan cara menurunkan kesaktiannya. Akhirnya berkat bantuan Dewi Bumi, 5 orang pemuda tersebut mampu mengalahkan Uok Botung dengan cara menerbangkan Mandau mereka. Perang tanding antara pangeran (tunangan sang puteri yg cantik dan bijaksana) dengan pangeran lain yg ingin mendekati putri tsb. Salah satu pangeran kalah dan kembali ke asalnya dan putri menerima pa...
Tari Jepen Ampiek Muslimah adalah tarian Pesisir yang mengangkat cerita tentang perilaku gadis muslim pesisir yang beranjak dewasa dan sedang mencari jati diri. Gerak yang mengambil pola kehidupan keseharian wanita muslim dalam menapaki kehidupan, membuat tarian ini menjadi tarian yang dinamis namun tidak terlepas dari norma-norma seorang wanita muslim yang diolah sedemikian rupa sehingga terciptalah sebuah tari dengan gaya dan ciri khas yang terpancar dari kostum dan gerak. Sumber: https://lysideimos.wordpress.com/2014/07/08/tarian-khas-kabupaten-paser/