1.073 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ngge’e Nuru
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Ngge’e Nuru merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima. Ngge'e Nuru maksudnya calon suami tinggal bersama di rumah calon mertua. Ngge’e artinya tinggal, nuru artinya ikut. Setelah pria sudah diterima lamarannya dan bila kedua belah pihak menghendaki, sang pria diperkenankan tinggal bersama calon mertua di rumah calon mertua. Dia akan menanti bulan baik dan hari baik untuk melaksanakan upacara pernikahan.Datangnya sang pria untuk tinggal di rumah calon mertua inilah yang disebut dengan Ngge’e Nuru. Selama terjadinya ngge’e nuru, sang pria harus memperlihatkan sikap, tingkah laku dan tutur kata yang baik kepada calon mertuanya. Bila selama ngge’e nuru ini sang pria memperlihatkan sikap, tingkah laku dan tutur kata yang tidak sopan, malas dan sebagainya, atau tak pernah melakukan shalat, lamaran bisa dibatalkan secara sepihak oleh keluarga perempuan. Ini berarti ikatan sodi angi diantara dua remaja tadi putus.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Mbolo Ro Dampa
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Mbolo Ro Dampa adalah salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima yang dilakukan setelah prosesi Ngge'e Nuru . Bila ngge’e nuru telah berjalan mulus, maka orang tua dan keluarga dua belah pihak akan mengadakan "Mbolo ro dampa” (musyawarah) untuk menentukan hari dan bulan yang baik untuk pelaksanaan nikah. Jumlah atau besar kecilnya mahar serta persyaratan lainnya semua diputuskan dalam mbolo ra dampa.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Nggempe
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Nggempe merupakan salah satu prosesi pernikahan adat Bima dan merupakan rangkaian ke-6. Setelah hari pernikahan diputuskan bersama, maka calon penganten putri harus melakukan ketentuan adat yang disebut “nggempe”. Pada tahapan ini calon penganten perempuan tidak leluasa lagi meninggalkan rumah untuk bergaul dengan teman – teman sebaya. Ia harus berada di pamoka (loteng) didampingi oleh seorang tokoh adat perempuan sebagai “Ina ruka” (inang pengasuh) bertugas untuk membimbing dan menasehati calon penganten. Selama nggempe calon penganten akan ditemani oleh beberapa teman gadis sehingga tidak merasa kesepian.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Wa’a Masa Nika
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Wa’a Masa Nika merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima dan merupakan rangkaian ke-7. Sesuai keputusan dalam Mbolo ro dampa , maka beberapa hari menjelang lafa (akad nikah), akan dilangsungkan upacara wa’a masa nika (pengantaran emas nikah) atau wa’a co’I (pengantaran mahar). Upacara dilaksakan sore hari sesudah sholat ashar, diikuti oleh keluarga, ompu panati,  ulama, tokoh adat dan para kerabat. Para peserta akan berangkat dari rumah orang tua penganten laki – laki, berbusana adat yang sesuai dengan status sosial masing – masing. Rombongan pengantar mahar (dende wa’a co’i) akan dimeriahkan dengan atrasi kesenian Jiki Hadra (jikir hadrah) diiringi musik Arubana (rebana). Setibanya di rumah calon penganten putri akan disambut dengan tarian wura bongi monca (tari menabur beras kuning) dan atrasi mpa’a sila, gantao dan buja kadanda.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Kalondo Wei
