Acar Rebung Pedas (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Acar Sayuran Putih (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Ampyang Muntilan (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Anyang Daun Pegagan (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Anyang Sayuran Riau (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Museum Negeri Provinsi Riau "Sang Nila Utama" Jl. Jenderal Sudirman No. 194 Tangkerang Selatan, Pekanbaru 28282 Telp. : (0761) 33466 Faks. : (0761) 40195 Banyaknya benda budaya maupun sumber daya alam di Riau mendorong pemerintah daerah Provinsi ini untuk menganggarkan pengumpulan benda-benda tersebut secara bertahap sejak tahun anggaran 1977/1978. Pembangunan gedung museum sendiri baru dimulai pada tahun anggaran 1984/1985 dan peresmiannya dilaksanakan pada 9 Juli 1994 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Edi Sedyawati. Nama “Sang Nila Utama” berasal dari nama seorang raja Bintan yang berkuasa sekitar abad ke-13 Masehi di Pulau Bintan. Setelah ditetapkannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, pengelolaan museum ini diserahkan kepada Pemerintah Daerah, di bawah Dinas Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisat...
Sumber : Museum Sultan Syarif Kasim (https://utusanriau.co) Museum Kabupaten Bengkalis mulai didirikan pada tahun anggaran 1977/1978. Diresmikan oleh Bupati Bengkalis pada 1997, dengan nama Museum Sultan Syarif Kasim. Koleksi Koleksi museum ini antara lain kursi emas kerajaan Siak Sri Indrapura, simbol kerajaan, berbagai pakaian kerajaan, perhiasan permaisuri, foto, alat-alat kesenian, keramik, dan mata uang. Museum Sultan Syarif Kasim Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Daman, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau Sumber :https://gpswisataindonesia.info/2018/07/museum-sultan-syarif-kasim-bengkalis-riau/
Sumber : Arsip Museum Provinsi Riau Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Alamat : Kota Tanjung Pinang Pada zaman kemerdekaan gedung ini difungsikan sebagai Sekolah Rakyat dan akhirnya dijadikan SD 01 sampai tahun 2004. Mengingat gedung ini memiliki nilai penting bagi sejarah awal mula pendidikan di Tanjungpinang, maka direkomendasikan untuk dijadikan Museum Kota Tanjungpinang dengan nama Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah.Koleksi yang dipamerkan di museum menceritakan tentang sejarah kota Tanjungpinang mencakup seni dan keragaman budaya, serta berbagai jenis keramik yang dikumpulkan dari Tanjungpinang dan daerah sekitarnya. Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah ditujukan sebagai pusat studi wisata budaya, pelestarian, dan upaya menjadikan masyarakat lebih menghayati nilai luhur kebudayaan. Sumber :https://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/47-museum-sultan-sulaiman-badrul-alamsyah.html
Sumber Dok.Pribadi (https://i0.wp.com/thegorbalsla.com) Merupakan sebuah permainan tradisional yang melibatkan banyak anak. Dibagi ke dalam dua tim, jumlah anak per tim minimal tiga. Satu tim berjaga dan yang lainnya menjadi lawan atau pelaku permainan. Semakin banyak jumlah anak maka akan semakin seru. Permainan ini dimainkan dalam sebuah lapangan yang sudah diberi garis kotak – kotak. Kelompok yang mendapat giliran untuk bermain harus bisa melewati kotak – kotak yang sudah dibuat, tanpa tersentuh oleh kelompok yang berjaga. Jika tersentuh maka permainan berakhir dan mereka harus berganti posisi. Tim lawan akan berjaga dan sebaliknya. Skor akan dihitung jika seorang anak bisa pergi dan kembali lagi ke home-based atau rumah atau pos pertama. Permainan ini sangat menyenangkan dan begitu populer. Biasanya zaman dahulu di sore hari anak – anak suka berkumpul di sebuah lahan kosong dan memainkan permainan ini hingga maghrib menjelang. Tak...