Nama Nasi Jagal diambil dari lokasi penjualannya yang dekat dengan Rumah Pemotongan Hewan Kota Tangerang. Dagingnya pun konon berasal dari hasil 'jagalan' RPH tersebut. Masakan ini terdiri atas sepiring nasi putih dan potongan daging sapi berbumbu kecap kental. Potongan daging yang biasa digunakan adalah bagian kepala, jeroan, dan gajih. Adapun bumbu khusus pada daging dipadukan dengan racikan khas Madura. Untuk menambah sensasi pedas, sambal goreng yang berbahan dasar cabai rawit merah dan bawang merah yang ditumis dalam minyak panas bisa ditambahkan ke atas nasi dan dagingnya. Dijamin lezat dan bikin ketagihan! Jika penasaran, kuliner khas ini bisa ditemukan di sekitar Pintu Air Sepuluh dan Masjid Agung Al-A'Zhom di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Sumber: Abouttng.com
Kue Dogo yang bisa ditemukan di Kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang ini berbahan dasar tepung ketan dan kelapa. Berwarna putih kekuningan dengan tekstur kenyal, kue ini menawarkan rasa manis dan gurih. Kemasan daun pisang yang membalut kue ini memperkuat kesan tradisionalnya. Sumber: Abouttng.com
Enye-enye berwujud mirip keripik karena memiliki potongan yang tipis, dibuat dengan cara dijemur dan digoreng. Berbahan dasar singkong dan daun bawang yang dicampur dengan rempah-rempah membuatnya cocok dijadikan cemilan atau pendamping makanan berat. Sayangnya saat ini Enye-enye cukup sulit ditemukan karena petani dan lahan singkong sudah jarang ada di Balaraja. Sumber: Abouttng.com
Sama seperti bubur pada umumnya, bubur ini juga berbahan dasar nasi. Yang membedakan adalah suwiran daging kepiting yang melengkapinya. Selain daging kepiting, ditambahkan pula suwiran daging ayam, kacang mede, cakwe, abon, kerupuk dan emping. Rasa daging kepiting yang manis mendominasi masakan ini. Sumber: Imgrum.com/Foodliciious, Abouttng.com
Lapis Beneng berbahan dasar singkong yang diolah menjadi kue lapis, brownies , dan kue gulung. Komposisinya terdiri atas 60% tepung singkong dan 40% tepung terigu biasa. Penamaan 'Beneng' terinspirasi dari Talas Beneng, sejenis umbi khas Banten yang berukuran besar dan berwarna kuning. Sumber: Abouttng.com
Watertoren (bahasa Belanda) atau menara air berada di Pasir Tariti, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dahulu bangunan ini berfungsi sebagai penampungan dan pengaturan air untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat kota Rangkasbitung. Bangunan yang oleh masyarakat dikenal dengan istilah menara air ini difungsikan hingga tahun 1970-an, yang mengambil air dari gunung Pulosari. Menara air ini berbentuk silinder namun bagian atasnya berbentuk segi delapan. Terdapat satu pintu di dinding menara air. Di atas pintu terdapat angka tahun 1931 yang diduga merupakan angka tahun pembuatan watertoren. Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/2018/02/06/watertoren-rangkasbitung/
Sajian yang mirip dengan pindang ikan asal Palembang ini berbahan dasar ikan bandeng atau ikan tenggiri. Daging ikan dimasak matang bersama irisan cabe merah, bawang putih, dan tumisan daun seledri, lengkap dengan kuah bening berwarna kecoklatan. Sumber: Tempatwisataindonesia.id
Bahan: 100 gram asam kanji 800 ml air 2 lbr daun pandan 6 sdm gula pasir 50 gram jahe 2 sdm gula pasir, atau gula kelaoa banten, secukupnya seujung sdt pewarna kue warna merah 50 ml air 10 es batu atau secukupnya Cara: keluarkan isi asam kranji, campurkan dengan 800 ml air, daun pandan, dan gula pasir. masak hingga mendidih dan gula hancur, angkat, saring dan dinginkan. Jahe dibersihkan, kupas kulitnya, iris tipis-tipis. Campurkan irisan jahe dengan 2 sdm gula pasir, pewarna kue, dan 50 ml air, masak hingga mengental, angkat Bagi dua manisan jahe, masukkan ke dalam gelas yang serasi, tuangkan air asam kanji dan tambahkan es batu. https://books.google.co.id/books?id=IG2cEPR9i0YC&printsec=frontcover&dq=resep+indonesia&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj3iZ6ciOvZAhUChbwKHeu1AeIQ6AEIaDAJ#v=onepage&q=resep%20indonesia&f=false Periuk nusantara_ 150 resep masakan khas dari...
Bahan: 200 g bunga bawang, potong 3 cm 5 siung bawang putih, iris tipis 7 bh bawang merah, iris tipis 3 sdm kecap manis 1/2 sdt merica bubuk 1/2 sdt garam 50 ml air 2 sdm minyak goreng Cara: Panaskan minyak, tumis bawang merah, dan bawang puth hingga harum, masak hingga layu dan berubah warna Tambahkan kecap manis, garam, merica, dan air, masak hingga tercampur rata. Terakhir, tambahkan bunga bawang, aduk hingga matang. https://books.google.co.id/books?id=vYTpR8xeI5cC&pg=PT63&lpg=PT63&dq=resep+daerah&source=bl&ots=Vy7xWs8s7j&sig=-u7sMZS1MjN3Ae4Ik3fclCkKFkM&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiRl_3IlevZAhVGvbwKHcc0AgE4ChDoAQhRMAU#v=onepage&q=resep%20daerah&f=false