Mari kawan-kawanku Kita tamasya tempat nan indah Mari kawanku bersama tamasya ke danau nan bebas Mari kawanku tamasya ke Danau Sebedang di Sambas Sana tempat hiburan Insan nan lara kar'na indahnya Mari kawanku bersama tamasya ke danau nan bebas Mari kawanku tamasya ke Danau Sebedang di Sambas O danau Sebedang nan indah O alamnya senyum menjaga Airnya dingin terasa O keindahanmu menggoda O semua insan gembira Dan memuja serta riang Lihat kawan-kawanku Riang gembira pergi tamasya Mari kawanku bersama tamasya ke danau nan bebas Mari kawanku tamasya ke danau Sebedang di Sambas Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-kalimantan-barat.html
Asap ape di gunung mandung Asap ape di gunung mandung Asap urang menanak lilin Cantik manis gunung Tamlalai lalai lalai dilalai Sabab ape dipatuk tadung Sabab ape dipatuk tadung Sabab kemponan si putih kuning Cantik manis gunung Tamlalai lalai lalain dilalai Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-kalimantan-barat.html
Urang tue nang jauh di mate Salo' inyan rase atiku Rase tirrabang mun dapat na' pulang Memang mun salo' inda' dapat na' ditahan Urang tue nang jauh di kampung Lama' inyan inda' bejumpe Rase tibayang in sanak ngan kawan Bille ke kame' barru sampat dapat pulang Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-kalimantan-barat.html
Umak, umak, mintak ku nasi' Ti' dolo' nak, umak agik memasak Umak perutku nindak kelaparan Ambah mak, cepat ambah Ting ting ting kededai Ting ting kededai Rumah siape mak bumbungan tinggi Rumah urang nak sedari minang Dari siape mak nang pandai nari Dari urang nak dari seberang Bagaimane mak menyelam tiram Tiram diselam ai'nye dalam Bagaimane mak ati tak geram Melihat telur ayam mengeram Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-kalimantan-barat.html
Duak lah bedua Duak beduak bujang betangas Duak lah bedua Duak beduak bujang betangas Duak lah bedua Duak beduak bujang betangas Duak lah bedua Duak beduak bujang betangas Langkah langkah belangkah Marilah kitte besamelah same Langkah langkah belangkah Marilah kitte besamelah same Tandak lah sambas sungguh gembire Ngiburkan hati gundah gulane Tandak lah sambas sungguh gembire Ngiburkan hati gundah gulane Duak lah bedua Duak beduak bujang betangas Duak lah bedua Duak beduak bujang betangas Duak lah bedua Duak beduak bujang betangas Duak lah bedua Duak beduak bujang betangas Langkah langkah belangkah Marilah kitte besamelah same Langkah langkah belangkah Marilah kitte besamelah same Tandak lah sambas sungguh gembire Ngiburkan hati gundah gulane Tandak lah sambas sungguh gembire Ngiburkan hati gundah gulane Langkah ke kerek langkah ke kanan Marilah kitte besamelah same...
Alkisah, di atas Gunung Kujau yang hijau dan sejuk di daerah Kalimantan Barat, hiduplah sepasang suami-istri dengan keenam anaknya. Sang suami bernama Sabung Mengulur, sedang istrinya bernama Pukat Mengawang. Keenam anaknya yaitu berturut-turut dari yang sulung ke yang paling bungsu adalah Belang Pinggang, Suluh Duik, Buku Labuk, Terentang Temanai, Putung keempat, dan Bui Nasi. Dari keenam bersaudara tersebut, hanya Putung Kempat yang perempuan. Sebenarnya, Sabung Mengulur dan istrinya mempunyai seorang lagi anak laki-laki yang bernama Pulung Gana, namun anak itu meninggal ketika masih kecil. Untuk menghidupi keenam putra-putrinya, Sabung Mengulur dan istrinya bercocok tanam di ladang. Suatu ketika, Sabung Mengulur mendapat firasat buruk bahwa hidupnya di dunia akan lebih lama lagi. Namun, ia tidak memberitahukan hal itu kepada istri dan anak-anaknya. Suatu hari, ia hanya berpesan kepada keenam anaknya ketika akan masuk ke dalam kepok agar keenam anaknya membuka lahan baru unt...
Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya). Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya, karena tidak simetris di bagian pagkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2016/02/senjata-tradisional-kalimantan-barat/
Selama ini, mungkin masyarakat lebih mengenal mandau dan parang sebagai senjata tradisional yang dimiliki suku Dayak. Padahal, suku yang mendiami daerah pesisir Pulau Kalimantan ini memiliki satu lagi senjata tradisional, yaitu duhung. Konon, senjata tradisional ini diyakini sebagai senjata tertua suku Dayak. Masyarakat Dayak meyakini duhung sudah tercipta ketika manusia belum ada di dunia. Duhung merupakan senjata yang diciptakan oleh leluhur suku Dayak di alam atas, kayangan. Manusia pertama yang memiliki duhung adalah mereka yang dipercaya sebagai leluhur suku Dayak. Pada awalnya, hanya tiga orang yang memiliki duhung, yaitu Raja Sangen, Raja Sangiang, dan Raja Bunu. Menurut legenda, ketiga raja tersebut memiliki duhung yang berbeda. Duhung milik Raja Sangen dan Raja Sangiang terbuat dari besi yang bisa mengapung. Sementara, duhung milik Raja Bunu terbuat dari besi yang tidak bisa mengapung. Duhung jenis ini biasa disebut sanaman leteng. Raja Bunu inilah yang diyakini...
Nyabur adalah variasi bentuk lain dari Mandau atau parang ilang, dimana bilahnya melengkung dan ujung runcing keatas, biasanya dibawah gagangnya ada semacam kait besar disebut kundieng. Nyabur juga memliki variasi bentuk lain akibat pengaruh budaya melayu atau arab, perubahan ini ada pada gagang dan motive yang menghiasi bilahnya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2016/02/senjata-tradisional-kalimantan-barat/