CAKEPUNG adalah teater bertutur Bali yang bernuansa Sasak (Lombok),terutama jika dilihat dari sumber sastra yang dipergunakan. Lontar Monyeh yangmenjadi orientasi satu-satunya kesenian ini memang berbahasa Sasak. Didugakesenian ini merupakan sebuah akulturasi seni budaya Bali dengan pulau diseberangnya itu. Di Lombok kembaran cakepung disebut cepung. Ditaklukkannya Lombok pada tahun 1760 oleh Raja Karangasem diperkirakanmenjadi awal bersemainya kesenian ini, terutama di Lombok Bagian Barat. DariLombok kemudian berkembang ke Bali khususnya di Karangasem. Pada tahun1920-an, desa-desa seperti Budakeling, Sidemen, Ja...
CAKEPUNG adalah teater bertutur Bali yang bernuansa Sasak (Lombok),terutama jika dilihat dari sumber sastra yang dipergunakan. Lontar Monyeh yangmenjadi orientasi satu-satunya kesenian ini memang berbahasa Sasak. Didugakesenian ini merupakan sebuah akulturasi seni budaya Bali dengan pulau diseberangnya itu. Di Lombok kembaran cakepung disebut cepung. Ditaklukkannya Lombok pada tahun 1760 oleh Raja Karangasem diperkirakanmenjadi awal bersemainya kesenian ini, terutama di Lombok Bagian Barat. DariLombok kemudian berkembang ke Bali khususnya di Karangasem. Pada tahun1920-an, desa-desa seperti Budakeling, Sidemen, Ja...
Tari taji tuta adalah tarian khas rakyat Bima yang menampilkan atraksi adu kepala. Sumber: http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/tari-taji-tuta
Tari Gandrung Lombok adalah sebuah tari pertunjukan khas masyarakat suku Sasak, yang dilakukan seorang penari wanita yang diiringi seperangkat gamelan, puisi, dan nyanyian. Tari Gandrung Lombok ini sebenarnya hampir mirip dengan tari gandrung yang terdapat di Jawa maupun Bali, hanya saja terdapat beberapa perbedaan yang menjadi ciri khasnya, baik itu dari segi gerakan, kostum ataupun penyajian pertunjukannya. Tari Gandrung Lombok ini awalnya hanya dipertunjukan sebagai bagian hiburan untuk para prajurit pada saat pulang dari medan perang. Namun dengan seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini kemudian menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat di sana. Selain untuk hiburan, tarian ini juga memiliki nilai seni dan juga nilai historis didalamnya. Â Â Sumber:Â http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/tari-gandrung-lombok- - http://www.kamerabudaya.com/2017/12/inilah-9-tarian-tradisional-dari-ntb-dan-penjelasannya.html?m=1
Tari Wura Bongi Munca juga berkembang pada masa pemerintahan Sultan Bima kedua yang bernama Sultan Abdul Kahir Sirajuddin, yang memerintah antara tahun 1640 – 1682. Wura Bongi Munca berarti tabur beras kuning, jadi dalam pertunjukkannya akan ada gerakan menabur beras kuning. Jenis tarian ini biasanya dipentaskan oleh 4 – 6 orang remaja putri yang menari dalam gerakan – gerakan lembut sambil menyunggingkan senyum dan menaburkan beras kuning ke arah rombongan tamu yang disambut. Penaburan beras kuning ini memiliki makna bahwa bagi masyarakat Bima, tamu ada raja yang dapat membawa rezeki bagi rakyat dan negeri mereka. Gendang besar, gong, tawa-tawa, dan sarone (sejenis seruling, tetapi terbuat dari daun lontar) adalah perangkat alat musik yang mengiringi Tari Wura Bongi Munca. Dahulu, irama musiknya terkesan lambat, tetapi seiring perkembangannya, irama musik pengiring tarian ini lebih atraktif dan gerakan-gerakannya pun semakin dinamis. Hi...
