Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut. #OSKMITB2018
Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut.
Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut.
Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut.
Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut.
Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut. #OSKMITB2018
Tuak merupakan sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren ( Arenga pinnata). Kalau dalam bahasa Indonesia, sadapan dari enau atau aren disebut nira. Nira tersebut manis rasanya, sedangkan ada dua jenis tuak sesuai dengan resepnya, yaitu yang manis dan yang pahit (mengandung alkohol). Selain sebagai minuman sehari-hari, tuak memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sosial-budaya bagi sebagian masyarakat Batak di Sumut, terutama yang tinggal di daerah dataran tinggi. Dalam tradisi orang Batak, tuak juga digunakan pada upacara-upacara tertentu, seperti upacara manuan ompu-ompu dan manulangi. Pada upacara manuan ompu-ompu, tuak dgunakan untuk menyiram beberapa jenis tanaman yang ditanam di atas tambak orang-orang yang sudah bercucu meninggal dunia. Sementara dalam upacara manulangi, tuak merupakan salah satu jenis bahan sesaji yang mutlak dipersembahkan kepada arwah seseorang yang telah meninggal dunia oleh anak-cucunya. Di daerah Tapanuli Utara, biasa...
Ulos ragu hotang adalah salah satu attribut pakaian adat dari suku batak. Ulos ragi dikenakan oleh pengantin pria yang diberikan oleh keluarga wanita untuk membuktikan bahwa sudah menikah. Hal ini menandakan bahwa sang pengantin pria sudah tidak boleh berperilaku layaknya laki laki lajang, melainkan berperilaku seperti laki laki sudah menikah. Ulos ragi hotang dibuat dengan cara ditenun dengan benang yg beraneka ragam warna #OSKMITB2018
Ulos merupakan kain yang identik dengan Suku Batak, tidak hanya Batak Toba saja suku batak yang lain juga memiliki jenis kain ulos dengan ciri uniknya tersendiri. Ulos memiliki beragam jenis beserta makna dan waktu penggunaannya. Untuk Suku Batak Toba, ulos banyak digunakan dalam acara pernikahan, kematian, hingga syukuran. Tidak sampai disitu saja, ulos yang digunakan dalam satu acara juga bisa beragam tergantung makna yang ingin disampaikan. Ulos Hela merupakan ulos yang diberikan oleh orangtua pengantin perempuan kepada pengantin laki-laki sebagai tanda mereka telah menyerahkan boru mereka kepada suaminya. Selain itu, tentu saja memberikan tanggung jawab atas pengantin perempuan ke tangan pengantin laki-laki. Untuk ulos hela ini digunakan ulos yang berjenis ragi hotang , kisaran harga ulos hela antara 500 ribu sampai 10 juta. Sebagai tambahan, setelah pemberian ulos hela akan dilanjutkan ke pemberian mandar hela . Kali ini yang akan diberikan bukan...