1
670 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rumah Atap Lontik
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Rumah Atap Lontik Rumah Melayu Atap Lontik ialah rumah adat yang berasal dari Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Nama lain rumah adat Riau bias disebut dengan rumah Lancang atau Pancalang. Mungkin muncul pertanyaan dikepada Anda, mengapa disebut dengan sebutan Lancar atau Pancalang? Hal ini karena rumah ini memiliki hiasan di dinding depan rumah dengan bentuk perahu. Dilihat dari kejauhan rumah ini akan terlihat seperti rumah-rumah perahu yang biasa dibuat oleh penduduk. Kebudayaan Minangkabau konon mempengaruhi keberadaan rumah adat Atap Lontik ini. Karena sebagian besar rumah ini terdapat di daerah yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat. Anak tangga rumah yang berjumlah lima atau bilangan ganjil lainnya ini dinilai sebagai sebuah keunikan bagi kebanyakan orang. Memilih angka lima karena mereka meyakini tentang agama Islam yang berdiri atas lima perkara. Yakni Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa dan Naik Haji itulah alasan mereka memilih angka lima. Bentuk tiang...

avatar
Roro
Gambar Entri
Balai Salaso Jatuh
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Balai Salaso Jatuh Balai salaso jatuh merupakan sebuah bangunan yang digunakan untuk musyawarah dan kegiatan bersama lainnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa Balai Salaso Jatuh yang berasal dari Riau ini tidak digunakan untuk rumah pribadi. Tetapi digunakan untuk keperluan musyawarah dan kegiatan umum lainnya. Ternyata, rumah adat Melayu ini memiliki sebutan – sebutan lain yang juga dikenal di kalangan masyarakat sekitar. Ada pun sebutan itu, seperti Balai Panobatan, Balirung Sari, Balai Karapatan dan masih banyak lagi. Namun akhir-akhir ini fungsi bangunan ini digantikan oleh rumah penghulu atau masjid. Rumah khas Riau ini mempunyai selaras keliling, dan memiliki lantai yang lebih rendah dari ruangan tengah. Selain itu Balai Salaso Jatuh juga diperindah dengan berbagai macam ukiran yang berbentuk tumbuhan atau hewan. Setiap ukiran yang terdapat di bangunan ini memiliki sebutan masing-masing. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Adat Melayu Atap Limas Potong
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

<h3 style="box-sizing: inherit; font-family: "Source Sans Pro", sans-serif; line-height: 1.2; margin: 0px 0px 10px; font-size: 2.4rem; color: rgb(51, 51, 51);"> Rumah Adat Melayu Atap Limas Potong <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 28px; padding: 0px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: "Source Sans Pro", sans-serif; font-size: 20px;"> Adalah rumah adat tradisional suku Melayu yang hidup di Riau. Rumah Atap Limas Potong ini memiliki atap yang berbentuk seperti halnya bangun limas yang terpotong. Kita dapat menemuinya di Provinsi Riau. <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 28px; padding: 0px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: "Source Sans Pro", sans-serif; font-size: 20px;"> Sebagaimana rumah adat Riau lainnya, rumah ini juga termasuk dalam kelompok rumah panggung. Panggung pada rumah ini memiliki tinggi sekitar 1.5 meter dari permukaan tanah. Luas tidaknya rumah ini tergantung kema...

