bali
107 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Permainan Ingkling (Lampung)
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Ingkling adalah nama permainan yang dilakukan pada kedua gambar di atas dengan cara meloncat menggunakan sebelah kaku dan berhenti dengan tumpuan kedua kak pada kota-kota tertentu. Permainan ingkling lebih digemari oleh anak perempuan. Mereka yang terlibat dalam permainan itu paling sedikit dua orang dan bisa lebih dari itu. Alat yang digunakan dalam permainan inkling adalah kapur dan gacuh. Kapur dipakai untuk membuat gambar yang akan menjadi tempat bermain. Gambar dibuat di atas tanah lapang atau di halaman rumah. Adapun gacuh adalah alat yang akan digunakan pada saat bermain ingkling. Gacuh terbuat dari pecahan genting berbentuk bulat dengan diameter 4-5 sentimeter, atau persegi dengan ukuran 4x5 atau 5x5 sentimeter.   Cara bermain ingkling dimulai dengan mencari pemain pertama dan seterusnya. Kemudian semua gacuh pemain disimpan di kotak pertama. Pemain pertama harus melewati kotak pertama menuju kota berikutnya dengan sebelah kaki. Baru pada bentuk setengah...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
Permainan Pecey
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Pecey adalah sebutan anak-anak di Desa Peraduan Waras, Lampung Utara, bagi benda yang dalam bahasa Indonesia berarti kelereng. Jadi, permainan pecey sama dengan bermain buah kelereng. Dalam permainan ini pecey yang dijadikan sebagai gacu akan dilontarkan ke dalam sebuah lingkaran yang di dalamnya terdapat pecey-pecey lain sebagai taruhannya. Permainan pecey dapat dikategorikan sebagai permainan anak-anak yang pada umumnya dilakukan oleh anak lelaki berusia 7-15 tahun dengan jumlah antara 2-6 orang.   Untuk dapat bermain pecey tidak membutuhkan tempat (lapangan) khusus. Ia dapat dimainkan di mana saja, asalkan di atas tanah. Jadi, dapat di tanah lapang atau di pekarangan rumah karena arena permainannya hanya sebuah lingkaran berdiameter 7-10 cm dengan jarak garis batas lemparan sekitar 6-10 meter. Aturan permainannya pun juga tergolong sederhana, yaitu pemain akan dinyatakan menang apabila gacunya dapat mengeluarkan pecey taruhan di dalam lingkaran lebih banyak daripada...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
Kisah Ratu Ali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Ratu Ali adalah tokoh legendaris dalam masyarakat Tanggamus, di Provinsi Lampung. Ia dikenal sebagai ulama yang pandai, berilmu, dan berwibawa. Dengan kepandaiannya, ia melindungi penduduk Tanggamus dari berbagai ancaman bahaya. Hingga kini, namanya tetap dikenang oleh masyarakat setempat sebagai seorang yang suka menolong sesama. Pada zaman dahulu, di sekitar Teluk Lampung terdapat sebuah pantai yang indah dan subur. Pemandangan di sekeliling pantai merupakan perpaduan antara alam laut yang indah, perbukitan yang anggun, serta daratan landai yang subur. Gelombang lau di pantai tidak terlalu besar dan warna airnya biru jernih. Ikan-ikan pesisir banyak terlihat berkejar-kejaran di sekitar bibir pantai. Di daerah pantai, banyak terdapat tanaman pakis dan paku yang tumbuh secara alami. Tidak heran jikan pantai tersebut dinamakan Pantai Paku.   Agak jauh dari Pantai Paku, terdapat sebuah perkampungan bernama Kelumbayun. Penduduknya hidup dengan bertani, berladang, dan...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Vihara Thay Hin Bio
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Lampung

Vihara Thai Hin Bio merupakan tempat ibadah umat Buddha Theravada terbesar yang ada di Bandar Lampung. Vihara ini terletak di kawasan Kampung Pacinan Teluk Betung, Kelurahan Pesawahan, kecamatan Teluk Betung Selatan, lokasinya dekat dengan tempat perbelanjaan oleh-oleh di Telukbetung Selatan. Vihara Thay Hin Bio merupakan salah satu vihara yang cukup bersejarah. Vihara atau kuil yang telah didirikan sejak 1850 oleh seseorang bernama Po Heng ini menjadi vihara pertama di Lampung. Vihara Thay Hin Bio menjadi salah satu destinasi wisata di Lampung yang cukup menarik karena arsitekturnya yang cukup unik dengan nuansa Tionghoa yang kental. Vihara ini masih aktif digunakan sampai saat ini sebagai tempat ibadah. Ada hal unik mengenai vihara ini yang ternyata tidak hanya berfungsi sebagai tempat peribadatan para umat Buddha saja, melainkan juga perayaan Imlek dan Waisak, sehingga vihara ini menjadi tempat beribadah untuk tiga agama yakni umat Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu, Vihara...

avatar
Oskm18_16018031_Dara Dewata
Gambar Entri
Tata Cara Pernikahan Adat Tionghoa
Ritual Ritual
Lampung

