Tari Remong merupakan tarian tradisional daerah Jawa Timur. Karakteristik utama Tari Remong adalah gerakan kaki yang rancak serta dinamis, menggambarkan sifat dinamis dari masyarakat Jawa Timur. Iringan yang digunakan dalam tarian ini adalah musik gamelan.
Ngawi merupakan salah satu kabupaten yang berada di jawa Timur. Lokasinya berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Salah satu produk unggulan kota Ngawi yaitu Batik Ngawi. Ada berbagai motif batik Ngawi, motif-motif tersebut merupakan ciri khas dari ornamen-ornamen kota Ngawi. Sejarah Batik Ngawi berawal dari kegiatan membatik sejak jaman nenek moyang. Awalnya, kegiatan membatik hanya pekerjaan sampingan tapi sekarang membatik mulai menjadi pekerjaan utama bagi kaum ibu di sentra kerajinan Batik Ngawi yang terdapat di beberapa lokasi, yaitu Desa Munggut, Kecamatan Padas, dan Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren. Desa lain juga ada yang mulai menggiatkan membatik yaitu Desa Jenggrik dan Desa Gentong. Selain melestarikan budaya bangsa, membatik juga memberikan penghasilan tambahan yang lumayan guna membantu perekonomian warga. Karena keindahan dan kekayaan yang dimiliki Kabupaten Ngawi, sehingga dijadikan inspirasi dan dituangkan dalam berbagai motif batik yang indah. Motif Bati...
Batik yang satu ini masih terbilang baru, di mana baru dikembangkan pada tahun 2000. Pada awal perkembangannya, motif batik Jombang banyak yang menggunakan motif tawang dan kaning dengan warna dasar yang sangat khas kota Jombang, yakni merah dan hijau (jombang, ijo abang alias hijau dan merah). Peggunaan batik Jombang sendiri memang masih tidak terlalu familier di pasaran, jadi tidak heran kalau tak banyak yang mengetahuinya.
Tak seperti batik Jombang, Batik Tulungagung merupakan jenis batik yang sudah berkembang sejak zaman dulu. Diceritakan bahwa perkembangan budaya batik terjadi sejak Tulungagung yang dulunya bernama Bonorowo takluk di tangan kerajaan Majapahit. Beberapa tempat di Tulungagung pun terkenal sebagai sentra batik seperti Desa Sembung dan Desa Majan. Saat ini, terdapat sekitar 86 motif batik Tulungagung yang sudah dikembangkan. Dari 86 motif tersebut, terdapat beberapa motif yang terkenal, di antaranya adalah otif batik “buket ceprik gringsing”,”buket ceprik pacit ungker”, dan “lereng buket”.
Batik mungkin bukan menjadi ikon kota Kediri. Orang lebih banyak mengenal kota Kediri sebagai kota tahu. Memang sih, berbagai penganan yang berbahan dasar dari tahu bisa dijumpai di kota ini. Namun jangan salah, batik Kediri juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan batik dari kota lain. Salah satu batik yang menjadi unggulan kota Kediri adalah motif batik bolleches. Motif ini merupakan motif batik yang menggunakan bulatan dan titik-titik. Dikatakan bahwa motif ini sesuai dengan kepribadian warga Kediri yang lembut dan ramah. Selain itu, ada pula motif batik Gumul yang merupakan replika dari monumen simpang lima Gumul. Motif yang satu ini tentu saja tidak akan ditemui di kota lain, karena monumen simpang lima Gumul hanya ada di kota kediri
Ole olang paraona alajere Ole olang alajere ka Madure Ole olang paraona alajere Ole olang alajere ka Madure Ngapote ka' wa lajere e tangale Reng majeng tantona la pade mole Mon tengguh deri ombek pajelena Mak cek benyak a ongguh leh olehna Oo mon ajeling odikna oreng majengan Abental ombak sapok angen salanjenga Lir sa a lir lir sa alir alir alir gung Lir sa alir lir sa alir alir alir gung
Pria : Memakai baju atau kaos warna belang-belang yang dipadu baju hitam lengan panjang. Untuk bawahannya memakai celana tiga per empat. Di pundaknya tersampir kain bercorak, sedangkan pinggangnya memakai sabuk ukuran besar. Bagian kepala pria memakai destar, biasanya warna hitam. Wanita : Para wanita biasanya memakai kebaya yang diikat di bagian ujungnya. Padanan bawahannya adalah memakai kain corak batik yang dilapis kain lagi dengan ukuran sampai lutut. Perhiasan yang biasanya dipakai adalah kalung dan gelang kaki.
Rumah adat Jawa Timur umumnya mengambil bentuk Joglo. Ada juga yang berbentuk limasan (dara gepak) dan bentuk srontongan (empyak setangkep). Khusus untuk rumah berbentuk joglo, kota-kota dibagian barat Jawa Timur memiliki kemiripan dengan kota-kota di Jawa Tengah terutama Surakarta dan Yogyakarta yang disebut sebagai kota pusat peradaban Jawa. Arsitektur Joglo terbilang unik, dengan ciri khas berupa perpaduan dua bidang atap segitiga dengan dua buah bidang atap trapesium. Masing-masing memiliki sudut kemiringan yang berbeda dan tidak sama besar. Atap Joglo selalu terletak di tengah-tengah dan lebih tinggi serta diapit oleh atap serambi. Dari bentuk atap yang unik inilah bangunannya kemudian dikenal dengan nama rumah Joglo.