Periri Sesamungan dalam bahasa Lombok mempunyai arti memperbaiki hubungan. Tradisi memperbaiki hubungan sudah ada sejak lama dan tertanam dalam diri masyarakat Suku Sasak untuk meminimalisasi terjadinya konflik adat. Tradisi yang berakar pada kearifan lokal masyarakat Sasak ini kemudian menginpirasi lahirnya sebuah garapan tari kreasi yang bernama tari Periri Sesamungan. Terciptanya tari Periri Sesamungan berawal dari adanya konflik personal antara orang dari bali dengan masyarakat pribumi Pulau Sumbawa yang umumnya Suku Sasak. Konflik tersebut kemudian berkembang menjadi konflik kelompok adat yang menciptakan perpecahan. Masyarakat menyadari bahwa konflik tersebut hanya menciptakan kerugian dan tidak menghasilkan apa-apa selain kehancuran. Terbukti konflik dan peperangan tidak menyelesaikan masalah, hanya toleransi dan kerukunan yang membuat hidup menjadi tentram. Secara ide, garapan kreasi tari Periri Sesamungan mengadopsi berbagai unsur da...
Selain terkenal karena keindahan alam, Lombok juga memiliki kerajinan tradisional yang sangat indah. Kain sesek namanya. Kain khas suku asli Lombok ini telah menjadi kebanggaan masyarakat sejak ratusan tahun lalu. Biasa digunakan sebagai baju adat atau hiasan, pembuatan kain sesek masih menggunakan cara tradisional. Benang katun, sutra, marcis, emas, dan perak menjadi bahan dasar pembuatan kain ini. Proses pembuatannya juga terbilang lama. Setidaknya dibutuhkan satu bulan untuk menyelesaikan sehelai kain sesek. Motif yang rumit menjadi alasan utama lamanya proses pembuatan. Pembuatan kain biasa dimulai dengan istilah tetumpuk atau pemintalan. Benang yang terbuat dari kapas diproses dengan cara dipanjangkan. Selanjutnya, proses tegulung atau menggulung benang. Setelah benang terbentuk, dimulailah proses tepina (memindahkan motif dengan benang nilon). Motif yang digunakan pada kain sesek bisa berupa rumah tradisional suku Sasak, lumbung padi, aneka bio...
Gendang Beleq adalah kesenian musik tradisional yang dimainkan secara berkelompok dengan menggunakan beberapa macam alat musik dan gendang berukuran besar sebagai alat musik utamanya. Alat musik gendang yang digunakan sedikit berbeda dengan gendang pada umumnya karena memiliki ukuran yang lebih besar. Kesenian Gendang Beleq ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Suku Sasak di Pulau Lombok, NTB. Terbuat dari pohon meranti yang tumbuh subur di Lombok, gendang beleq menghasilkan suara yang besar dan bergema. Suara ini dihasilkan oleh bagian tengah ba...
Asal Usul Salah satu jenis tarian rakyat yang masih hidup di daerah Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah tari kecodak atau biasa juga disebut tari oncer. Tari ini tumbuh dan berkembang pada masyarakat Desa Karang Pasangan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Tari kecodak menggambarkan tentang peperangan yang dilakukan oleh dua orang ksatria yang sama-sama kuat dan perkasa. Pertunjukan tari kecodak dibagi menjadi empat bagian, yaitu: tari bendera, tari gendang, tari copeh dan lawakan. Tari kecodak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja, baik sebagai penari maupun pemain waditra. Sedangkan, pertunjukannya biasanya diadakan di halaman rumah atau tempat tertentu yang agak luas pada saat ada upacara-upacara, seperti perkawinan, penyambutan tamu, panen raya dan memperingati hari-hari besar nasional. Peralatan dan Busana Peralatan musik yang digunakan untuk mengiringi tari kecodak diantaranya adalah: (1)...