minangkabau
541 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Museum Adityawarman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Barat

Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Barat Museum Negeri  Provinsi  Sumatera Barat "Adityawarman"   Jl. Diponegoro No. 10 (Lapangan Tugu) Padang  251181 Telp.      :  (0751) 31523    Fax.      :  (0751) 39587   Museum Adityawarman dibangun dengan kesadaran perlunya sebuah wadah pemeliharaan warisan budaya di Sumatera Barat sebagai salah satu usaha untuk membendung mengalirnya benda – benda warisan budaya daerah ini keluar negeri. Dalam rangkaian kegiatan usaha penyelamatan benda – benda warisan budaya tersebut, Kepala Perwakilan Departemen P dan K Provinsi Sumatera Barat, Bapak Amir Ali, menyampaikan hasrat dari Gubernur Provinsi Sumatera Barat yang waktu itu dijabat Bapak Harun Zain agar segera membangun “Balai Kebudayaan Minangkabau“, yang akhirnya ditanggapi oleh Direktorat Permuseuman dengan membangun sebu...

avatar
Roro
Gambar Entri
Benteng Fort de Cock
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Benteng ini terletak di kota bukit tinggi. Zaman dulu juga bukittinggi di kenal dengan sebutan fort den cock. Benteng ini didirikan pada tahun 1825 oleh Kapten Bauer di atas Bukit Jirek Negeri, Bukit Tinggi. Sebagai antisipasi terhadap serangan rakyat pada masa perang paderi. Hingga saat ini, Benteng Fort de Kock masih menjadi saksi bisu angkuhnya penjajahan Belanda pada saat itu untuk berkuasa atas Minangkabau dan sisa-sisa keangkuhannya masih tersirat dalam bangunan setinggi 20 meter dengan warna cat putih dan hijau ini. Saat ini, Kawasan sekitar benteng sudah diubah oleh pemerintah Bukittinggi menjadi sebuah taman dengan banyak pepohonan rindang dan mainan anak-anak.Benteng ini berada di lokasi yang sama dengan Kebun Binatang Bukittinggi dan Museum Rumah Adat Baanjuang.

avatar
Roro
Gambar Entri
Istano Basa Pagaruyung
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Istana ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang wajib di kunjungi. istana ini terletak di kecamatan Tanjung emas, kota Batusangkar,kabupaten Tanah Datar , Komplek Istano Basa Pagaruyung yang mulai dibangun pada tanggal 27 Desember 1976 ini adalah nama tempat tinggal keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi Pusat Kerajaan Minangkabau pada masanya, konstruksi bangunannya berbeda dengan rumah tempat tinggal rakyat. Pada tahun 2007 Istana ini terbakar karena tersambar petir Istano Basa mengalami kebakaran hebat akibat petir yang menyambar di puncak istana. . Akibatnya, bangunan tiga tingkat ini hangus terbakar. Ikut terbakar juga sebagian dokumen, serta kain-kain hiasan. Diperkirakan hanya sekitar 15 persen barang-barang berharga yang selamat. Barang-barang yang lolos dari kebakaran tersebut sekarang disimpan di Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah Datar. Harta pusaka Kerajaan Pagaruyung sendiri disimpan di Istano Si Lindung Bulan, 2 kilometer dari Istano B...

avatar
Roro
Gambar Entri
Balai saruang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Balai Saruang adalah sebuah tempat bersidang yang didirikan di Pariangan. Di Balai Saruang inilah segala sesuatu dimusyawarahkan. Kemudian didirikan juga  Balai Nan Panjang ,  Balai Pasujian , dan  Balai Kaciak . Balai Saruang hanya terdiri dari satu ruang, sedangkan Balai Nan Panjang terdiri dari 17 ruang. Di sinilah tempat Sri Maharaja Diraja dan orang orang besarnya memerintah waktu itu.     Bangunan ini merupakan peninggalan Kerajaan Pasumayan Koto Batu. Kerajaan Pasumayan Koto Batu adalah kerajaan tradisional yang pertama berdiri di wilayah Minangkabau. Kerajaan ini mempunyai pusat pemerintahan di wilayah sekitar lereng Gunung Marapi yang kemudian dikenal dengan nama Pariangan dan Padang Panjang. Sedangkan wilayah kekuasaan kerajaan Pasumayan Koto Batu hanya disebutkan dalam Tambo secara kiasan tanpa dapat dijelaskan di mana sebenarnya nama-nama yang disebutkan.   https:/...

