Tradisi Punggahan dilakukan sebagai bentu rasa syuur dan juga sebagai bentuk untuk berkumul bersama masyarakat di seitar tempat tinggal. Nama Punggahan berasal dari kata 'munggah' yang berarti naik. Maka dari itu tradisi Punggahan ini dipercaya mampu menaikkan derajat manusia dalam menghadapi bulan puasa baik itu secara lahir dan batin. Tradisi ini sudah berlangsung sejak jaman dulu menjelang bulan Ramadhan. Sedangkan di Sumatera tradisi ini berlangsung di amlam pertama Ramadhan. Dalam penyelenggaraannya pun berbeda. Di Labuhanbatu Utara, tradisi Punggahan dilakukan dengan mengadalan makan bersama dengan seluruh warga kampung. Masyarakat desa akan membawa makanan masing-masing dan berkumpul di masjid yang berada di kampung itu. Setelah itu masyarakat akan duduk bersama sebagai bentuk mempererat tali silahturahmi, saling memaafkan dan membersihkan hati kepada tetangga dan sesama. Sedangkan di Batubara, tradisi Punggahan dilakukan dengan memotong hewan ternak seperti kerbau atau lemb...
Bubur Jewawut yang dalam bahasa lokal di Bengkulu disebut bubur sekoi rasanya memang sangat cocok menemani buka puasa sahabat. Bubur yang dibuat dari Jewawut/ Sekoi ini mengandung kabohidrat yang tinggi, sehingga layak dijadikan sebagai menu berbuka. sumber: Twitter/budayasayo
Tradisi sedekah ruwah rutin dilakukan oleh suku Rejang ketika menyambut bulan puasa. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur kepada Allah SWT dengan kegiatan membaca doa, Al-Qur'an, dan makan bersama. Bagi masyarakat Curup, tradisi ini dinamai Sedekah Arwah yang berarti kegiatan syukuran sekaligus berkirim doa untuk keluarga yang sudah meninggal. Sumber: Budayasayo
Tradisi Jamu Bulan Roh merupakan tradisi wajib bagi seluruh warga Kecamatan Padang Guci, Kabupaten Kaur. Tradisi ini dilakukan setiap dua minggu sebelum memasuki bulan puasa dengan mengundang kerabat untuk makan bersama di satu tempat. Tujuannya adalah untuk silahturahmi dan saling memaafkan sebelum Ramadhan.
Permainan pencak juga sering sikenal dengan bentuk seni bela diri dari Kabupaten Mukomuko, Bengulu. Permainan seni ini biasa dimainkan pada acara-acara keramaian bernuansa adat di Mukomuko. Permaianan pencak menggunakan beberapa alat yaitu, dua buah gendang, satu buah serunai, dua buah pedang yang dalam permaianan berfungsi sebagai sebagai senjata pemain. Permaianan ini melibatkan dua orang pemain ditambah satu orang jenang yang bertugas memoderatori permaianan.
Kesenian sarafal anam disajikan dalam bentuk seperti mengiramakan sebuah lagu namun lagu yang digunakan bernuansa Islami serta berisi puji-pujian terhadap Allah, SWT, Rasul atau Nabi. Budaya yang juga bernafaskan Islam, adat dan budaya suku lembak ini diketahui sudah masuk kisaran tahun 1500-an beriringan dengan masuknya perkembangan agama Islam di Bengkulu. "Sarafal anam merupakan adat dan budaya yang bernafaskan Islami dan tidak terlepas dari syariat Islam"
Tari Gendang merupakan kegembiraan, maksdnya adalah tari ini dilakukan sebagai tari hiburan tambahan pada malam bimbang gendang. Salah satu prosesi yang ditampilkan dalam acara-acara adat adalah dengan adanya prosesi tari gendang ini. Dalam prosesi tari gendang, rendai dimainkan secara berbeda debngan prosesi tari gendang, tari rendai memiliki setting lokasi dan alur yang berbeda, pemiainnyapun dibebaskan unsure-unsur terikat. sumber: Twitter/ budayasayo
Tari Gendang merupakan kegembiraan, maksdnya adalah tari ini dilakukan sebagai tari hiburan tambahan pada malam bimbang gendang. Salah satu prosesi yang ditampilkan dalam acara-acara adat adalah dengan adanya prosesi tari gendang ini. Dalam prosesi tari gendang, rendai dimainkan secara berbeda debngan prosesi tari gendang, tari rendai memiliki setting lokasi dan alur yang berbeda, pemiainnyapun dibebaskan unsure-unsur terikat. sumber: Twitter/ budayasayo
Salah satu proses adat perkawinan Serawai adalah tradisi Bimbang Bebalai.Bimbang Bebalai adalah upacara perkawinan yang dilaksanakan di balai atau tempat khusus yang didirikan oleh anak mato gawe sedusun atau orang sekampung dengan bergotong-royong khusus untuk acara yang dimaksud. Untuk acara akad nikah dilaksanakan dirumah masing-masing pengantin perempuan. Pada acara bimbang belabai harus memotong kerbau, bagian paha kerbau dibagikan kepadan anak mato gawe dan masyarakat yang ikut membuat balai, danging kerbau yang lainnya dimasak untuk menjamu para tamu. Tradisi ini dilakukan dengan mengumpulkan 3 sampai 5 pasang pengantin yang disepakati menikah pada waktu yang bersamaan atau dalam rentang waktu tertentu. Seperti dalam rentang waktu satu minggu di satu desa atau desa lainnya untuk mengikuti proses Bimbang Bebalai oleh masyarakat dalam satu desa atau dusun. Dalam upacara bimbang bebalai dapat diikuti minimal tiga pasangan pengantin dan maksimal lima pasangan pengantin. Dalam...