Data ini sebetulnya bisa dipecah menjadi banyak data/ perbagian. Banyak istilah pakaian digunakan sebagai kelengkapan busana yang setidaknya merupakan identitas pertunjukan Tari Topeng Cirebon. Gaya/ kostum dalam pertunjukan tari Cirebon ini dianggap terpengaruh dari budaya kraton. Data budaya ini dilengkapi foto kostum penari secara keseluruhan/ umum. Dalam tari topeng Cirebon (bisa berbeda tiap daerah) kelengkapan dibagian kepala yaitu kedok (topeng), jamang, tekes, makuta siger dan rarawis atau sumping. Kemudian Baju sebagai penutup tubuh, dengan warna baju sesuai dengan karakter dalam tari topeng. Bentuk baju dan detail bagian lengan, penggunaan hiasan pada bagian pangkal lengan yang disebut biku-biku. Biku-biku berbentuk segitiga, terbuat dari benang emas dan biasa digunakan sebagai pengganti kelat bahu. Terdapat juga Krodong yang berfungsi sebagai penutup punggung, terbuat dari kain batik. Bentuk baju yang berbeda digunakan pada tari topeng Tumenggung (khas Palimanan) yait...
Nyi Pohaci tidak dilahirkan oleh siapa pun. Ia berasal dari sebutir telur. Dan telur itu semula berasal dari tetesan air mata Dewa Naga Anta (dunia bawah). Pada awalnya Dewa Guru (dunia atas) mau membangun istananya. Semua dewa bergotong-royong membangun Bale Mariuk Gedong Sasaka Domas. Hanya Naga Anta tidak dapat ikut membangun, karena tidak punya tangan untuk bekerja. Batara Narada, wakil Dewa Guru, memarahi habis-habisan Naga Anta. Sang Naga menangis oleh keterbatasan kodratinya, mau tetapi tidak mampu. Dalam menangis itu Naga Anta meneteskan tiga air mata. Tetesan itu serta merta berubah menjadi tiga butir telur. Ketiga telur itu dibawa Naga Anta kepada Dewa Guru dengan cara digigit. Di tengah jalan ia ditegur Elang, tetapi tidak dijawab, karena mulutnya menggigit tiga telur. Elang marah dan menyambar Naga Anta, akibatnya dua telur jatuh di bumi dan menjadi Kalabuat dan Budug Basu (semacam babi hutan). Hanya sebutir telur samp...
Calung merupakan alat musik tradisional Jawa Barat yang terdiri dari deretan tabung bambu yang disusun berurutan dengan tangga nada pentatonik dan dimainkan dengan cara memukul bagian bilah atau tabungnya.Bambu yang dipakai untuk membuat alat musik calung berasal dari jenis awi temen(Gigantochloa Atter (Hassk.) Kurz) atau awi wulung (Gigantochloa Atroviolacea Widjaja). Secara etimologi, kata calung berasal dari “caca cici sing kurulung” yang berarti suara bilah bambu yang dipukul. Ada dua jenis calung yang terdapat di Jawa Barat, yakni Calung Rantay dan Calung Jinjing. Calung Rantay Calung rantay disebut juga calung renteng, calung gambang atau calung runtuy. Beberapa ahli mengklasifikasikan bahwa calung rantay dan calung gambang berbeda jenis, sebab di beberapa daerah calung gambang memiliki dudukan yang paten, kurang lebih berbentuk seperti xylophon atau kolintang di Minahasa. Untuk memainkan calug rantay bias...
Adalah sebuah permainan yangenggunakan batu kecil/kerikil sebagai alat permainan, permainan ini bisa di mainkan oleh 2-4 orang ato bisa berkelompok 6-8 orang, cara memainkannya sangat sederhana, hanya dengan menggunakan 5 batu kerikil, kemudian batu di awur (dilerai) lalu diambil 1 per 1 dengan melempar dulu umpan dan jangan sampai gudir (getar) batu2 lainnya, kalo gudir maka permainan lasut (berakhir), permainan ini berlanjut dengan menghitung pangambilan batu dari satu sampai empat dan berakhir dengan cabrek (menangkap batu dari telapak takang lalu dihempas ke badan tangan dan di tangkap lagi oleh telapak tangan, dan terus berlanjut hingga usai, untuk mengetahui menang atau kalahnya cukup lihat akor hasil cabrek terasebut.
Mau tau rasanya kalo pepaya mengkal dirujak, boleh dicoba dan bahan2nya adalah, 1 buah pepaya mengkal ato setengah matang di kupas kulitnya dan diiris tipis lalu dicuci, bahan bumbunya adalah cabe rawit, garam , kencur dan kemangi lalu dihaluskan dan dicampur dengan irisan pepaya tadi. Selamat mencoba RM/Toko yang Menyediakan : Rujak Ciherang Deli Address: Jl. Raya Soreang-Ciwidey, Sadu, Soreang, Bandung, Jawa Barat 40913
Permainan ini adalah permainan yg paling terkenal dan sering dimainkan dan banyak jenisnya, mulai dari ucing sumput atau lebih terkebal dengan petak umpet, selain itu ada juga ucing tidur, ucing sendal, ucing hiji, ucing kabeh, ucing goyang, ucing batalion ucing juru dan ada beberapa lagi yg saya lupa. itu jenis permainan ucing2an yg terkenal didaerah saya, biasanya didaerah lain suka beda lagi. Dan yg pasti permainan ini bisa diikuti oleh banyak orang.
Salah satu makanan yg lumayan terkenal. Makan ini terbuat dari beras ketan, gula aren, gula putih, cangkang jagung dan kelapa. Cara pembuatan nya sbb, kukus terlebih dahulu beras ketan hingga setengah matang, angkat dan dinginkan. Kemudian panas kan air dlm wajan, masukan gula putuh dan gula merah dan aduk-aduk hingga mengental, kemudian masukan nasi ketan tadi bersama parutan kelapa, aduk kembali sampai mengental membentu karamel, angkat lalu bukus dengan cangkang kulit jagung.
Tutunggulan ini merupakan bunyi-bunyian yang dihasilkan dari lesung dan halu yang biasanya dilakukan menjelang dilaksanakannya pesta hajatan, misalnya khitanan, yang dimaksudkan untuk menandai dimulainya dan diakhirinya perayaan tersebut. Tutunggulan biasanya dimainkan oleh lima orang perempuan dengan bermacam-macam peran dan bunyi yang dihasilkan, yaitu titir, bende, dan bedug. Tradisi ini sudah mulai hilang dan dokumentasi video di bawah ini merupakan dokumentasi tahun 2008 dari didi s. sopyan (warga desa cipacar, padamulya, cipunagara, subang).
Permainan ini memiliki kalang (arena) yg terdiri dari 3 garis vertikal dan 3 garis horizontal dan dua garing memotong ato garis miring kekiri dan kekanan, dan dimainkan oleh 2 orang dan tiap oranh memiliki 3 bidak, untuk mengetahui siapa yg bisa menyimpan bidak pertama kali maka di lakukan suiten ato tebak-tebakan. Permainan ini dimenangkan jika salah satu pemain telah mendapatkan garis lururs bidak-bidaknya,baik horizontal, vertikal ato memiring. Pemenang memiliki satu poin setiap bidak-bidaknya mendapat garis lurus, dan pemenang utama adalah dia yg paling banyak menghasilkan garis lurus.