Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya. Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi. Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik...
Kecamatan Sungai Apit merupakan daerah penghasil nanas di Kabupaten Siak. Selain untuk dijual, nanas kerap dijadikan sebagai oleh-oleh khas daerah bagi pendatang yang berkunjung ke Sungai Apit. Namun penyajian nanas yang sudah biasa sebagai oleh-oleh khas daerah membuat masyarakat menciptakan inovasi baru dalam penyajiannya. Selai nanas, sirup nanas, asinan nanas, dodol nanas, kue nastar dan manisan nanas merupakan beberapa contoh produk yang dihasilkan dalam olahan nanas. Olahan ini cukup diminati oleh pendatang yang berkunjung ke Sungai Apit. Bahkan produk-produk olahan dari nanas ini dapat mendatangkan keuntungan yang menjanjikan bagi pelaku industri rumah tangga yang ada di Sungai Apit. Baik itu buah nanas ataupun olahannya menjadi identitas yang kuat bagi Kecamatan Sungai Apit. Diharapkan dengan kepedulian kita terhadap oleh-oleh khas daerah ini mampu menjaga keberadaannya (bahkan dikembangkan), menarik wisatawan yang tentunya membuat Kecamatan Sungai Apit semakin dikenal,...
Ngacau Itak merupakan suatu pertunjukan tradisional daerah Kota Tengah. Ngacau Itak merupakan suatu perlombaan memasak yang biasanya diadakan di Kota Tengah, Rokan Hulu. Ngacau merupakan bahasa daerah Kota Tengah yang berarti mengaduk, sedangkan Itak artinya dodol. Sehingga Ngacau Itak artinya Mengaduk Dodol. Perlombaan ini biasanya diselenggarakan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha. Perlombaan ini diikuti oleh Ibu-Ibu kampung Kota Tengah. Namun perlombaan ini belakangan ini mulai jarang diselenggarakan. Oleh sebab itu mari kita sama-sama melestarikan pertunjukan tradisional yang mulai punah ini.
Selain fungsinya sebagai bahan makanan, ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Seperti yang ada di Kota Tengah, ubi jalar dikenal sebagai obat tradisional daerah tersebut untuk mengobati penyakit Pubao. Pubao merupakan suatu penyakit sejenis kudis yang menyerang kulit. Cara pembuatannya : ubi jalar dihaluskan, lalu ditempelkan langsung pada kulit yang terkena Pubao. Ubi jalar ini memiliki sensai dingin ketika ditempelkan pada Pubao, dan tidak menimbulkan perih. Khasiat obat ini akan langsung terasa pada Pubao, apalagi jika rutin dilakukan.
Setiap daerah di Indonesia memilki berbagai jenis khas makanan, salah satunya Riau. daerah ini memiliki satu hidangan yang wajib disajikan untuk memanjakan perut. Makanan khas Riau ini dijamin akan membuat Anda ketagihan dan acara makan dengan keluarga jadi tak terlupakan. Bahan Patin Asam Pedas Khas Riau: 2 sdm minyak goreng 1 kg ikan patin potong selera 500 ml air Bumbu halus Patin Asam Pedas Khas Riau: 12 bh cabai merah keriting 6 siung bawang merah 4 siung bawang putih reng 1 kg ikan patin potong selera 500 ml air Bumbu halus Patin Asam Pedas Khas Riau: 12 bh cabai merah keriting 6 siung bawang merah 4 siung bawang putih 2 bh asam kandis (saya ganti dg 5 sdm air asam jawa) 5 bh belimbing wuluh 3 cm lengkuas, iris tipis 2 cm jahe, memarkan 1 btg serai, memarkan 2 lbr daun salam 3 lbr daun jeruk 1 sdt garam 1 s...
Lampu colok merupakan sebuah tradisi masyarakat Bengkalis turun temurun. Lampu colok ini biasanya dipasang serentak tiap-tiap 27 Ramadan atau sering disebut malam 7 likur jelang hari raya Idul Fitri. Lampu colok memiliki arti tersendiri bagi warga Bengkalis. Dahulunya, lampu colok merupakan sarana penerang jalan bagi warga yang ingin membayar Fitrah tiap malam 27 Ramadan ke rumah masyarakat atau Pak Lebai. Kala itu, infrastruktur di Bengkalis tidak sepesat saat ini. Jalan-jalan masih berbentuk lorong diselimuti semak kiri kanan. Lampu coloklah penerang jalan, penghindar bahaya terhadap warga membayar zakat fitrah. Lampu Colok, ketika itu tidak berbentuk atau terbuat dari kaleng bekas. Colok terbuat dari bambu atau buluh, namanya waktu itu disebut dengan obor. Kemajuan Tradisi Colok saat ini sudah sangat luar biasa. Apalagi, Pemerintah Kabupaten Bengkalis setiap tahunnya menggelar Festival Colok agar pelestarian lampu tetap terjaga. Lampu col...
Bahan-bahan 2 sdm kerang bumbu kuning. bumbu pernah saya post 5 lembar kulit lumpia 1 butir telur Langkah Campur kerang bumbu kuning + telur. Panaskan teflon. letakkan kulit pangsit diatas teflon. beri 1,5 sdm adonan kerang + telur Goreng hingga kecokelatan sumber: https://cookpad.com/id/resep/7782911-martabak-kerang
Bahan-bahan 1/2 Kg Cumi Segar 2 Butir Bawang Merah 2 Butir Bawang Putih 3 Lembar Daun Salam Sedikit Laos Gula Merah Asam Jawa Garam Gula pasir Penyedap rasa Langkah Cuci bersih cumi segar lalu masukkan sedikit asam, gula merah dan garam. Campurkan dan sedikit di remet agar meresap. Diamkan 10 menit ...
Seri Monografi Komunitas Adat yang membahas tentang suku Akit di Pulau Rupat, Provinsi Riau ini merupakan salah satu upaya untuk menginventarisasi berbagai macam komunitas adat yang terdapat di Indonesia. Penginventarisasian komunitas adat yang dilakukan sekarang ini sifatnya masih dalam tahap-tahap awal, artinya ada upaya yang dilakukan untuk lebih melhat secara lebih mendalam tentang keberadaan komunitas adat tersebut dan disusun dalam bentuk mononografi. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/7746/