SEKILAS ======== Salah satu jajanan yang menarik dari Banjarmasin, yaitu jajanan khas kue yang berbentuk buah pare atau paria yang kulitnya terbuat dari tepung ketan dan isinya kelapa parut dengan gula merah atau sering disebut unti, biasanya berwarna hijau daun suji dan harum daun pandan. Dikalangan masyarakat Banjar kue ini disebut dengan Wadai (kue) Pare atau Wadai Papare atau Wadai Papari. Dengan bentuknya yang unik apalagi dibalus dengan warna hijau mencolok, yang membuat orang tertarik dengan warnanya. BAHAN ======== 250 gram tepung ketan 1 sendok makan air kapur sirih ¼ sendok teh garam 175 ml santan kental dari ½ butir kelapa 50 ml air daun suji, dari 30 lembar daun suji ditumbuk bersama 50 ml air 4 tetes pewarna hijau tua (saya skip) BAHAN ISI =========== 0 ml air 75 gram gula merah, sisir halus, 15 gram gula pasir 100 gram kelapa setengah tua, parut kasar...
Bahan: 500 gr udang besar, kupas, biarkan ekornya, sisihkan kulit 8 siung bawang merah atau setara 80 gr, iris tipis 4 siung bawang putih atau setara 12 gr, iris tipis 5 lembar daun jeruk purut 1 sdm atau 10 gr asam jawa dilarutkan dalam 100 ml air 1 sdt gula merah atau sesuai selera Minyak goreng secukupnya untuk menumis Bumbu Halus: 7 buah cabai merah tanpa biji atau setara 70 gr 5 buah cabe rawit (bisa ditambahkan sesuai selera) 1/2 sdt terasi 1 sdt garam atau sesuai selera Cara Membuat: Siangi udang, belang punggung dan buang kotoran berwarna hitam. Cuci bersih dan tiriskan. Cuci kulit dan kepala udang, sangrai atau tumis kulit udang dengan sedikit minyak sampai berubah warna. Tambahkan 500 ml air, masak dengan api sedang selama 15 menit sampai mendapat kaldunya lalu saring dan sisihkan. Haluskan bahan bumbu halus dengan cobek atau blender (jika perlu tambahkan sedik...
SEKILAS ======== Pentol, begitulah masyakat Banjar menyebutnya. Di daerah lain dikenal dengan sebutan bakso, tetapi di kalangan masyarakat banjar, bakso adalah sajian jajanan yang komplit, yakni dengan mangkok yang terisi penuh dengan pentol, mie kuning, bihun dan lain-lain. Jajanan ini sudah melekat di kalangan masyarakat banjar, hampir disepanjang jalan ada saja yang menjualnya, dan yang menjadi ciri khasnya adalah abang-abang penjual selalu menggunakan gerobak kecil. Pentol tidak dijajakan sendirian, melainkan ada beberapa varian seperti tahu, pentol daging, pentol kanji, pentol telor dan pentol goreng. Harganya yang murah berkisar untuk pentol kanji Rp. 500 – Rp. 1000, pentol daging, telor dan goreng Rp. 1000 – Rp. 2000 juga tergantuk dari besar dan kecilnya bentuk pentol. Pentol sendiri berbentuk bulat dan selalu disajikan dengan saos tomat manis atau pedas. Harganya yang memasyarakat serta rasanya yang kenyal apalagi dengan campuran saos menjadi day...
Masak Habang adalah masakan khas dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Habang berarti merah, jadi dari namanya kita sudah bisa menebak bahwa masakan ini didominasi oleh warna merah yang dihasilkan dari cabe merah. Lebih jauh lagi masakan ini punya rekan pendamping yaitu Masak Hijau dan Masak Kuning. Ketiga jenis bumbu tersebut berbeda sesuai nama masing-masing tetapi bahan utama bisa anda tukar satu sama lain. Misal Ayam Masak Habang atau Daging Masak Habang. Kali ini saya memilih daging sebagai bahan utama untuk resep Masak Habang ini. O ya sebelum saya lupa untuk anda yang tidak suka makan pedas tidak perlu kuatir. Meski masakan ini berwarna merah menyala tapi rasanya tidak sepedas yang anda kuatirkan karena resep ini memakai cabe merah besar bukan cabe rawit. Tips: Gunakan daging yang berkualitas baik misal lemusir dalam/rumpsteak atau daging dari sapi muda supaya cepat empuk dan bumbu meresap dengan sempurna. Cara Membuat: Iris daging sesuai sele...
