Tradisi lisan adalah cerita dan non cerita yang dituturkan secara langsung oleh nenek moyang suku Dayak secara turun temurun. Tradisi lisan ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat Dayak, sebab dari tradisi lisan inilah dapat diketahui pemikiran, sikap, dan perilaku masyarakat Dayak. Selain itu dalam tradisi lisan ini mengandung filsafat, etika, moral, estetika, sejarah, seperangkat aturan adat, ajaran-ajaran agama asli Dayak, ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, serta hiburan rakyat. Bagi suku Dayak tradisi lisan menghubungkan generasi masa lampau, sekarang, dan masa yang akan datang. Cerita dalam bentuk perumpamaan/pepatah disebut dengan sungkaatn. Perumpamaan atau pepatah yang dikaitkan dengan lingkungan sekitar tentang peringatan,penjelasan atau nasehat. Biasanya kata – kata yang digunakan adalah bahasa formal adat. Berikut ini adalah contoh sungkaatn. 1. Saenek-enek udas, paling ina’ tupe jejek ka’ dalapmnya. Maksudnya pada sebuah kom...
Tradisi lisan adalah cerita dan non cerita yang dituturkan secara langsung oleh nenek moyang suku Dayak secara turun temurun. Tradisi lisan ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat Dayak, sebab dari tradisi lisan inilah dapat diketahui pemikiran, sikap, dan perilaku masyarakat Dayak. Selain itu dalam tradisi lisan ini mengandung filsafat, etika, moral, estetika, sejarah, seperangkat aturan adat, ajaran-ajaran agama asli Dayak, ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, serta hiburan rakyat. Bagi suku Dayak tradisi lisan menghubungkan generasi masa lampau, sekarang, dan masa yang akan datang. Salong adalah cerita dalam bentuk sindiran atau ejekan terhadap suatu kebiasaan, atau perilaku yang kurang baik di masyarakat. Salong berusaha memperbaiki Sifat,perilaku, dan perbuatan yang tidak sesuai dengan adat atau kebiasaan yang berlaku umum. Contoh salong adalah sebagai berikut: 1). Sayang istri, dipukul. Sayang ke anak di tinggalkan ; maksudnya bekerja keraslah mencar...
Sumpit dalam bahasa Kalimatan Tengah disebut Sipet, yaitu senjata tradisional yang digunakan untuk berburu, pertempuran terbuka maupun sebagai senjata pembunuh diam-diam. Penggunaan sumpit yaitu dengan cara ditiup. Dari segi penggunaannya sumpit atau sipet ini memiliki keunggulan tersendiri karena dapat digunakan sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam karena bahan pembuatannya yang alami. Dan salah satu kelebihan dari sumpit atau sipet ini memiliki akurasi tembak yang dapat mencapai 200 meter Sumpit tradisional terdiri tabung bambu atau kayu yang panjangnya 1-3 m , Sumpit dilengkapi dengan anak sumpit dengan bentuk bulat kira-kira diameternya kurang dari 1 cm. Anak sumpit ( damek ) dapat terbuat dari bambu yang salah satu ujungnya berbentuk seperti kerucut yang terbuat dari kayu yang massanya ringan (dari kayu pelawi). Ini berfungsi supaya anak sumpit dapat melesat dengan lurus atau sebagai penyeimbang saat lepas dari buluh. Sedangkan ujung y...
