Setiap daerah memiliki ragam kuliner yang khas tak terkecuali daerah Nusa Tenggara Timur. Selain memiliki keindahan alam, daerah ini juga memiliki ragam kuliner tradisional yang enak dan unik. Dari makanan utama hingga camilan yang renyah legit. Sekilas, camilan kue ini memiliki bentuk yang unik, mirip seperti bihun yang digoreng kering berbentuk agak bergelombang seperti rambut keriting. Kue ini berwarna cokelat keemasan dengan bentuk segitiga. Kue rambut memiliki aroma yang khas, campuran antara aroma tepung yang digoreng dengan wangi gula merah. Jawada atau kue rambut merupakan makanan khas pulau Flores dan pulau Alor yang biasa dihidangkan pada saat acara istimewa maupun upacara adat. Selain itu kue rambut ini juga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari kedua daerah tersebut. Kue rambut dibuat dengan campuran tepung beras, gula aren, santan, air nira, garam dan minyak. Kue ini digoreng dengan menggunakan minyak goreng yang banyak dan panas....
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas ke bawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando. Sasando memang punya banyak senar. Sasando dengan 28 senar ini diistilahkan dengan Sasando Engkel. Jenis lain; Sasando Dobel namanya, punya 56 senar. Bahkan ada yang 84 senar. Cara memainkan sasando dengan dipetik. Mirip dengan gitar. Hanya saja sasando tanpa chord (kunci) dan senarnya harus dipetik dengan dua tangan, sehingga lebih mirip Harpa. Bagian utama dari sasando berbentuk seperti harpa, dengan media pemantul suara terbuat dari daun Pohon Gebang (sejenis Pohon Lontar yang...
Bentuk alat musik ini sama dengan busur panah. Cara memainkannya ialah, salah satu bagian ujung busur ditempelkan di antara bibir atas dan bibir bawah, dan kemudian udara dikeluarkan dari kerongkongan, sementara tali busur dipetik dengan jari. Merupakan kebiasaaan masyarakat dawan di pedesaan apabila pergi berook tanam atau mengembala hewan mereka selalu membawa alat-alat musik seperti Leku, Heo, Knobe Kbetas, Knobe Oh, dan Feku. Sambil mengawasi kebun atau mengawasi hewan-hewan, maka musik digunakan untuk melepas kesepian. Selain digunakan untuk hiburan pribadi, alat musik ini digunakan juga untuk upacara adat seperti, Napoitan Li'ana (anak umur 40), yaitu bayi yang baru dilahirkan tidak diperkenankan untuk keluar rumah sebelum 40 hari. Untuk menyonsong bayi tersebut keluar rumah setelah berumur 40 hari, maka diadakan pesta adat (Napoitan Li'ana)
Rumah adat wae rebo adalah rumah yang terbentuk kerucut dan atapnya terbuat dari daun lontar. Seointas, rumah ini mirip dengan honai yang ada di Papua. Namun, yang membedakan adalah atap rumahnya lebih kerucut, dengan atap yang memanjang sampai menyentuh tanah. Rumah ini teriri dari beberapa tingkat. Tingkat pertama disebut lutur atau tenda, digunakan sebagai tempat tinggal. Tingkat kedua atau lobo adalah tempat menyimpan bahan makanan dan barang. Lantai tiga atau lentar adalah lantai yang digunakan untuk menyimpan benih tanaman untuk bercocok tanam.
Pria : Pakaian adat Nusa Tenggara Timur untuk yang pria adalah memakai jas tutup berlengan panjang. Di pundaknya diselempangkan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur. Di pinggangnya terselip sundu, semacam golok. Kepalanya memakai topi khas berbentuk bulat dan bagian tengahnya meruncing di ujung. Wanita : Wanita Nusa Tenggara Timur memakai pakaian kain tenun yang panjangnya dari dada sampai kaki. Di bahunya terselempang kain tenun rambutnya memakai hiasan berbentuk bulan sabit.
Pria : Pakaian adat Nusa Tenggara Timur untuk yang pria adalah memakai jas tutup berlengan panjang. Di pundaknya diselempangkan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur. Di pinggangnya terselip sundu, semacam golok. Kepalanya memakai topi khas berbentuk bulat dan bagian tengahnya meruncing di ujung. Wanita : Wanita Nusa Tenggara Timur memakai pakaian kain tenun yang panjangnya dari dada sampai kaki. Di bahunya terselempang kain tenun rambutnya memakai hiasan berbentuk bulan sabit.
Dalam seni bangunan yang mempunyai fungsi religius adalah rumah adat yang umumnya berupa rumah panggung dan berbentuk agak segi empat atau segi empat panjang, kecuali rumah asli Timor yang mempunyai bentuk bulat telur tanpa tiang. Di daerah ini bangunan dibedakan dalam 3 bentuk yang didasarkan pada model atapnya, yakni bentuk atap berjoglo yang merupakan rumah adat suku bangsa Sumba, bentuk atap atap kerucut bulat, merupakan rumah adat suku bangsa Timor dan bentuk atap seperti perahu terbalik, merupakan rumah adapt suku bangsa Rote. Dari bentuk atap yang berbeda, tetapi dalam rumah ini tetap terdapat suatu tempat suci untuk arwah nenek moyang yang selalu diberi sesaji pada sat-saat tertentu. Masyarakat suku bangsa Sabu yang merupakan pelaut ulung membangu rumahnya menyerupai perahu yang erat hubungannya dengan kebudayaan serta kehidupan sehari-harinya. Misalnya atapnya berbentuk perahu terbalik menandakan, masyarakat daerah ini mengenal perahu dan lau sebagai alamnya. Hampir sel...
Compang Tugu yang dibuat di tengah halaman rumah yang berfungsi sebagai altar dalam upacara adat Manggarai. Altar terbuat dari tumpukan batu dan ditengahnya terdapat sebuah pohon. Altar tersebut dikelilingi halaman dan pemukiman penduduk. Lokasi compang biasanya merupakan pusat desa. Rumah adat dan kampung tradisional seperti ini, saat ini dapat ditemui di kampung Ru'I di Sano Nggoang, Kampung Balo di Kuwus, dan Pacang Pu'u di Macan Pacar, Nusa Tenggara Timur.
Sopi merupakan minuman khas dari Nusa Tenggara Timur. Terbuat dari fermentasi air nira yang diambil dari pohon aren/enau. Sopi mempunyai kadar alkohol yang tinggi sehingga minuman ini sulit untuk dijual bebas secara legal. Minuman ini selalu hadir pada setiap upacara-upacara adat.