Pernikahan Adat Suku Tionghoa di Indonesia Pernikahan adalah suatu hal yang sakral bagi sebagian besar suku di Indonesia, tak terkecuali bagi suku Tionghoa di Indonesia. Meskipun beberapa aturan-aturan di dalam pernikahan adat Tionghoa telah bercampur dengan kebudayaan bangsa Indonesia tetapi masih ada beberapa tata cara yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pernikahan menggunakan adat Tionghoa, yaitu : 1. Sangjit  (lamaran) Sangjit adalah proses lamaran yang dilakukan satu minggu hingga 6 bulan sebelum pernikahan adat Tionghoa. Sangjit adalah peristiwa dimana keluarga mempelai pria memberikan/mengantar baki pernikahan kepada keluarga mempelai wanita. Pakaian kedua mempelai biasanya berwarna merah, barang yang diberikan saat peristiwa  Sangjit  juga selalu diletakkan di kotak/wadah bernuansa merah (karena warna merah melambangkan kebahagiaan serta semangat hidup) dan dapat berupa uang, perhiasan, lilin merah, pakaian/kain, kue mangkok warna merah,...

avatar
OSKM_16618435_Kristian Hadinata
Gambar Entri
Upacara Adat Daduai
Ritual Ritual
Lampung

Sejarah Upacara Adat Daduai   Upacara adat Daduai tercipta karena adanya pernikahan sebambangan . Pernikahan sebambangan adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut. Upacara adat Daduai dilakukan apabila sebambangan ini tidak disetujui oleh pihak keluarga gadis yang tidak rela gadisnya dinikahkan oleh bujang. Hal ini dapat menimbulkan konflik amarah antara kedua belah pihak, baik pihak gadis maupun pihak bujang. Sejak dulu sekali, Sebambangan ini sudah terjadi dalam kehidupan suku Lampung. Hal ini selalu menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Suatu ketika sekitar 200-300 tahun lalu, Sebambangan ini terjadi di anak buah kepala adat. Sang kepala adat ingin membantu mendamaikan anak buahnya yang sed...

avatar
OSKM18_16118087_Rolina ITB_2018
Gambar Entri
Kain Tenun Ikat Inuh
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Lampung

Setiap orang atau individu biasanya memiliki identitas diri yang khas dan diwujudkan pada benda-benda atau berupa simbol-simbol budaya yang disepakati oleh satu kelompok/etnik sehingga dapat dikenal dan dibedakan dengan etnis lainnya. Kain tenun ikat inuh Lampung merupakan salah satu identitas kekuatan produk budaya etnis masyarakat Lampung.    Kain tenun ikat inuh sendiri hanya dihasilkan oleh masyarakat asli etnik Lampung Peminggir atau lebih dikenal beradat Saibatin. Dalam penggunaannya, pada mulanya kain tenun ikat inuh hanya digunakan dalam acara adat. Akan tetapi, saat ini sudah mengalami perubahan fungsi, telah digunakan pada berbagai fungsi terutama mengarah keproduk fesen. Perubahan ini terjadi guna mendongkrak kembali eksistensi tenun ikat inuh. Sebab selama hampir 2 abad kain tenun ikat inuh pernah hilang dari peredaran dan tidak terdokumentasi sehingga sangat sulit menemukan kain tenun ikat inuh yang asli. Memasuki tahun 2000, keberadaan kain tenun ikat...

avatar
OSKM18_16718071_Vincent
Gambar Entri
Asal Usul Sukadana
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Asal Usul Sukadana   Di suatu desa yang berpenduduk, namun desa itu belum memiliki nama. Para tokoh masyarakat sudah sering mengadakan rapat mengenai nama desa tersebut, namun belum menemukan kesepakatan. Pertemuan untuk membahas nama desa adalah pertemuan khusus, artinya, tidak boleh ada orang yang masuk ke rapat tersebut kecuali tokoh masyarakat. Jika ada yang masuk, maka akan dikenakan sanksi. Pada suatu hari, terdapat seorang petani miskin bernama Ki Badaruddin dan istrinya bernama Cik Hamidah. Mereka memiliki seorang putra yang bernama Ki Agus Sulaiman. Ia adalah anak tunggal sehingga semua keinginannya dituruti. Ki Agus Sulaiman dibelikan sebuah gitar, rebana, dan suling. Dengan alat musiknya, Ki Agus Sulaiman bernyanyi layaknya seorang pengamen. Ki Agus Sulaiman pintar memainkan lagu dengan serius, tak heran kedatangannya dinanti-nanti. Namun, Ki Agus Sulaiman aadalah anak yang pemalas. Sehari-hari ia hanya bermain gitar dan jika mendapat uang atau makan...

avatar
OSKM18 16718443 Irfan
Gambar Entri
Kompang / Khaddap
Alat Musik Alat Musik
Lampung

  Kompang / Khaddap Kompang ialah sejenis alat musik tradisional yang termasuk dalam kategori musik gendang. Kulit kompang biasanya terbuat dari kulit kambing. Alat musik ini berasal dari Arab, ada juga yang mengatakan bahwa kompang berasal dari Parsi dan digunakan untuk menyambut kedatangan Rasulullah S.A.W. pada waktu itu. Kompang terdiri dari berbagai ukuran. Ada yang berukuran garis pusat sepanjang 22.5 cm, 25 cm, 27.5 cm dan ada juga yang mencapai 35 cm. Kompang dimainkan secara beregu dalam keadaan duduk, berdiri atau berjalan. Kompang dimainkan dengan menggunakan kedua belah tangan. Sebelah tangan memegang kompang, dan sebelah tangan lagi memukul kompang. Terdapat tiga rentak dalam permainan kompang, yaitu rentak biasa, rentak kencet, dan rentak sepulih. Rentak yang biasa dimainkan ialah rentak biasa. Rentak kencet ialah rentak di tengah-tengah pukulan, kemudian seolah-olah terhenti seketika. Se...

avatar
Mohammad_ikhsanatsil