1
588 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tanjung tanah-Kerinci (Jambi)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Sekali lagi saya menemukan bukti kecerdasan orang-orang Nusantara dan kekayaan dari budaya mereka. Semua ini karena telah ditemukannya sebuah naskah kuno yang berasal dari zaman pasca Palawa dengan masih berbahasa Sansekerta. Ini jelas membuat saya pribadi semakin bangga sebagai putra Nusantara terlebih yang dibesarkan di dekat daerah Kerinci – Jambi, kota Bangko tepatnya. Kitab ini ditemukan di Tanjung Tanah di Mendapo Seleman (terletak sekitar 15 kilometer dari Sungai Penuh, Kerinci, Jambi) dan masih disimpan sampai sekarang oleh pemiliknya. Naskah Tanjung Tanah bukan hanya naskah Melayu yang tertua, melainkan juga satu-satunya naskah Melayu yang tertulis dalam aksara pasca-Palawa yang juga disebut sebagai aksara Malayu, dan naskah pada kitab ini masih menggunakan bahasa Sansekerta. Tidak hanya itu, yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa nama Kerinci sendiri telah dikenal di Mohenjo-Daroo (India – Pakistan) sekitar 3.500 SM, karena wilayah – kalau boleh...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
4_Pedang Selangkeh
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jambi

Pedang selangkeh yang merupakan senjata tradisional asli Kerinci perlu dipopulerkan kembali kepada publik sehingga menjadi khazanah kebudayaan masyarakat setempat. Pada masa kerajaan, selangkeh dipergunakan oleh para hulubalang dan para depati (adipati), tidak saja sebagai senjata untuk bertempur di medan peperangan, tetapi juga sebagai sko (barang pusaka) yang mencerminkan kewibawaan sekaligus sebagai simbol kekuasaan bagi para depati. Selangkeh adalah pedang yang tidak memiliki sarung. Pemilik membawa senjata itu ke mana pun dengan cara dipegang atau diselipkan di pinggang. Sebagai gambaran, bentuk selangkeh adalah pedang panjang yang sedikit melengkung dan berujung runcing. Selangkeh terbuat dari besi atau baja kualitas tinggi, dan gagangnya memiliki pelindung.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/01/senjata-tradisional-jambi/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Keris Senja Merjaya
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jambi

Keris Senja Merjaya merupakan keris pemberian Sultan Palembang kepada Pangeran Ratu Anom Martadiningrat sebagai hadiah perkawinannya dengan putri Palembang.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/01/senjata-tradisional-jambi/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Alpukat
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Jambi

Kalau tanaman ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi kan? Ya, buah alpukat bisa dibilang sebagai buah dengan sejuta manfaat. Buah ini sering digunakan untuk masker kecantikan dan juga bahan obat.Selain sebagai obat, alpukat juga sering dibuat minuman jus dengan rasa yang sangat lezat. Manfaat dari alpukat diantaranya adalah untuk mengobati penyakit diambetes, pencegahan penyakit kanker, menurunkan kolestrol, kesehatan jantung, mngobati sakit maag dan juga sebagai minuman kesehatan yang mengandung berbagai vitamin.

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Pernikahan Adat Jambi
Ritual Ritual
Jambi

Meminang /Melamar Pihak laki- laki akan mengadakan pemanatuan yang umumnya dilakukan oleh bibi tertua dari pihak laki- laki, sebelum acara melamar. Hal ini untuk mencari tahu, apakah si wanita sudah ada yang melamar. Jika hasil nya sesuai dengan yang diharapkan makan keluarga puhak laki- laki akan membawa sirih pinang, susu, kopi, gula, tepung terigu, dan sebagainya untuk acara lamaran. Dalam prosesi melamar, dihadiri juga oleh tuo tengganai dari kedia belah pihak keluarga. Tahapan pertama disebut dengan berusik sirih beruo pinang, yaitu perkenalan antara pria dan wanita didampingi ibu dari pihak wanita serta seorang laki- laki yang dituakan di keluarga pihak laki- laki. Yang kedua disebut dengan duduk batuik tegak betanyo. Yaitu mempertanyakan identitas pihak pria serta maksud kedatangannya. Yang ketiga adalah diikat kuat janji sebanyo, yang artinya kesepakatan keluarga. Ketika telah ada persetujuan antara kedua belah pihak maka terjadi tahap perkenalan yang lebih serius....

