Celempong adalah alat kesenian tradisionalyang terdapat di daerah Kabupaten Tamiang.Alat ini terdiri dari beberapa potongan kayudan cara memainkannya disusun diantarakedua kaki pemainnya.Celempong dimainkan oleh kaum wanitaterutama gadis-gadis, tapi sekarang hanyaorang tua (wanita) saja yang dapatmemainkannnya dengan sempurna.Celempong juga digunakan sebagai iringantari Inai. Diperkirakan Celempong ini telahberusia lebih dari 100 tahun berada di daerahTamiang.Keanekaragaman alat musik tradisional yangterdapat di Aceh merupakan salah satuidentitas dari masyarakat Aceh. Oleh karena itu menjadi tugas masyarakat Acehuntuk tetap dijaga, dipelihara kelestariannya. sehingga tidak menjadi punah. Hal ini tentunya juga peran dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkaituntuk mendukung dan bersama-sama memperkenalkan kepada generasi mudabetapa tingginya nilai-nilai budaya bangsa yang diwariskan oleh nenek moyangterdahulu. Serta juga sebagai salah satu daya tarik wisata bagi wisatawanNusa...
Perkataan Canang dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Dari beberapa alat kesenian tradisional Aceh, Canang secara sepintas laluditafsirkan sebagai alat musik yang dipukul, terbuat dari kuninganmenyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik Canang dan memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda.Fungsi Canang secara umum sebagai penggiring tarian-tariantradisional serta Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadisyang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikanpekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.
Cerita Rakyat Aceh Si Parkit Raja Parakeet : Nanggro Aceh Darussalam merupakan propinsi di Indonesia yang kaya, subur dan makmur. Sejauh mata memandang, hamparan hutan belantara terbentang hijau bagai permadani. Di tengah hutan belantara tersebut hidup beraneka jenis binatang seperti orang utan, trenggiling, bluok, kuntul, alap-alap putih, burung dara laut, burung raja udang, dan termasuk burung parakeet. Dalam hutan itu, lahirlah sebuah cerita fabel di kalangan masyarakat Aceh yang mengisahkan tentang kecerdikan seorang raja burung parakeet bernama si Parkit, yang mampu menyelamatkan diri dari seorang Pemburu yang berniat membunuhnya. Konon, di tengah hutan belantara itu, hiduplah sekawanan burung parakeet yang hidup damai, tenteram, dan makmur. Setiap hari mereka bernyanyi riang dengan suara merdu bersahut-sahutan dan saling membantu mencari makanan. Kawanan burung tersebut dipimpin oleh seorang raja parakeet yang bernama si Parkit. Namun, di tengah suasana bahagia itu, k...
Cerita Rakyat Aceh Si Kepar : Nanggroe Aceh Darussalam termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di ujung paling Barat Pulau Sumatera. Selain terkenal sebagai Serambi Mekah, provinsi ini juga terkenal dengan kanekaragaman suku-bangsanya. Salah satu di antaranya adalah suku-bangsa Alas, yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara. Menurut sejarah, suku-bangsa Alas merupakan pecahan dari suku-bangsa Gayo, karena nenek moyang mereka berasal dari Kabupaten Gayo Lues. Oleh karena itu, kedua suku-bangsa ini seringkali disatukan menjadi suku-bangsa Gayo-Alas. Menurut pendapat sebagian ahli, kata Alas berasal dari bahasa Gayo yang berarti tikar. Pemberian nama ini dikaitkan dengan keadaan wilayah pemukiman orang Alas yang terbentang luas seperti tikar terkembang di sela-sela Bukit Barisan. Pendapat lain mengatakan bahwa orang Alas berasal dari daerah Singkil, Kabupaten Aceh Selatan, yang ditandai dengan adanya tari Alas di daerah itu. Dalam bahasa Singkil, Alas diartikan se...
Bahan : - 1 ekor ikan bandeng ukuran besar - 1 ons kentang rebus yang sudah dihaluskan - Garam secukup nya Bumbu dihaluskan : - Cabe rawit menurut selera - 1 ruas jahe - 1 siung bawang putih - 5 butir bawang merah - 2 buah asam sunti CARA : - Bersihkan ikan Bandeng dari sisik dan sirip, biarkan ekor-nya. - Pukul-pukul hingga lembek untuk ditarik tulang-nya melalui mulut ikan. - Keluarkan semua isi ikan. - Haluskan dan pisahkan dari semua durinya. - Aduk rata ikan halus dan bumbu. - Adonan tsb masukan kembali ke dalam ikan yg tinggal kulit nya tsb. - Ikan yg sudah berbentuk ikan kembali itu kemudian dipanggang hingga matang - Sajikan di piring ceper, boleh dihias agar menambah selera
Nanggroe Aceh Darussalam termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di ujung paling Barat Pulau Sumatera. Selain terkenal sebagai "Serambi Mekah", provinsi ini juga terkenal dengan kanekaragaman suku-bangsanya. Salah satu di antaranya adalah suku-bangsa Alas, yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara. Menurut sejarah, suku-bangsa Alas merupakan pecahan dari suku-bangsa Gayo, karena nenek moyang mereka berasal dari Kabupaten Gayo Lues. Oleh karena itu, kedua suku-bangsa ini seringkali disatukan menjadi suku-bangsa Gayo-Alas. Menurut pendapat sebagian ahli, kata "Alas" berasal dari bahasa Gayo yang berarti "tikar". Pemberian nama ini dikaitkan dengan keadaan wilayah pemukiman orang Alas yang terbentang luas seperti tikar terkembang di sela-sela Bukit Barisan. Pendapat lain mengatakan bahwa orang Alas berasal dari daerah Singkil, Kabupaten Aceh Selatan, yang ditandai dengan adanya tari Alas di daerah itu. Dalam bahasa Singkil, "Alas" diartikan sebagai "muqaddimah" atau "p...
Penggiling tebu ini berbentuk miniatur dibuat dari kayu. Dua buah kayu bulat berigi merupakan roda penghimpit yang diletakkan di atas balok lain. Pada bagian atas balok tersebut diberi pasak (pengikat). Tebu yang akan digiling diputar dengan cara di tarik oleh manusia, sapi atau kerbau. Air tebu yang keluar ditampung lalu dimasak hingga jadi manisan.
Langai disebut juga "langit jantung". Masing-masing bahagiannya terdiri dari, mata langai, boh langai, klah, neugo atau go langai, eh, yok, aneuk yok, taloe linggang, talo sinthak. Ini adalah salah satu peralatan pertanian tradisional di Aceh. Digunakan untuk mengolah dan menggemburkan tanaj, bajak ini ditarik oleh kerbau atau sapi.
Alat musik ini terbuat dari logam. Canang secara umum sebagai pengiring tari-tarian tradisional dan sebagai sarana hiburan untuk anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Canang biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah atau pengisi waktu senggang. Alat ini dimainkan bersama alat musik gong, memong dan rebana.