jawa tengah
595 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Cing Cing Goling
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tradisi ini adalah asli Gunung Kidul Menurut sesepuh setempat tradisi cing cing Goling ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu ,Di sebuah petak sawah penduduk yang sudah dipanen oleh petani , digambarkan sosok wanita yang berlari menghindari kejaran para warok yang berusaha merebutnya dari seorang laki – laki sambil melesatkan cambuk di udara  sambil meneriakan “ cing goling Cing goling Gong”. Dalam tarian tersebut menceritakan pelarian pasukan Majapahit yang sudah menyatu dengan warga setempat dalam mengusir penjahat seperti begal ( perampok) . nah uniknya lagi Lurr di tradisi ini , ada puluhan orang berlari berhamburan ke tengah sawah dan menginjak – injak  tanaman  milik salah satu penduduk untuk ikut mengusir Begal ( penjahat) tersebut.konon katanya nih warga yang tanamanya di injak-injak malah gembira riang karena dipercaya Jika tanaman/ sawahnya menjadi ajang tarian cing cing goling akan menjadi lahan yang subur serta akan mendapat...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Wayang Beber
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah daerah tertentu di Pulau Jawa. Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi tokoh tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupun Ramayana.   Wayang beber muncul dan berkembang di Pulau Jawa pada masa kerajaan Majapahit. Gambar-gambar tokoh pewayangan dilukiskan pada selembar kain atau kertas, kemudian disusun adegan demi adegan berurutan sesuai dengan urutan cerita. Gambar-gambar ini dimainkan dengan cara dibeber. Saat ini hanya beberapa kalangan di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Karangmojo Gunung Kidul, yang masih menyimpan dan memainkan wayang beber ini. Konon oleh para Wali di antaranya adalah Sunan Kalijaga wayang beber ini dimodifikasi bentuk menjadi wayang kulitdengan bentuk bentuk yang bersifat ornamen yang dikenal sekarang, karena ajaran Islam mengharamkan bentuk gambar makhluk hidup (manusia, hewa...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Ledhek
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kesenian Ledhek (tayub)  merupakan tari  berpasangan yang diwujudkan melalui ekspresi hubungan romantis antara wanita (penari Ledhek) dengan Pria (Pengibing).  Ledhek (tayub) yang sudah ada sejak zaman pra Hindhu masih berfungsi sebagai sarana ritual di lingkungan pedesaan Jawa khususnya, terutama berfungsi untuk kesuburan tanah pertanian. Oleh karena itu, penyajian Ledhek dipercaya memuat kekuatan magis berkaitan keperluan kesuburan pertanian. Selain itu, menurut cerita warga setempat apabila seorang yang sedang berkeinginan dan bernadzar untuk menanggap Ledhek maka  konon keinginan orang tersebut dapat benar-benar terwujud.   Kesenian Ledhek biasanya dilaksanakan pada hari Senin Pahing setiap selesai Upacara Bersih Sumber, seperti yang ada di Dusun Gunungbang, Bejiharjo, Karangmojo. Sebelum memulai tarian, terlebih dahulu sang pemangku adat melaksanakan ritul berupa doa-doa di depan sumber agar tarian berjalan lancar dan untuk memohon nikmat keseha...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Sedekah Laut Wediombo
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prosesi dimulai dengan iring-iringan gunungan dan diikuti ratusan warga membawa berbagai jenis makanan ke pendopo Pantai Wediombo. Selanjutnya dilaksanakan upacara kenduri dan doa serta melarung gunungan ke tengah laut.   Sedekah laut atau ngalangi ini merupakan ungkapan syukur masyarakat kepada Tuhan.   Masyarakat dan nelayan telah diberikan berkah baik dalam pertanian, usaha maupun tangkapan ikan. Upacara ini  merupakan kegiatan yang sudah dilakukan secara turun temurun dan terus dilestarikan. Dengan terlaksananya sedekah laut, ke depan masyarakat juga mengharapkan kembali berkah dari Allah baik kemurahan rejeki maupun kelancaran dalam berbagai aktivitas.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Ramayana Ballet, Pertunjukan Fantastis dari Yogyakarta
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ramayana Ballet merupakan sebuah perjuntukan yang diselenggarakan di lokasi Candi Prambanan. Berasal dari puisi, cerita hindu yakni Ramayana: The Legend of Prince Rama yang berasal dari India, namun ditampilkan dengan penari penari dan tarian tradisional khas jawa serta musik Jawa mempresentasikan kebudayaan lokal jawa yang menakjubkan. Menceritakan tentang perjalanan cinta antara Rama Wijaya, pangeran dari Kerajaan Ayodya dan Dewi Shinta, putri dari raja Kerajaan Mantili, Prabu Janaka yang berliku. Prabu Rahwana, raja dari Kerajaan Alengkadiraja yang mengira Shinta adalah inkarnasi dari pujangga hatinya yakni Dewi Widowati, menculik Dewi Shinta yang mengakibatkan pertengkaran antara Rama dan Hnuman, melawan Rahwana untuk menyelamatkan Shinta. Bagian yang paling menarik dari pertunjukan ini adalah pertunjukan tarian menggunakan api yang menegangkan.

