Meskipun telah berdiri BKR di berbagai tempat sebagai wadah perjuangan sesuai dengan seruan Presiden pada 23 Agustus 1945, oganisasi kelaskaran-kelaskaran tetap aktif dan memperkuat diri. Organisasi Kelaskaran yang ada di Kabupaten Kebumen antara lain: Barisan Pemuda Rakyat Indonesia (BPRI) Sejak November 1945, atas anjuran Bung Tomo (pemimpin peristiwa 10 November 1945) setelah para pemuda kembali dari pertempuran Surabaya, Barisan Pemuda Rakyat Indonesia (BPRI) berubah nama menjadi Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI). Di Kebumen, BPRI dipimpin langsung oleh Soekirno dan Koencoro. Dalam pengembangannya, disusunlah Pasukan Laskar Rakyat (PLR) yang dipimpin langsung oleh Soekirno dengan markas di Gedung Bunder (dahulu termasuk wilayah jalan Stasiun, kemudian berubah menjadi jalan Pemuda; Depan Hotel Putra). Barisan Banteng 45 Barisan Banteng 45 Kebumen dipimpin RM. Syafei dan Moh. Sodik; bermarkas di belakang Gedung Bunder (belakang Markas BPR...
Makam/Pesarehan Ki Badranala berada di desa Karangkembang, kecamatan Alian, kabupaten Kebumen. Makam ini berada di atas perbukitan yang dikenal dengan nama gunung Kenap, dibawah sebuah pohon besar. Dari makam Ki Badranala kita bisa melihat wilayah kota Kebumen hingga pesisir Urut Sewu dan laut selatan Kebumen. https://kebumen2013.com/situs-makam-pesarean-ki-badranala-desa-karangkembang-alian-kebumen/
Situs Pamokshan Gajah Mada/Eyang Sabda Palon adalah situs tempat bertapabratanya Gajah Mada/Eyang Sabda Palon hingga mencapai tingkat Hambadan Cahya (berbadan Cahaya)/Rijallulghaib/Moksa (Murca)/Hanyiluman. Sedangkan situs Pertabatan adalah tempat bertapabratanya para Raja Jawa. Dua situs ini letaknya berdekatan situs Makam Kuwu Panjer (Pemimpin Kerajaan Panjer/Nagara Panjer sebelum era Demak) di dalam kompleks eks Pabrik Mexolie/Sarinabati Panjer – Kebumen – Jawa Tengah. Selain dua situs berharga tersebut, di kompleks Mexolie juga terdapat situs Sendang Kalasan yang dikenal sejak jaman kerajaan Kediri sebagai sendang yang digunakan untuk ritual pemandian/pembersihan diri para Raja Jawa. Sendang ini diubah menjadi sumur oleh Belanda, setelah dikuasai dan dibumihanguskannya Pendopo Agung Panjer pada tahun 1831 (baca artikel “Gelora Pertempuran Dipanegara” dan “Pertempuran Karangsambung”). Pengubahan Sendang Kalasan menj...
Sebuah Pabrik garam bukanlah suatu hal yang istimewa di mata masyarakat. Di berbagai daerah di nusantara ini banyak berdiri pabrik garam. Pada umumnya pabrik – pabrik ini didirikan di dekat sumber bahan bakunya yakni di tepi pantai karena bahan pembuat garam tidak lain adalah air laut yang diketahui mengandung garam. Air laut tersebut diendapkan dan dibiarkan menguap sehingga tersisa butiran – butiran garam yang kemudian dikumpulkan ataupun dicetak sebagai bongkah garam yang segera dapat digunakan untuk keperluan sehari – hari. Keberadaan pabrik garam akan menjadi sangat aneh ketika lokasinya didirikan jauh dari sumber bahan baku atau jauh dari pantai. Hal ini terjadi di Desa Sadang Kulon, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Pabrik ini didirikan oleh Belanda pada masa kolonial. Satu hal yang hingga kini masih menjadi misteri bagi masyarakat kebumen adalah “Bersumber dari apa dan dimanakah bahan baku garam di Desa Sadang Kulon?&rdq...