Bahan-bahan 3 porsi 1 buah cempedak (ambil kulitnya) 1 sdt garam dapur(sesuai selera) secukupnya tepung bumbu goreng secukupnya minyak goreng secukupnya cabe bubuk (boleh skip) Langkah 30 menit Kupas kulit luar dari kulit cempedak(bagian berduri). Lalu cuci dengan air mengalir hingga bersih Tips: karena bergetah lengket sebelum mengupas dan memotong pisau sebaiknya dilumuri minyak goreng Setelah itu potong tipis2 kulit mandai. Caranya adalah bagian terluar di iris (tidak kena bagian serat dalam)lalu ditarik halus hingga seratnya memanjang....
Tamu dari luar daerah sering bertanya mengenai istilah khas dari kuliner Banjar, yaitu wadai 41. Mereka bertanya-tanya bagaimana bentuk dan rupanya kue yang dinamakan 41 itu. Ada yang beranggapan wadai 41 ini adalah satu macam kue, tetapi sebenarnya wadai 41 ini adalah jumlah dari wadai/kue khas dari daerah Kalimantan Selatan yang merupakan resep turun temurun sejak zaman Kesultanan Banjar. Kalimantan Selatan dengan mayoritas orang Banjar sebagai penduduknya telah lama mengenal dan dikenal sebagai pembuat atau penghasil wadai-wadai (kue-kue) tradisional yang beraneka ragam. Pembuatan wadai Banjar sejak dahulu sampai sekarang tetap berlanjut dan dilakukan masyarakat Banjar dengan berbagai jenisnya itu demikian juga unsur-unsur bahan pokoknya tidak jauh berbeda, hanya cara pengolahan dan bentuknya yang bervariasi. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat bermacam jenis wadai Banjar tersebut memiliki makna atau nilai filosofis tersendiri dan sudah ditafsirkan serta diyakini mengand...
Tari Banaik Manau yaitu tarian dari suku Dayak Deah yg memiliki ciri khas tersendiri, tarian ini dilakukan dengan menaiki atau memanjat pohon berduri yg disebut Manau(rotan besar). Tarian Banaik Manau ini hanya bisa dinaiki oleh orang-orangnya saja yg memiliki keahlian ilmu(magis) tanpa tertusuk dan terluka karena duri dibatang pohon tersebut. Keturunan pemanjat Pohon Manau yg ada sekarang sudah meninggalkan kepercayaan Animismenya. Dan menunjukan kegagahan dan kesaktian laki-laki Dayak dalam menjaga Bumi dan Tanah Leluhur mereka dari segala ancaman. Selain itu sulitnya mencari Pohon Manau(rotan) besar didesa Upau mulai menjadi kendala mengapa tarian naik manau yg asal usulnya dari Upau jarang ditarikan, akibat penebangan-penebangan dalam membuat ladang disekitar hutan di desa Upau, kab Tabalong. sumber: http://blog-esbeka.blogspot.co.id/2016/02/tari-banaik-manau.html
Tari ini termasuk jenis tari pergaulan, dimana penari wanita, yang dinamakan Gandut, berusaha menarik simpati penonton, sedangkan penari pria(Mantang) menyambut tantangan itu dengan memilih pasangannya dan juga merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Baksa Kembang merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Tarian ini adalah tarian untuk menyambut tamu. Tari baksa kembang biasanya akan ditarikan oleh seorang wanita. Tarian ini dapat ditarikan secara tunggal dan dapat juga ditarikan oleh beberapa para penari wanita. Awal mulanya sekitar abad 15 sebelum masehi, seorang pangeran yang bernama Suria Wangsa Gangga di kerajaan Dipa dan juga Daha di pulau Kalimantan mempunyai seorang kekasih yang bernama putri Kuripan. Satu peristiwa di waktu yang lain adalah pada saat putri Kuripan memberikan setangkai bunga teratai merah kepada si pangeran. Peristiwa itu merupakan cikal bakal dari lahirnya tarian Baksa Kembang di Banjar provinsi Kalimantan Selatan. Advertisement Menurut Yurliani Johansyah, yaitu pakar tari klasik Banjar. Tari Baksa Kembang telah ada sejak sebelum pemerintahan Sultan Suriansyahm yaitu raja pertama Kerajaan Banjar....