avatar
Nabillanarasita
Gambar Entri
Candi Sambisari
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Sambisari merupakan salah satu produk arsitektur yang terdapat di daerah Sleman, Yogyakarta. Tepatnya 12 km ke arah timur dari kota Yogyakarta menuju solo, atau 4 km dari kompleks Candi Prambanan. Pertama kali ditemukan pada tahun 1966 dan membutuhkan waktu 21 tahun untuk merekonstruksi bentuk candi hingga ia bisa berdiri seperti yang kita liat saat ini. Pada awalnya, situs ini tertutup oleh tanah, kemudian digali dan disusun ulang bentuknya. Candi ini dibangun pada abad ke 9, tepatnya sekitar tahun 812-838 masehi. kemungkinan berada pada masa Rakai Garung, kerajaan Mataram Kuno. Candi ini terdiri dari 1 candi utama dan 3 candi kecil, dikelilingi oleh 2 pagar yakni bagian dalam dan bagian luarnya yang berukuran 50 m x 48 m. Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat relung yang berisi patung Durga Mahisasuramardini yakni istri dari Siwa (di sebelah utara), patung Ghanesa yang merupakan anak dari Durga (sebelah timur), patung Agastya dengan Aksamala di leherny...

avatar
Nabillanarasita
Gambar Entri
Rumah Joglo, Nyamannya khas Yogya
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Dengan karakter undakan yang kuat di bangunan ini, rumah Joglo khas Jawa Tengah diyakini sebagai salah satu arsitektur yang nyaman untuk ditinggali. Elemen bambu dan kayu lainnya juga dekat dengan bangunan ini, salah satu karakter kuat dalam bangunan ini adalah empat kayu besar yang membentuk pilar di dalam bangunan itu sendiri. Papat kayu cagak yang berarti empat kayu penopang yang menjadi khasnya ternyata mempunyai arti tersendiri. Secara harfiah, masyarakat jawa percaya bahwa empat kayu yang menopang rumah mereka adalah perwakilan dari empat mata angin dan arah yang mereka yakini sebagai sumber kekuatan untuk bangunannya. Mereka percaya jika cagak -nya kurang dari empat, itu diyakini kurang baik dalam menopang bangunan tersebut. Rumah dalam masyarakat jawa juga diyakini sebagai representasi dari kehidupan mereka, maka dari itu semakin tinggi undakan yang mereka punya dalam rumah mereka, semakin tinggi juga taraf hidup mereka. undakan yang dimaksud juga bukan undakan yang hany...

avatar
Didi Danarkusumo
Gambar Entri
Gudeg Jogja
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gudeg (bahasa Jawa gudheg)  adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
“Babad Suluk Sultan Agungan (Soewelatjala)”
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

“Babad Suluk Sultan Agungan (Soewelatjala)”             Naskah Babad Suluk Sultan Agungan merupakan naskah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Naskah bernomor panggil KGB 918 ini menggunakan aksara dan bahasa Jawa.              Pada bagian sampul, naskah ini dilapisi dengan kulit. Terdapat sebuah gambar pada sampul depan dan belakang. Naskah ini memiliki panjang 34, 5 cm dengan lebar 21 cm dan ketebalan naskah sebesar 3 cm. Kertas yang digunakan oleh kertas ini adalah kertas Eropa. Memasuki halaman i  terdapat tulisan: Babad Soewelatjala. Nitik Sultan Agungan Di sisi lain terdapat tulisan: Ankoop Ir Moens 1929 KBG No. 2 Jogjakarta             Naskah yang berbentuk Macapat ini pada setiap awalan pupuhnya terdapat iluminasi. Iluminasi juga muncul ket...

avatar
Yohanesadityawahyutomo