SARONEN adalah musik Rakyat yang tumbuh berkembang di masyarakat Madura. Harmonisasi yang dinamis, rancak, dan bertema keriangan dari bunyi yang dihasilkannya memang dipadukan dg karakteristik dan identitas masyarakat Madura yang tegas, polos, dan sangat terbuka mengilhami penciptanya . Saronen berasal dari bahasa Madura " sennenan " ( Hari Senin ). Ciri khas musik SARONEN ini terdiri dari sembilan instrumen yang sangat khas, karena disesuaikan dengan nilai filosofis Islam yang merupakan kepanjangan tangan dari kalimat pembuka Alqur'anul Karim yaitu " BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM " yang kalau dilafalkan terdiri dari sembilan keccab. Kesembilan instrumen musik SARONEN ini terdiri dari : 1 saronen, 1 gong besar, 1 kempul, 1 satu kenong besar, 1 kenong tengahan, 1 kenong kecil, 1 korca, 1 gendang besar, 1 gendang dik-gudik ( gendang kecil ). Yang menarik dan menjadi jiwa dari musik ini satu alat tiup berbentuk kerucut, terbuat dari kayu jati den...
Tari Remong merupakan tarian tradisional daerah Jawa Timur. Karakteristik utama Tari Remong adalah gerakan kaki yang rancak serta dinamis, menggambarkan sifat dinamis dari masyarakat Jawa Timur. Iringan yang digunakan dalam tarian ini adalah musik gamelan.
Terompet Reog merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring saat pertunjukan Reog Ponorogo. Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup.
Barong Ider Bumi Barong Banyuwangi hampir mirip perannya dengan barong di Bali. sebagai penolak bala dalam upacara adat bersih desa. Barong diarak keliling desa sambil mengunjungi makam-makam keramat serta sumber mata air desa. Penari Barong acap kali kejiman saat berlangsungnya ider bumi. Barong diiringi musik Gamelan asli Banyuwangi.
Tari Kuntulan atau biasa disebut dengan Terbang Kuntuk adalah kesenian musik tradisional yang mirip dengan Bordah tapi memiliki jenis instrumen yang lebih komplit termasuk, Kendang, Jedor, gong dan Organ. Nama Kuntulan diambil dari para penari yang mengenakan baju putih seperti burung Kuntul (sejenis bangau). Pada dasarnya musik ini hanya menggunakan rebana dan jidor sebagai alat musik utama, tetapi, dengan semakin berkembangnya waktu, ditambahkan kendang dan gong. Hasil improvisasi ini disebut sebagai Kundaran.
Kata mocoan berasal dari bahasa Jawa yang berarti "membaca". Sedangkan, konotasi dari kata Pacul adalah "mengejek". Ada 7 sampai 8 pemain dalam satu grup di Mocoan Pacul Goang dengan kendang, biola, gong dan kluncing sebagai alat musik utama. Para pemain membaca dan bernyanyi menggunakan versi dari lagu-lagu mocopat seperti kasmaran, arum-arum, Derma, Pangkur, sinom dan lainnya, dengan menggunakan gaya Blambangan. Pembacaan diambil dari lontar Yusuf. Dalam kegiatan Paculan atau mengejek adalah adegan terlucu dalam pertunjukan ini. Para paculan menggunakan pepatah, pantun atau lelucon. Untuk memulai paculan, para penonton biasanya mengatakan, "Paculan wis" (mari kita paculan) agar pemain mulai mengejek satu lainnya.
Tari Gedhongan adalah sebuah tradisi yanng dilakukan setelah menumbuk beras pada acara hajatan. Masyarakat beramai-ramai membunyikan peralatan penumbuk beras seperti alu, lesung dan lumping yang menimbulkan suara seperti musik. Tradisi ini biasa dilakukan oleh para wanita tua, dan terkadang telah menjadi acara khsus di moment-moment tertentu.
Festival kuwung adalah pawai tahunan, yang menjadi etalase yang memamerkan keaslian Banyuwangi, baik kekayaan budaya, adat, maupaun potensi unggulan yang ditampilkan oleh perwakilan 24 kecamatan se Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak seribu orang peserta berpawai melintasi sepanjang jalan protocol sejauh 2 kilometer. Rutenya meliputi start dari depan kantor bupati Banyuwangi di jalan A. Yani, jalan PB. Sudirman, jalan Satsuit Tubun sampai finish di Taman Blambangan. Selain berbentuk parade berjalan, Festival Kuwung juga dikemas dengan parade mobil hias. Potensi local, seperti, kerajinan maupun destinasi wisata juga dikemas dalam festival kuwung. Kemeriahan semakin terasa dengan iringan musik khas, seperti hadrah, kundaran, dan jaranan dalam festival budaya otentik Banyuwangi ini. Tempat : Kota Banyuwangi. Hati tanggal : Sabtu, 14 Desember 2013.
Tari Kuntulan atau biasa disebut dengan Terbang Kuntuk adalah kesenian musik tradisional yang mirip dengan Bordah tapi memiliki jenis instrumen yang lebih komplit termasuk, Kendang, Jedor, gong dan Organ. Nama Kuntulan diambil dari para penari yang mengenakan baju putih seperti burung Kuntul (sejenis bangau). Pada dasarnya musik ini hanya menggunakan rebana dan jidor sebagai alat musik utama, tetapi, dengan semakin berkembangnya waktu, ditambahkan kendang dan gong. Hasil improvisasi ini disebut sebagai Kundaran. cindy_praharasti_kuntulan.jpg