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Kalondo Wei merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima dan merupakan rangkaian ke-8. Kalondo Wei merupakan upacara pengantaran calon penganten putri dari rumah orang tuanya menuju uma ruka (rumah untuk penganten). Dilaksakan pada bulan purnama sesuai sholat Isya. Calon penganten putri diturunkan ( kalondo ) dari atas rumah orang tuanya dan diusung ke uma ruka ( rumah penganten). Diantar oleh sanak keluarga dan kerabat dengan berbusana adat yang beraneka ragam sesuai dengan status sosial dan usia pemakai. Dimeriahkan dengan atrasi jiki hadra (jikir hadra) diiringi musik rebana.Pada waktu yang bersamaan di uma ruka sedang berlangsung “Ngaji kapanca” (tadarusan pada upacara kapanca). Ngaji kapanca akan berakhir bersamaan dengan setibanya rombongan calon penganten putri di uma ruka. Setibanya di uma ruka, rombongan penganten disambut dengan tari wura bongi monca dan dimeriahkan dengan atraksi mpa’a sila, gantao dan buja kadanda.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Upacara Kapanca
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Upacara Kapanca merupakan salah satu prosesi pernikahan adat Sumba dan merupakan rangkaian upacara ke-9. Setelah calon penganten putri bersama rombongan tiba di Uma Ruka, maka akan dilanjutkan dengan upacara kapanca (penempelan inai). Upacara kapanca atau penenpelan inai di atas telapak tangan calon penganten putri dilakukan oleh para tokoh adat perempuan. Dilakukan secara bergilir diiringi dengan lantunan jiki kapanca (jikir kapanca) tanpa iringan musik. Syair jikir berisi pujian atas kebesaran dan kemuuliaan Allah dan Rasul.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Weha Nggahi
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Weha Nggahi merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima. Sebelum prosesi Akad Nikah, calon penganten puteri meminta ijin kepada orang tuanya untuk menikah. Prosesi ini berlangsung di Uma Ruka, atau di tempat tidur yang sudah dirias. Inilah proses Weha Nggahi atau meminta restu ayah bunda sebelum menikah. Didampingi oleh penghulu, calon penganten puteri bersujud dan mencium tangan ayah bundayanya. Lalu memohon ijin kepada ayahnya. “ Ayah, ijinkan saya menikah dengan Si Fulan. Maafkan atas segala kesalahan dan khilaf selama ini.” “ Baiklah anakku, Aku ijinkan engkau menjadi istri Si Fulan. Semoga kalian mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat. “ Terkadang prosesi ini mengharukan. Banyak orang-orang yang sempat menyaksikannya berurai air mata. Karena prosesi ini tidak sekedar meminta ijin orang tua, tapi memiliki makna yang luas, karena nikah adalah perjalanan mengarungi bahtera yang terbentang penuh tantangan.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Lafa
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Lada merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima. Lafa atau Akad nikah merupakan acara kunci dalam pernikahan. Pada intinya akad nikah adalah upacara keagamaan untuk pernikahan antara dua insan manusia. Melalui akad nikah, maka hubungan antara dua insan yang saling bersepakat untuk berumah tangga diresmikan di hadapan manusia dan Tuhan.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Hengga Dindi Dan Kelambu
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Hengga Dindi Dan Kelambu merupakan salah prosesi dalam pernikahan adat Bima. Penganten pria bersama sara hukum didampingi ompu tua(Orang Yang Dituakan) dan ompu panati akan melaksnakan satu upacara adat yang dilaksanakan setelah upacara lafa yaitu Hengga Dindi dan Hengga Kelambu. Secara harfiah “hengga dindi” berari “buka tabir”, atau hengga kalambu berarti “buka kelambuSebelum masuk ke kamar bunti siwe, bunti mone (penganten laki – laki) bersama pendamping berdiri di luar “dinding satampa” (tabir pemisah). Di bagian dalam dindi satampa ada Ina ruka (inang pengasuh) bersama istri lebe, istri galara dan tokoh adat perempuan. Upacara di mulai oleh pihak bunti mone diwakili oleh ompu panati. Diawali dengan shalawat dan salam, ompu panati penyampaikan syair dan pantun.Sambil melemparkan beberapa keping uang perak ke dalam tabir. Setelah lemparan ketiga, akhirnya ina ruka membuka dindi satampa( Tabir pembatas). Dengan mempersembahkan puji s...

avatar
Arum Tunjung