Dengkleng adalah permainan tradisional di Lingkungan Sebok, Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat Permainan ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, karena permainan in sudah pernah kita mainkan khususnya anak perempuan, hanya saja penyebutannya yang berbeda-beda di setiap daerah yang mempunyai permainan seperti ini. Permainan dengkleng adalah permainan yang memerlukan keseimbangan yaitu melompat dengan satu kaki melewati kotak-kotak dengan langkah-langkah dan aturan tertentu, Kotak-kotak itu berisi nomor-nomor yang harus dilewati. Contoh pada gambar dari permainan diatas. Langkah-langkah dalam permainan dengkleng yaitu setiap kotak harus dilewati satu persatu dengan cara melemparkan batu atau pecahan keramik sebagai tanda dengan syarat tidak boleh menginjak kotak yang ada batunya, begitu seterusnya hingga ke puncak yaitu angka 9. Apabila permainan telah selesai ke angka 9, pemain boleh memilih kotak yang boleh dising...
Orang Indonesia mengenal tulup sebagai senjata yang digunakan untuk berburu atau menyerang lawan dari jarak jauh. Tulup atau sumpit memang digunakan oleh banyak suku yang tinggal di pedalaman Indonesia seperti di Kalimantan, Papua, Sumatra dan termasuk di Nusa Tenggara Barat. Nenek Moyang suku sasak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengenal tulup sebagai alat untuk berburu binatang di hutan. Pemburu tradisional Sasak beranggapan bahwa, selain sebagai senjata berburu, tulup juga dianggap sebagai benda sakral. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa berburu adalah mata pencaharian mereka sedangkan tulup adalah alat mereka mencari rezeki, untuk itu tulup perlu dihargai dan dihormati. Pensakralan terhadap tulup mereka ekspresikan dalam bentuk memberi doa atau jampi-jampi pada tulup mereka. Selain untuk penghormatan dan permohonan kepada Yang Kuasa, doa dan jampi-jampi ditujukan agar tulup dapat menghasilkan banyak binatang buruan. Maka dari itu tidak heran jika oleh beberapa pembur...
Marapu adalah sebuah kepercayaan peninggalan zaman megalitikum. Upacara kematian dengan menggunakan tradisi ini masih sarat dengan kepercayaan akan kekuatan roh nenek moyang. Upacara kematian marapu dapat menelan biaya yang sangat mahal. Hal ini disebabkan karena ada sejumlah hewan ternak yang harus disembelih sepanjang prosesi ini. Oleh karenanya upacara kematian ini dapat ditunda hingga bertahun-tahun seteah kematian seseorang. Penganut kepercayaan marapu juga memakamkan jenazah dalam posisi seperti janin dalam rahim. Kuburan yang digunakan juga unik yaitu berupa batu yang diberi lubang dan kemudian ditutup dengan batu lagi. Tradisi ini tentunya mengingatkan kita pada sarkofagus dari zaman. Sumber: https://kumparan.com/ari-ulandari/mengintip-14-tradisi-unik-upacara-kematian-di-indonesia
Tari Buja Kadanda adalah tarian tradisional berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan dua prajurit yang sedang berperang. Tarian ini biasanya akan dibawakan oleh 2 (dua) orang penari pria yang berpakaian prajurit bersenjatakan tombak dan juga perisai. Tari buja kandanda ini merupakan salah satu dari tarian tradisional yang cukup populer dikalangan masyarakat Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sejarah Tari Buja Kadanda Menurut sejarah, Tari Buja Kadanda ini awalnya merupakan tarian yang tumbuh serta berkembang di luar istana kerajaan. Sehingga bisa diartikan bahwa tarian ini murni diciptakan oleh rakyat. Berkat dukungan dari Kerajaan Bima dan juga para seniman istana, tarian ini kemudian mulai dikenal oleh masyarakat luas. Buja kadanda sendiri merupakan sebuah tombak berumbai bulu ekor kuda yang digunakan para penari sebagai atribut dalam menarinya. Oleh karena itu tarian ini juga disebut dengan Tari Buja Kadanda atau juga Mpa’a Buja...
Anak Kambing Saya Provinsi Nusa Tenggara mana dimana anak kambing saya anak kambing tuan ada di pohon waru mana dimana jantung hati saya jantung hati tuan ada di kampung baru caca marica he hei caca marica he hei caca marica ada di kampung baru caca marica he hey caca marica he hey caca marica ada di kampung baru Sumber:https://liberdaryandi.wordpress.com/category/lirik-lagu-tradisional-indonesia/
Potong Bebek Angsa Provinsi NTB Potong bebek angsa, masak di kuali Nona minta dansa, dansa empat kali Dorong ke kiri, dorong ke kanan La la la la la … Potong bebek angsa, masak di kuali Nona minta dansa, dansa empat kali Dorong ke kiri, dorong ke kanan La la la la la … Sumber:https://liberdaryandi.wordpress.com/category/lirik-lagu-tradisional-indonesia/
Desa Adat Karang Bayan yang masuk wilayah Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, merupakan basis penduduk suku Sasak. Di desa Adat ini juga menjadi cermin tentang kerukunan umat beragama yaitu Islam dan Hindu. Di sebelah barat, mayoritas warga beragama Islam, sedangkan di timur umumnya beragama Hindu. Penduduk Desa Karang Bayan dahulu dikenal sebagai penganut Islam yang berakulturasi dengan Hindu sehingga banyak budaya Karang Bayan yang berbau kedua agama tersebut. Dulu mereka mengerjakan salat Waktu Telu (tiga waktu) yaitu saat Dzuhur, Ashar dan Magrib, bukan lima waktu sebagaimana lazimnya umat Islam. Penduduk Karang Bayan juga memiliki kepercayaan bahwa mereka masih satu nenek moyang dengan orang Bayan yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Hal ini dibuktikan dengan adanya bentuk bangunan mirip dengan yang ada di Desa Adat Bayan, Lombok Utara baik itu bangunan rumah maupun masjid. sumber : https://kanalwisata.com/desa-adat-karang-bayan-lombok-barat &n...
sumber : Taman Narmada terletak di Desa Lembuak , Kecamatan Narmada , Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram , Provinsi Nusa Tenggara Barat , Indonesia . Taman yang luasnya sekitar 2 ha(hektar are) ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka(Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau. [ butuh rujukan ] sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Narmada Kompleks Taman Narmada yang ada di Lombok itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang/paduraksa, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, patandaan, bangunan sekepat, balai bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian dari Taman N...
Apakah Tari Lenggo itu? Tari Lenggo adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Bima, NTB . Tarian ini dibagi menjadi dua jenis tarian yaitu Tari Lenggo Melayu dan Tari Lenggo Mbojo . Tari Lenggo Melayu ini merupakan jenis Tari Lenggo yang dimainkan oleh penari pria, sedangkan Tari Lenggo Mbojo dimainkan oleh penari wanita. Tarian lenggo awalnya merupakan tarian klasik yang muncul serta berkembang di lingkungan istana Kerajaan Bima, dan hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu saja. Sejarah Tari Lenggo Seperti yang disampaikan di atas, Tari Lenggo dibagi menjadi dua jenis tarian, yaitu Tari Lenggo Melayu dan Tari Lenggo Mbojo. Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Lenggo yang pertama kali diciptakan adalah Tari Lenggo Melayu. Tari Lenggo Melayu ini diciptakan oleh seorang mubalig dari Sumatera barat bernama Datuk Raja Lelo . Tarian ini awalnya diciptakan khusus untuk...