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Adat Riau Yang Disebut Selaso Jatuh Kembar
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Rumah Adat Riau Yang Disebut Selaso Jatuh Kembar Rumah adat ini adalah rumah adat yang telah ditetapkan oleh Gubernur Riau (Imam Munandar) sebagai rumah adat resmi Provinsi Riau. Rumah Selaso Jatuh Kembar ini juga menjadi ikon dan simbol untuk Provinsi Riau sendiri. Uniknya, rumah tradisional ini memiliki bentuk hampir mirip dengan bentuk Balai Salaso Jatuh. Bedanya, apabila Balai Salaso lebih difungsikan untuk kegiatan musyawarah atau kegiatan bersama lainnya. Sedangkan rumah ini cenderung digunakan untuk keperluan masing-masing individu. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Adat bernama Melayu Lipat Kajang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Rumah Adat bernama Melayu Lipat Kajang Memiliki bentuk menyerupai bentuk perahu menjadi alasan disebutnya dengan Lipat Kajang. Ujung atas bangunan rumah ini melengkung ke atas dan sering disebut dengan Lipat Kejang atau Pohon Jerambah oleh masyarakat setempat. Sayangnya, rumah khas Riau ini jarang atau bahkan tidak lagi digunakan. Salah satu penyebab hilangnya kebudayaan ini karena adanya konsep atau arsitektur bangunan dari Negara Barat. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Adat Melayu Yang Dikenal Sebagai Rumah Belah Bubung
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Rumah Adat Melayu Yang Dikenal Sebagai Rumah Belah Bubung Rumah Adat Belah Bubung juga merupakan rumah dengan struktur panggung dengan tinggi sekitar 2 meter dari permukaan tanah. Sama seperti kebanyakan rumah adat Melayu. Kenapa dinamakan demikian? Diberi nama Belah Bubung karena rangka atap dari rumah adat Kepulauan Riau ini dibuat menggunakan Bubung (bambu) dan desainnya seperti terbelah dua. Rumah Belah Bubung secara umum dibuat menggunakan material yang berasal dari alam. Untuk tiang, gelagar, tangga, bendul, dan rasuk digunakan kayu; dinding dan lantai menggunakan papan; sementara atapnya yang berbentuk seperti pelana kuda terbuat dari daun nipah atau daun rumbia. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Singgah Sultan Siak
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Rumah Singgah Sultan Siak Rumah kayu ini seringkali menjadi tempat persinggahan Sultan Siak, Sultan Syarif Qasim II. Model bangunan rumah masih seperti aslinya dengan sentuhan warna krem, kuning keemasan, dan biru. “Rumah panggung ini terbuat dari kayu, atapnya menggunakan asbes. Pondasinya terbuat dari tiang seperti ini karena antisipasi pasangnya air sungai,” ujar pemandu wisata Pekanbaru Heritage Walk, Iwan Syawal, beberapa waktu lalu, dilansir  Kompas . https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Inap Sultan Syarif Qasim II
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Rumah Inap Sultan Syarif Qasim II Inilah rumah tempat bermalam Sultan Syarif Qasyim II, ketika Sultan Siak ke-12 ini berkunjung ke Senapelan (Pekanbaru), semasa silam. Tak banyak masyarakat Riau atau pun warga sekitar tahu keberadaan rumah tua di Gang Pinggir ini. Ada dua rumah yang selama ini pernah dikunjungi Sultan Siak, yaitu Rumah Singgah dan Rumah Inap. Namun, kebanyakan warga hanya mengetahui keberadaan Rumah Singgah yang berada di Jalan Perdagangan, di tepi Sungai Siak. Sementara Rumah Inap banyak yang belum tahu. Inilah salah satu rumah adat Riau yang bisa dibilang ditutupi sejarah. Banyak orang yang tidak tahu bahwa rumah ini pernah jadi tempat inap sang Raja. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/

avatar
Roro
Gambar Entri
Pedang Jenawi Senjata Tradisional Riau (Pekanbaru) Melayu
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Riau

Pedang Jenawi Senjata tradisional Riau yang pertama dan yang paling populer bernama pedang jenawi. Pedang ini adalah senjata yang dahulunya kerap digunakan oleh para panglima perang kerajaan Melayu saat menghadapi musuh-musuhnya. Ukurannya yang cukup panjang, yakni sekitar 1 meter membuat ia digunakan dalam perang tanding jarak dekat. Secara sekilas, pedang Jenawi nampak seperti samurai khas Jepang. Oleh karenanya, banyak ahli sejarah dan budayawan yang berpendapat bahwa senjata ini berasal dari budaya Jepang kuno yang mengalami akulturasi dengan budaya Melayu. Terlepas dari pendapat-pendapat tersebut, yang jelas saat ini pedang Jenawi telah dianggap sebagai identitas masyarakat melayu Riau di kancah nasional. https://www.silontong.com/2018/05/03/senjata-tradisional-riau/

avatar
Roro