avatar
Roro
Gambar Entri
Benteng fort de Cook
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi , Sumatera Barat, Indonesia. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Baron Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock. Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837. Di sekitar benteng masih terdapat meriam-meriam kuno periode abad ke 19. Pada tahun-tahun selanjutnya, di sekitar benteng ini tumbuh sebuah kota yang juga bernama Fort de Kock, kini Bukittinggi.   https://semuatentangprovinsi.blogspot.com/2017/04/peninggalan-sejarah-provinsi-sumatera-barat.html    

avatar
Roro
Gambar Entri
Prasasti Kuburajo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Prasasti Kuburajo (juga disebut Prasasti Kuburajo I atau Prasasti Koeboer Radja) ditemukan di daerah Kuburajo 0,463309°LS 100,578461°BT, Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada tahun 1877 dan didaftarkan oleh N.J. Krom dalam "Inventaris der Oudheden in de Padangsche Bovenlanden" (OV 1912:41). Prasasti ini ditulis dalam bahasa Sanskerta, yang terdiri atas 16 baris tulisan. Prasasti ini merupakan salah satu dari sekian banyak prasasti yang ditinggalkan oleh Adityawarman. Adityawarman merupakan pelanjut dari Dinasti Mauli penguasa pada Kerajaan Melayu yang sebelumnya beribu kota di Dharmasraya, dan dari manuskrip pengukuhannya ia menjadi penguasa di Malayapura Swarnnabhumi atau Kanakamedini pada tahun 1347 dengan gelar Maharajadiraja SrÄ«mat SrÄ« Udayādityawarma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli Warmadewa, dan di kemudian hari ibu kota dari kerajaan ini pindah ke daerah pedalama...

avatar
Roro
Gambar Entri
Motif Kain Batik Minangkabau
Motif Kain Motif Kain
Sumatera Barat

Batik Minangkabau dikenal dengan motif sicam, siku-suku barag, pucuk rebung, dan kalauk paku. Terdapat juga motif tradisionalnya yaitu berupa burung hong dan kuda laut. Sumber : https://fnrbatik.com/motif-batik/

avatar
Roro
Gambar Entri
Prasasti Suruaso
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Barat

Prasasti Suruaso merupakan salah satu dari prasasti yang ditinggalkan oleh Adityawarman.Prasasti ini juga dinamakan dengan Prasasti Batu Bapahek. Prasasti ini dinamakan Prasasti Suruaso karena pada manuskripnya tersebut kata Sri Surawasa yang merupakan asal kata dari nama nagari Suruaso di (wilayah Kabupaten Tanah Datar sekarang). Kira-kira 1 km dari Suruaso terdapat sebuah pengairan menembus bukit yang dipahat, jaraknya hanya sekitar 2 meter dari tepi Batang Selo, dan pada bahagian kiri dan kanan saluran irigasi ini terdapat prasasti, dan salah satunya adalah prasasti ini. Prasasti ini menggunakan aksara Melayu dan sebuah lagi menggunakan aksara Nagari (Tamil). Pembangunan saluran irigasi ini dapat menunjukan kepedulian Adityawarman untuk peningkatan taraf perekonomian masyarakatnya dengan tidak bergantung dengan hasil hutan dan tambang saja. Saat ini, prasasti masih berada di lokasi penemuannya (in situ) dan telah diberi atap tradisional Minangkabau sebagai pelindun...

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Piring Talempong dan Saluang
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Tari Piring Tari Piring (Tari Piriang) adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Kenapa disebut Tari Piring? Karena Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan. Tari Piring merupakan sebuah simbol masyarakat Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri daripada langkah-langkah Silat Minangkabau atau Silek. Konon, tari Piring ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis. Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tar...

avatar
Roro