Salah satu senjata tradisional di Papua adalah Pisau Belati. Senjata ini terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu belati tersebut. senjata utama penduduk asli Papua lainnya adalah Busur dan Panah. Busur tersebut dari bambu atau kayu, sedangkan tali Busur terbuat dari rotan. Anak panahnya terbuat dari bambu, kayu atau tulang kangguru. Busur dan panah dipakai untuk berburu atau berperang Sumber : http://papuagroup.blogspot.com/2010/04/pisau-belati.html
BAHAN: Daun talas secukupnya 1 ekor ikan cakalang, cuci, potong-potong 1 sdm garam 1 sdt asam jawa, larutkan dengan 50ml air, saring CARA MEMBUAT: cuci daun talas, lalu kukus sampai layu. Sisihkan lumuri ikan dengan garam dan air asam. Diamkan selama 15 menit. Bungkus ikan dengan daunt alas, lalu kukus sampai matang. Angkat.
Bahan 250 gram teri basah 2 lembar daunt alas ΒΌ kelapa parut 1 sdt garam Cara Membuat Cuci bersih teri basah, lalu goreng sampai kuning. Angkat, sisihkan. Jemur daun talas sampai layu. Iris-iris, rebus sampai empuk, angkat, lalu peras airnya. Campur teri, daunt alas, kelapa parut, dan garam. Aduk rata, kukus sampai matang.
Bahan : Ikan laut / tawar 1 kg Daun talas secukupnya Bumbu : Garam untuk ikan dan menghilangkan getah pada daun talas Cara membuat : Ikan dibersihkan dan dimasukkan kedalam daun talas dan ditutup. Kemudian dibakar diatas api kecil hingga masak.
Bahan : 50 gr tepung sagu kering 10 buah pisang yang matang 1 butir kelapa parut Cara membuat : Campur tepung, pisang,dan kelapa parut aduk hingga rata, jika terlalu kering bisa ditambahkan sedikit air. Bentuk adonan sebesar bola bekel, masak kedalam air yang sudah mendidih hingga matang.
Perisai perang dari suku Asmat. Masing-masing perisai memiliki nama, biasanya diambil dari keluarga yang sudah meninggal dan rupa-nya diletakkan di bagian atas perisai. Perisai ini diturunkan ke generasi selanjutnya, dan tidak harus dengan hubungan ayah-anak. Perisai ini juga dipercaya sebagai penjara bagi roh-roh jahat. Ukiran yang hadir di perisai ini juga dipercaya sebagai suatu kekuatan pelindung.
Alat musik ini terbuat dari kenarai. Biasanya digunakan pada pesta tari-tarian adat.
Noken yaitu tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia dan pada 6 desember 2012 ini, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO. "Pengakuan UNESCO ini akan mendorong upaya melindungi dan mengembangkan warisan budaya Noken, yang dimiliki oleh lebih dari 250 suku bangsa di Provinsi Papua dan Papua Barat," Filosofi Noken Tas Noken ini sendiri asli buatan mama-mama di Papua, tas tradisional Noken ini sendiri memiliki sim...
Awin kamam sye ai awin supinema Dorek arwo sonai arwo nafur karkar Aibon bonjos be suranda kyamara brino arwo Ai awino sye ai awin, sup mowiya Awin kamam sye ai awin supinema Orya isyun imbruk mura ifur karkar Sarai besob nin ya isik, kyamara brin mandira Ai awino sye ai awin sup mowiya