Situs Megalitikum Watu Tumpeng Tanggul Asih ini termasuk dalam kategori kebudayaan Menhir. Situs ini berada di Dusun Tungku, Desa Sadang Wetan, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, lebih – kurang 500 meter dari Wisata Embung (Telaga buatan) Cangkring yang berlokasi di Desa Cangkring, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen. Menhir ini memiliki bentuk layaknya Tumpeng (Ambeng) sebagai inti dari situs, dikelilingi oleh batu – batu yang berukuran lebih kecil dalam lingkaran terasering/berundak sehingga mirip sebuah tumpeng yang dikelilingi oleh kelengkapan lain seperti lauk pauk dan sebagainya. https://kebumen2013.com/situs-megalitikum-menhir-watu-tumpeng-tanggul-asih-dusun-tungku-desa-sadang-wetan-sadang-kebumen/
Situs Pamokshan Ki Singapatra berada di Kelurahan Kebumen, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Situs ini berada di kompleks pemakaman umum warga Kelurahan Kebumen, lebih – kurang 700 m dari Kantor Kecamatan Kebumen, Gedung/Sanggar Pramuka Kebumen, dan Klenteng Kebumen. Kompleks pemakaman ini sekaligus menjadi batas wilayah dengan Kelurahan Panjer. https://kebumen2013.com/situs-ki-singapatra-kebumen-1500-1700/
unden Majapahit adalah nama sebuah situs spiritual yang berada di Dusun Loning , Desa Sadang Wetan, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Tempat ini berupa sebuah batu yang dahulunya digunakan tokoh besar Majapahit yakni Gajah Mada untuk meletakkan pusaka – pusakanya. Gajah Mada berada di tempat ini dalam rangkaian perjalannya ke barat setelah diberhentikannya Beliau sebagai Maha Patih dikarenakan peristiwa perang Bubat. Punden Majapahit berada di tengah areal pesawahan batu berbentuk terasering yang oleh masyarakat setempat disebut Sawah Majapahit. Meskipun merupakan lahan batu, pertanian padi di sawah Majapahit ini sangat baik. Pengairan tidak penah terkendala sehingga bisa dilakukan tiga kali tanam. Sawah Majapahit pun ibarat miniatur surga dunia di bumi Kebumen. Di lokasi ini terdapat juga dua situs tak dikenal yang kemudian oleh warga dimitoskan sebagai makam meski sesungguhnya merupakan tempat dikubur dan dimurcakannya pusaka – pu...
Gending Lukonoto , yang hanya bisa didengar suaranya tanpa ada wujud aslinya, mengantarkan Danang Sutawijaya sampai ke daerah pesisir Urut Sewu Kebumen. Suara gending (gamelan) yang masih terdengar merdu itu terus diburu hingga berhenti di suatu tempat. Danang Sutawijaya yang merupakan anak dari Ki Ageng Pemanahan itu merupakan pendiri Desa Mataram. Dia memiliki nama lain Raden Ngabei Loring Pasar juga menjadi anak angkat Raja Pajang, Hadiwijaya. Setelah ki Ageng Pemanahan wafat, Danang Sutawijaya mengubah desa tersebut menjadi kerajaan Mataram. Lokasinya berada di Kota Gede. Hadi Wijaya naik tahta sebagai Raja Pajang pada tahun 1549 setelah kematian Arya Penangsang yang dibunuh Danang Sutawijaya. Terdengarlah suara gamelan yang memecah lamunan Danang Sutawijaya. Pada dirinya lantas bergejolak. Danang Sutawijaya mencari asal suara tersebut, namun tidak ada yang mengetahuinya. Suara gamelan itu masih membuai genderang telinganya. Sesaat kemudian, ada suara bernada perint...
KISAH Sendang Kalasan di Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen sepertinya banyak yang tidak mengetahui, termasuk masyarakat setempat. Sendang dengan mata air kehidupan yang jernih itu tidak pernah surut. Sendang, layaknya sebuah telaga itu awalnya dikenal saat Kerajaan Kediri dengan Raja Jayabaya. Di masa sebelum Mataram Islam tersebut, banyak yang memanfaatkan Sendang Kalasan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Juga untuk keperluan minum dan mandi. Bahkan Raja Amangkurat I, yang menggantikan Sultan Agung Hanyakrakusuma sebagai Raja Mataram (1646-1677) selalu menyempatkan untuk mengunjungi Sendang tersebut. Amangkurat I mengungsi di Panjer untuk mengamankan dirinya dari pemberontakan Trunajaya. Suka duka pernah dirasakan Raja Amangkurat di daerah yang kini hanya sebuah kelurahan tersebut. Dia juga sempat sakit dan mendapatkan perawatan dari Ki Gede Panjer. Dengan khasiat air Sendang Kalasan, Raja Amangkurat sembuh dari penyakitnya. Dan sebagai u...