Upaya mempercantik diri agar tampil lebih sempurna, digemari oleh setiap wanita sejak zaman lampau. Tradisi inipun dikenal pula oleh wanita - wanita Sumbawa. Seperti adanya tradisi "rapancar" sebagai salah satu kelengkapan tata rias (memerahkan kuku jari tangan) Rapancar sering dilakukan oleh para gadis ataupun ibu - ibu terutama menjelang ramadhan, dan mejadi salah satu syarat wajib bagi setiap calon pengantin, disamping rapancar juga digunakan sebagai obat. Bertolak dari tradisi inilah kemudian lahir tari rapancar sebagai tari kreasi baru. Tari ini diramu dengan gerak lunte, rempak sisik, ulat bejengkal, tanak linting sere, nyengal, bagintik dll. Gerak - gerik dimaksud bersumber dari gerak dasar tari Sumbawa. Sumber: http://samawaculture.blogspot.co.id/p/kesenian-tari-sumbawa.html?m=1
Tama kengkam adalah sebuah tari Sumbawa garapan baru yang mengetengahkan sisi lain dari bagaian adat perkawinan zaman lampau. Berangkat dari kebiasaan yang mewarnai kehidupan suku Samawa pada zaman silam itu, dimana orang tua sangat berperan untuk menentukan calon suami bagi putrinya. Alasan dari pihak orang tua, mereka takut anak gadisnya salah pilih dan kawin selarian, dimana kawin selarian ini dianggap melanggar adat dan tercela ( merari nan ila ). Tama kengkam berarti masuk pengitan. Dalam fase tama kengkam ini ada upaya mendewasakan kehidupan, dimana cintapun dating kemudian melalui proses yang cukup lama. Sumber: http://samawaculture.blogspot.co.id/p/kesenian-tari-sumbawa.html?m=1
Redad merupakan tari tradisional yang pada penampilannya mengikuti penampilan musik tradisional ratib rebana ode, sebagai bagian yang tak terpisahkan. Biasa ditarikan kaum pria Sumbawa sambil menembang syair - syair hadrah dan dilakukan duduk bersyaf. Melalui berbagai upaya dan pengelolaan dengan gerak dasar tari sumbawa serta pemanfaatan rebana sebagai property pendukungnya, lahirlah tari redad kreasi, olahan komposisinya yang ditata sedemikian rupa dihajatkan agar tari ini dapat menjadi sebuah pertunjukkan yang berdiri sendiri dari ratib rebana ode. Musik pengiring sudah ditata untuk menunjang dinamika tari. Sumber: http://samawaculture.blogspot.co.id/p/kesenian-tari-sumbawa.html?m=1
Tari Gendang Beleq merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok. Dinamakan demikian sebab menggunakan gendang yang sangat besar. Bahkan kesenian Gendang Beleq ini telah menjadi tradisi yang wajib dilakukan oleh masyarakat Suku Sasak sejak lama dan merupakan kesenian peninggalan dari Kerajaan Selaparang Lombok yang pernah menguasai sebagian wilayah dipulau Lombok bagian timur di zaman kerajaan Anak Agung. Disebut Gendang Beleq, sebab memakai gendang berukuran besar yang didalam bahasa suku sasak disebut dengan Beleq. Kesenian Gendang Beleq ini awal dipakai oleh para tokoh agama dalam menyebarkan islam di daerah ini. Ketika itu, kesenian ini dimainkan untuk mengumpulkan para warga, yang akan diberikan ceramah agama ataupun kegiatan keagamaan lainnya. Dalam memainkannya, membutuhkan kekompakan di dalam kelompok, sehingga harus dimainkan secara utuh. Untuk musik yang dimainkan, biasanya menggambarkan jiwa ksatria dari masyarakat Suku Sasak Lombok didalam mempertahank...
Tari Batu Nganga adalah seni tari dari Nusa Tenggara Barat yang mengkisahkan tentang cerita rakyat. Konon kisahnya menceritakan tentang rakyat yang cinta terhadap putri raja yang konon masuk batu dan rakyat memohon agar sang putri bisa keluar dari dalam batu itu. Sumber: https://ibnuasmara.com/tari-tradisional/
Tari Sanggulu adalah tarian adat khas masyarakat Bima yang dimainkan secara berkelompok dengan iringan perkusi dan rebana. [TimIndonesiaExploride/IndonesiaKaya] Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tari-sanggulu
Alat musik tradisional Cungklik yaitu kayu dan logam. Cungklik merupakan alat musik silofan yang artinya adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan 2 pemukul. Cara memainkan alat musik ini biasanya pemain akan duduk dengan kaki diluruskan kedepan lalu alat musik diletakkan di atas paha pemain karena rongga yang berada dibawah digunakan sebagai lubang resonansi. Alat musik tradisional Cungklik dulu sering dimainkan secara solo dan hanya dimainkan oleh laki-laki saja pada saat bosan disawah. Lalu dengan perkembangan zaman, Cungklik sekarang dimainkan oleh perempuan juga dan sudah menjadi bagian dari orkestra musik yang sering dimainkan untuk mengiringi tari-tarian yang berirama cukup cepat. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-ntb/
Tari Batu Nganga merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Tarian ini berlatar belakang cerita rakyat yang mengisahkan tentang Sang putri yang dikutuk didalam batu, tapi karena kecintaan rakyat terhadap putri raja tersebut, mereka akhirnya berbondong-bondog melakukan permohonan kepada sang kuasa untuk mengeluarkan sang putri dari batu tersebut, setelah beberapa saat batu tersebut kemudian terbuka dan putri pun akhirnya keluar dengan selamat.
Wa’a Masa Nika merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima dan merupakan rangkaian ke-7. Sesuai keputusan dalam Mbolo ro dampa , maka beberapa hari menjelang lafa (akad nikah), akan dilangsungkan upacara wa’a masa nika (pengantaran emas nikah) atau wa’a co’I (pengantaran mahar). Upacara dilaksakan sore hari sesudah sholat ashar, diikuti oleh keluarga, ompu panati, ulama, tokoh adat dan para kerabat. Para peserta akan berangkat dari rumah orang tua penganten laki – laki, berbusana adat yang sesuai dengan status sosial masing – masing. Rombongan pengantar mahar (dende wa’a co’i) akan dimeriahkan dengan atrasi kesenian Jiki Hadra (jikir hadrah) diiringi musik Arubana (rebana). Setibanya di rumah calon penganten putri akan disambut dengan tarian wura bongi monca (tari menabur beras kuning) dan atrasi mpa’a sila, gantao dan buja kadanda.