Para ahli sejarah meyakini bahwa Payan merupakan senjata tradisional Lampung yang usianya paling tua. Peninggalan arkeologis di situs purbakala Pugung Raharjo dan dan situs peninggalan Islam Benteng Sari menujukan bahwa senjata ini telah digunakan berabad-abad lamanya sebagai salah satu senjata bagi prajurit kerajaan Tulang Bawang. Payan adalah semacam tombak dengan gagang yang cukup panjang, yakni sekitar 150 cm sd 180 cm. Mata tombaknya sendiri terbuat dari besi dengan ujung yang melancip. Berikut adalah kenampakan dari senjata tradisional satu ini. Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2017/03/senjata-tradisional-lampung-gambar.html Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Kita mungkin lebih mengenal badik sebagai salah satu senjata tradisional khas Sulawesi. Namun, tahukah Anda bila dalam budaya masyarakat Lampung, senjata ini juga sangat populer digunakan masyarakatnya untuk melindungi diri, baik dari serangan musuh maupun serangan binatang buas. Badik selalu menemani keseharian pria Lampung, terutama para pria muda yang selalu menyelipkan senjata tikam ini di ikat pinggangnya. Penelusuran arkeologis memperkirakan bahwa badik mulai dikenal masyarakat Lampung dari budaya masyarakat Bugis yang merantau ke Lampung di masa silam. kemiripan bentuk dan kesamaan fungsi membuat teori ini cukup banyak diyakini. Bentuk dari senjata tradisional Lampung jenis tikam ini bisa Anda lihat pada gambar berikut. Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2017/03/senjata-tradisional-lampung-gambar.html Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Di antara semua senjata tradisional Lampung, inilah senjata yang paling sering digunakan, bahkan hingga ketika ini. ya, candung sesungguhnya merupakan perkakas rumah tangga yang selalu dipakai ketika berladang, bekerja di dapur, maupun untuk melindungi diri ketika tengah berada di hutan. Candung yaitu sebilah golok biasa. Panjangnya sekitar 30 sd 50 cm dengan bilat terbuat dari baja atau logam lainnya, sementara gagangya terbuat dari kayu. Berdasarkan kegunaannya, candung dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu candung rampak alu (digunakan di dapur atau keperluan sehari-hari), candung kawik (digunakan laki-laki untuk bekerja), dan candung lancip (digunakan untuk keperluan khusus ibarat menyembelih binatang atau berperang). Di tempat Lampung pesisir, candung juga disebut dengan nama Laduk. Sumber : http://ukuranlapangan-olahraga.blogspot.com/2017/12/4-senjata-tradisional-lampung-gambar.html
Makanan khas Lampung seruit ini sering dihidangkan saat perayaan hari besar ataupun hajatan keluarga. Bagi masyarakat Lampung pepadun, seruit merupakan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan khas Lampung Barat ini terbuat dari ikan bakar dicampur dengan sambal terasi, tempoyak, dan ada pula yang menambahkan mangga. Ikan yang dipakai untuk membuat seruit beragam, mulai dari ikan balide, ikan layis, ikan baung, dan jenis ikan dari sungai besar lainnya. Seruit nikmat disantap dengan tambahan lalapan. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lampung/
Makanan khas daerah Lampung bernama tempoyak tersebut terbuat dari durian yang difermentasikan. Tempoyak ini sudah cukup terkenal bahkan sampai ke negeri tetangga, Malaysia. Cara membuat tempoyak cukuplah mudah. Pertama-tama siapkan daging durian kualitas super yang minim air dan sudah benar-benar matang. Pisahkan daging durian dengan bijinya lalu beri sedikit garam. Setelah itu, tambahkan cabe rawit sesuai selera agar fermentasi menjadi lebih cepat dan simpan di tempat tertutup bersuhu dingin atau masukkan ke dalam kulkas. Tunggu 2 sampai 5 hari kemudian tambahkan ikan teri atau ikan mas untuk kemudian dibuat sambal. Oh iya, jangan lupa beri tambahan bumbu bawang merah dan putih serta cabe halus yang dipotong kecil dan gula. Goreng sekitar tiga menit. Nah, sambal tempoyak siap disajikan. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lampung/
Geguduh merupakan salah satu jenis kue khas Lampung yang terbuat dari pisang yang telah dihaluskan. Resep makanan khas lampung cukuplah mudah untuk dipraktikkan karena bahan yang diperlukan pun gampang diperoleh. Jenis pisang yang dipakai adalah pisang kepok. Pisang kepok yang telah dihaluskan tadi dicampur terlebih dulu dengan terigu, susu, dan selai kemudian aduk hingga merata. Setelah merata, bentuk sesuai keinginan lalu digoreng. Jadilah gegaduh khas Lampung. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lampung/
Makanan khas provinsi lampung lainnya yang cukup terkenal adalah gulai taboh. Terbuat dari kacang serta umbi-umbian tentunya membuat masakan ini bercita rasa unik. Gulai taboh merupakan makanan olahan campuran antara kacang hijau dan kacang tanah, kentang, rebung, dan santan. Terkadang olahan tersebut masih ditambah dengan daun sirih ataupun terasi. Makanan khas ini sangat patut dicoba saat kamu berkunjung ke Lampung. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lampung/
Kalau kamu penyuka makanan pahit, kamu harus mencoba umbu. Umbu terbuat dari rotan muda yang direbus sampai lunak. Setelah itu rotan yang telah lunak diolah menjadi sayur oseng atau dinikmati sebagai lalapan. Sayangnya, umbu ini sekarang sudah sangat jarang ditemui karena makin sedikit masyarakat asli Lampung yang mengolahnya. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lampung/
Makanan khas lampung timur ini mempunyai cita rasa manis. Engkak terbuat dari telur dan mentega sehingga bertekstur lembek. Untuk membuat seloyang engkak yang enak dan rasanya pas diperlukan ketelitian tinggi karena proses memasaknya harus dilakukan secara hati-hati. Engkak ini cocok disantap saat sarapan atau makan siang sebagai pengganti nasi. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lampung/