Duhung dipercaya masyarakat dayak sebagai senjata tertua masyarakat suku dayak. Pada awalnya orang yang memiliki senjata duhung ini adalah Raja Sangen, Raja Sangiang, dan Raja Bunu yang dipercaya sebagai leluhur suku dayak. Menurut legenda, ketiga raja tersebut memiliki duhung yang berbeda. Duhung milik Raja Sangen dan Raja Sangiang terbuat dari besi yang bisa mengapung. Sedangkan, duhung milik Raja Bunu terbuat dari besi yang tidak bisa mengapung. Duhung jenis ini biasa disebut sanaman leteng. Senjata yang ukurannya berkisar 50-75 cm ini dahulu digunakan sebagai alat berburu atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya, saat ini duhung tidak lagi berfungsi sebagai senjata melainkan benda pusaka yang dipajang atau di-simpan Sumber : https://tradisinuswantoro.blogspot.com/2016/08/3-senjata-tradisional-kalimantan-tengah.html
Pernah dengar sayur rebung? Atau sayur bambu muda? Nah di Palangkaraya ada juga nih makanan yang mirip dengan sayur rebung. Perbedaanya sayur yang digunakan yaitu rotan yang masih muda. Bagian yang digunakan hanya ujungnya saja. Untuk membuat masakan khas Palangkaraya ini membutuhkan banyak perjuangan hlo ! Karena sebelum dimasak, kita harus menghilangkan duri-duri yang ada di batang rotan. Lalu kemudian rotan dipotong kecil-kecil sesuai selera. Rasa dari rotan muda ini sedikit pahit dan gurih maka dari itu perlu dicampurkan bersama rempah-rempah. Teksturnya sendiri sangat kenyal dan tidak keras. Selain itu untuk kuahnya dapat menggunakan santan atau tanpa santan. Sekilas tampilan masakan khas Palangkaraya ini mirip dengan gulai. Sumber : https://www.gotravelly.com/blog/makanan-khas-palangkaraya/
Kalakai merupakan tanaman yang tumbuh di hutan tropis Kalimantan. Tanaman ini sejak jaman dahulu sudah dimanfaatkan oleh suku Dayak sebagai bahan makanan. Salah satunya dijadikan cemilan berupa keripik. Daun dari tanaman kalakai dilapisi dengan adonan tepung, dan juga bumbu. Kemudian digoreng dalam minyak panas. Rasa dari daun ini sudah cukup gurih, sehingga ketika dijadikan keripik akan semakin nikmat. Tanaman Kalakai juga memiliki manfaat bagi kesehatan hlo! Tanaman ini diyakini dapat mengobati penyakit seperti diare, anemia dan menjaga kekencangan kulit agar terlihat awet muda. Sumber : https://www.gotravelly.com/blog/makanan-khas-palangkaraya/
Lemang sebenarnya berasal dari Melayu. Namun karena pada jaman dahulu persebaran orang Melayu sangat pesat, maka banyak dari mereka yang menetap di pulau Kalimantan. Hingga akhirnya kemudian lemang menjadi bagian dari makanan khas Palangkaraya. Makanan ini merupakan pengganti nasi. Bentuknya mirip dengan lontong atau ketupat. Bahan yang digunakan juga sama yaitu beras ketan. Namun proses pengolahannya yang berbeda. Jika lontong atau ketupat dikukus di dalam panci, Lemang dimasak di dalam ruas bambu. Hal tersebut membuat aroma Lemang menjadi semakin harum dan nikmat. Karena ditujukan sebagai pengganti nasi, Lemang cocok dimakan dengan lauk apa saja sesuai selera. Lemang juga menjadi menu wajib ketika ada pesta adat atau acara besar lainnya. Sumber : https://www.gotravelly.com/blog/makanan-khas-palangkaraya/
Makna dibalik nama makanan ini sangat unik lho! Hintalu artinya telur sedangkan Karuang artinya kelelawar. Jangan kaget dulu! Bukan berarti makanan ini terbuat dari telur kelelawar kok. Namun bentuknya bulat dan berukuran kecil menyerupai telur kelelawar. Secara keseluruhan tampilan makanan khas Palangkaraya ini mirip dengan makanan bii salak yang terkenal di pulau Jawa. Makanan ini terdiri dari bulatan – bulatan kecil yang terbuat dari tepung ketan. Kemudian disajikan dalam kuah kental yang berwarna coklat. Kuah ini terbuat dari campuran gula merah dan santan. Rasa dari Hintalu Karuang manis dan gurih, akibat perbaduan gula merah dan santan. Selain itu teksturnya juga kenyal. Kalian dapat menikmati Hintalu Karuang dalam keadaan hangat ataupun dingin Sumber : https://www.gotravelly.com/blog/makanan-khas-palangkaraya/
Makanan satu ini merupakan kue khas suku Dayak di Kalimantan. Bahan yang digunakan untuk membuat kue ini cukup uni, yaitu ketan padi. Ketan padi yang sudah dibersihkan kemudian disangrai hingga kering. Lalu setelah itu ditumbuk di dalam lesung kayu sampai pipih. Rasa dari kue ini agak hambar, maka dari itu dibutuhkan pelengkap ketika menyantapnya. Pelengkapnya dapat berupa parutan kelapa, air kelapa muda, dan gula pasir yang ditaburkan diatasnya. Kombinasi Kenta dan pelengkapnya membuat rasanya menjadi manis dan gurih. Namun sayangnya kuliner ini kini sudah jarang ditemukan. Hal tersebut dikarenakan proses pembuatannya yang rumit. Sumber : https://www.gotravelly.com/blog/makanan-khas-palangkaraya/