Naniura adalah makanan khas Batak yang bahan utamanya adalah ikan. Keunikan dari naniura adalah daging ikan yang tidak dimasak menggunakan panas, tetapi dengan melumuri asam dan bumbu-bumbu lainnya ke ikan tersebut, dan pastinya tetap menggunakan andaliman sebagai sumber dari rasa pedas dan getirnya. Biasanya yang diolah menjadi naniura adalah ikan mas atau ikan mujair, tetapi ketika Tim Ekspedisi Batakologi berkunjung di Acara Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak, naniura disajikan menggunakan Ihan Batak (Neolissochilus thienemann).
Pada saat Tim Ekspedisi Batakologi menghadiri Acara Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak di Samosir, terdapat salah satu hidangan yang disajikan pada acara Pasahat Ulian, nama makanan tersebut adalah Indahan Songko . Indahan Songko adalah nasi kuning dengan ukuran sebesar kepalan tangan dan dibentuk seperti kerucut. Makanan Indahan Songko ini memiliki rasa pedas yang berasal dari merica dan cabe serta andaliman yang menambah rasa getir.
Dalam pesta Batak, sangsang merupakan salah satu makanan yang biasa dihidangkan untuk para tamu, dan biasanya menggunakan daging babi. Namun ketika Tim Ekspedisi Batakologi menghadiri Acara Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak, sangsang yang dihidangkan tidak menggunakan daging babi, melainkan menggunakan daging kerbau (horbo). Bagaimanakah dengan rasanya? Tentu keduanya memiliki tekstur yang berbeda.