Gimba atau gendang berbentuk bulat dan panjang, alat musik ini terbuat dari kayu, kulit Anoa atau kulit sapi atau kulit kerbau dan rotan. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi tari-tarian pada upacara Balia, dan juga sering digunakan untuk pertandingan atau latihan pencak silat. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan, ada pula yang dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari kayu atau rotan. Kedua tangan yang memukul Gimba saling berbalasan dan bervariasi sehingga menimbulkan suara yang berirama sesuai gerakan tarian. sumber :https://ilmuseni.com/seni-budaya/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah
Dopalak ditarikan oleh 7 orang penari wanita, seorang diantaranya berperan sebagai palima yaitu kepala penari. Keenam penari lainnya disebut dayang-dayang. Tari Dopalak mengambarkan bagaiman ketujuh orang tersbut dating membawa dulang, setelah itu palima maju terlebih dahulu untuk menyelidiki tempat yang mengandung emas, kemudian diikuti oleh yang lain. Kemudian mereka semua mulai mengambil pasir yang bercampur emas, selanjutnya pekerjaan mendulang dimulai, menggunakan selendang sebagai penyaring, emas yang diperoleh dimasukkan ke dalam dulang selanjutnya mereka pulang. Iringan music tari Dopalak adalah seperangkat kakula, pertunjukkan ini dilakukan kurang lebih 7 menit. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2016/09/10-tari-tradisional-sulawesi-tengah.html
Lalove Lalove termasuk alat musik tradisional yang ditiup dan berasal dari Sulawesi Tengah. Fungsi dari alat musik ini untuk mengiringi tari-tarian daerah Sulawesi Tengah atau adat tertentu saja. Bentuknya berwujud seperti sebuah alat musik Suling yang panjang. Jika dimainkan, biasanya dipasangkan dengan alat musik lain seperti Kadode, Yori, Mbasi-Mbasi atau Kentongan. Untuk upacara adat lokal yaitu Balia, sebuah acara pengobatan masyarakat alat musik Lalove selalu dihadirkan oleh masyarakat setempat. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Tari Baliore Tarian Baliore merupakan tarian daerah Sulawesi Tengah yang menceritakan tentang kelincahan gadis-gadis yang bergembira saat pesta panen tiba. Dalam menyambut panen, mereka pun menari-nari dengan lincahnya. Hentakan alat musik ritmis tetabuhan, terutama Gendang semakin menambah dinamisnya tarian ini. Sekedar tambahan, bahwa tari ini merupakan tari kreasi yang diangkat dari Dingkula. Selain gerakannya, tarian ini mempunyai keunikan pada pakaian yang dikenakan serta aksesoris para penari. https://www.silontong.com/2018/10/12/tarian-adat-tradisional-daerah-sulawesi-tengah/
Tari Raego Tari Raego termasuk kategori tarian daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini sejenis tarian untuk menyambut kepulangan para pahlawan perang dari medan pertempuran dengan membawa kemenangan. Sebagai tambahan, sebelum melakukan tarian, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: Para penari meminta restu kepada pemangku adat, Setelah itu mencari wanita pasangan menari yang belum menikah. https://www.silontong.com/2018/10/12/tarian-adat-tradisional-daerah-sulawesi-tengah/
Tari Lumense Tari Lumense adalah sebuah tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah, tepatnya berasal dari Tokotu’a. Arti dari kata Lumense adalah terbang tinggi. Sebenarnya, tari Lumense sudah ada pada zaman pra sejarah. Seiring berjalannya waktu, gerakan tari Lumense jaman sekarang sudah mempunyai perbedaan dengan yang dahulu. Perubahan yang terjadi disebabkan bisa pengaruh tuntutan zaman atau pengaruh dari arus mordenisasi. Yang penting adalah, perubahan yang terjadi tidak mengurangi esensi pesan dari tarian daerah tersebut. Pada umumnya, tari Lumense dilakukan dalam menyambut tamu pada pesta rakyat oleh penari perempuan yang berjumlah 12 orang, 6 orang berperan sebagai laki-laki dan 6 lainnya berperan sebagai perempuan. Uniknya, walaupun semua penari adalah kaum wanita, namun Tari Lumense merupakan tarian yang melambangkan pasangan antara pria dan wanita. Mereka yang berperan sebagai perempuan memakai rok berwarna merah maron dengan atasan baj...
Tari Peule Cinde Tari Peule Cinde adalah tarian khas daerah Sulawesi Tengan. Tarian ini memiliki beberapa sejarah yang ada pada masanya sendiri. Hampir sama dengan tari-tari lainnya, bahwa fungsi seni tari ini adalah khusus untuk penyambutan tamu (terutama tamu tamu yang dianggap agung). Saat ini tidak tahu apakah tarian ini masih sering ditampilkan. Sepertinya karena fungsinya untuk menyambut tamu, rasanya bisa terus dipakai dalam event lainnya. Apalagi kategori tamu bisa diluaskan, yaitu tamu Gubernur, tamu walikota dan tamu yang datang dari wisatawan asing. Salah satu ciri khas pementasan Tari Peule Cinde yaitu dengan menaburkan bunga-bunga kepada para tetamu yang datang. https://www.silontong.com/2018/10/12/tarian-adat-tradisional-daerah-sulawesi-tengah/
Tari Balia Tari Balia adalah tarian daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini merupakan sejenis tarian yang berkaitan dengan kepercayaan animisme. Dalam konteks tarian ini diarahkan kepada pemujaan terhadap benda keramat, khususnya yang berhubungan dengan pengobatan tradisional terhadap seseorang yang terkena pengaruh roh jahat. Arti dari kata Balia ialah tantang dia (Bali = tantang, ia = dia), yang maksudnya melawan setan yang telah membawa penyakit dalam tubuh manusia. Balia diyakini oleh masyarakat setempat sebagai prajurit kesehatan yang mampu untuk memberantas atau menyembuhkan penyakit. Ada pun penyakit yang disembuhkan adalah penyakit berat maupun ringan melalui upacara tertentu. Masuk atau tidaknya makhluk-makhluk tersebut ditentukan oleh irama pukulan Gimba (gendang), Lalove (seruling) yang mengiringi jalannya upacara ini. https://www.silontong.com/2018/10/12/tarian-adat-tradisional-daerah-sulawesi-tengah/
Tari Dopalak Tari Dopalak adalah tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah. Tarian ini ditarikan oleh 7 orang penari wanita, seorang diantaranya berperan sebagai palima yaitu kepala penari. Keenam penari lainnya disebut dayang-dayang. Tari Dopalak ini menggambarkan bagaimana ketujuh orang tersebut datang membawa dulang, setelah itu palima maju terlebih dahulu untuk menyelidiki tempat yang mengandung emas, kemudian diikuti oleh yang lain. Setelah itu, mereka semua mulai mengambil pasir yang bercampur emas, selanjutnya pekerjaan mendulang dimulai, menggunakan selendang sebagai penyaring, emas yang diperoleh dimasukkan ke dalam dulang selanjutnya mereka pulang. Iringan musik tari Dopalak adalah seperangkat Kakula da tidak butuh waktu lama, pertunjukkan ini dilakukan kurang lebih 7 menit. https://www.silontong.com/2018/10/12/tarian-adat-tradisional-daerah-sulawesi-tengah/