avatar
Oase
Gambar Entri
Rebana Sike
Alat Musik Alat Musik
Jambi

Rebana Sike memiliki 3 perpaduan seni yaitu seni vokal, gerak dan musik. Karena biasanya pada saat memainkan alat musik ini pemain akan menyanyikan lagu yang mengandung puji-pujian kepada Sang Pencipta dan diselingi oleh tari-tarian yang biasa disebut  koreografi . Rebana Sike berbentuk mirip dengan sebuah Rebana dan bahan pembuatannya pun sama yaitu dari kayu dan kulit hewan. Rebana biasanya dimainkan oleh banyak orang atau grup dan biasanya berisi oleh ibu-ibu pengajian. Rebana Sike biasanya juga dimainkan pada saat acara pentas yang memiliki unsur religi atau juga dulu pernah pada tahun 2015 alat musik ini digunakan untuk menyambut calon gubernur Jambi.     Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-jambi/#6_Serdam

avatar
Oase
Gambar Entri
Aksara Incung
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Suku kerinci dikenal sebagai salah satu suku tertua yang mendiami Pulau Sumatera. Oleh karena itu Suku Kerinci memiliki peradaban dan kebudayaan sejak dulu sehingga menjadi kekhasan tersendiri. Salah satunya adalah penggunaan bahasa Kerinci. Meskipun masih tergolong ke dalam rumpun bahasa Melayu, bahasa kerinci diperkirakan telah hidup lebih tua. Bahasa Kerinci bahkan telah ada sebelum pengaruh Arab masuk dan mempengaruhi kebudayaan Melayu. Asumsi ini dibuktikan dengan ditemukannnya beberapa naskah kuno yang ditulis dengan Bahasa Kerinci Kuno. Tulisan ini dikenal dengan Aksara  Incung. Aksara ini sudah digunakan oleh masyarakat Suku Kerinci sejak berabad-abad lalu. Penggunaan tulisan ini juga telah menyebar ke wilayah Lampung dan Rejang. Aksara Incung mulai dipergunakan secara luas mungkin pada abad ke-4 Masehi. Pada awalanya, Aksara incung ditulis dengan sejenis benda runcing yang guratannya mirip dengan tulisan paku aksara Babilonia kuno. Bentuk grafis aksara Incung d...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Buntang Kaleng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jambi

Buntang dalam bahasa Jambi disebut juga Bangkai atau kotoran. Dinamakan Buntang Kaleng karena permainan ini harus membuang kaleng sejauh mungkin. Jadi sama dengan membuang, maaf, kotoran gitu. Permainan Buntang Kaleng berfungsi sebagai hiburan anak dan sekaligus mengisi waktu luang. Waktu pelaksanaannya bisa kapan saja tapi yang lebih seru dimainkan pada waktu malam hari. Suasana gelap sangat mendukung peserta lain untuk sembunyi agar tidak mudah tertangkap lawan. Jamaknya dibagi dua kelompok; kelompok jaga adalah kelompok yang kalah. Dan kelompok yang dicari adalah kelompok yang menang. Dulu Buntang Kaleng masih dimainkan di kampung dan desa. Sebagian anak kota Jambi pun memainkannya juga. Sebab di era TV masih TVRI dan radio RRI berkuasa, anak-anak lebih banyak bermain di luar untuk mengekspresikan dunia kecilnya. Tak ada patokan usia dalam permainan ini. Yang terpenting siap berjaga, siap dikerjar atau siap mengejar lawan untuk ditangkap dan dimasukkan &lsq...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Permainan Taji
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jambi

Permainan ini terdapat di daerah Kabupaten Bungo Tebo, Kabupaten Sarko, Kabupaten Tanjung Jabung, Kabupaten Batanghari dan Kotamadya Jambi. Pemainnya adalah anak laki-laki berumur 7-15 tahun dengan jumlah minimal dua orang. Alat yang dipergunakan adalah biji duren yang diberi semacam taji yang terbuat dari lempengan baja berbentuk huruf S dan Z. Ketangkasan dan kejelian merupakan ciri khas permainan ini. Permainan ini dimulai dengan melakukan pasangan taji dengan cara melobangi biji duren untuk memasukkan tali. Kemudian taji bagian puting ditusukkan pada biji duren sehingga mata taji berada di atas. Selanjutnya diadakan sut untuk menentukan siapa pemasang taji dan siapa yang akan menaji. Siapa yang kalah akan bertindak sebagai pemasang dan yang menang sebagai penaji. Pemasang mengarahkan mata tajinya ke atas sambil memegang tali tersebut dengan kedua belah tangan, sedangkan penaji dengan memegang tali sambil memutar-mutarkan ke arah taji pemasang tadi dengan penuh perhit...

avatar
Arum Tunjung