Maras Taun pada awalnya merupakan acara peringatan hari panen bagi para petani padi ladang di Desa Selat Nasik, Pulau Mendanau Kabupaten Belitung. Padi ladang hanya dapat dipanen setelah masa tanam sembilan bulan, oleh karena itulah perayaan panen ini hanya dilaksanakan satu tahun sekali. Pada perkembangannya, pesta rakyat ini berubah, tidak sekadar untuk mempe ringati panen padi, melainkan juga sebagai ungkapan syukur semua penduduk pulau, baik petani maupun nelayan. Jika petani merayakan hasil panen padi, maka para nelayan merayakan musim penangkapan ikan tenggiri serta keadaan laut yang tenang. Maras sendiri berarti memotong, dan taun berarti tahun. Makna dari nama ini adalah semua penduduk meninggalkan tahun yang lampau dengan ucapan syukur dan memohon untuk semua yang baik di tahun selanjutnya. Peristiwa Maras Taun ini, sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Selat Nasik saja, namun juga oleh beberapa desa di Pulau Belitung, Pulau Mendanau, dan pulau-pulau kecil la...
Dambus merupakan musik yang telah berusia ratusan tahun dan masih bertahan di Bangka Belitung. Gambus berkembang sejak abad ke-19 bersama dengan kedatangan para imigran Arab dari Hadramaut, Yaman Selatan ke Nusantara. Dengan menggunakan syair-syair kasidah, gambus mengajak masyarakat mendekatkan diri pada Allah dan mengikuti teladan Rasul-Nya. Oleh karenanya, gambus digunakan para imigran menjadi sarana dakwah di nusantara. Langkah ini kemudian diteruskan oleh para ulama untuk berdakwah Islam.
Buang Jong merupakan salah satu upacara tradisional yang secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat suku Sawang di Pulau Belitung. Suku Sawang adalah suku pelaut yang dulunya, selama ratusan tahun, menetap di lautan. Baru pada tahun 1985 suku Sawang menetap di daratan, dan hanya melaut jika ingin mencari hasil laut. Buang Jong dapat berarti membuang atau melepaskan perahu kecil (Jong) yang di dalamnya berisi sesajian dan ancak (replika kerangka rumah-rumahan yang melambangkan tempat tinggal). Tradisi Buang Jong biasanya dilakukan menjelang angin musim barat berhembus, yakni antara bulan Agustus—November. Pada bulan-bulan tersebut, angin dan ombak laut sangat ganas dan mengerikan. Gejala alam ini seakan mengingatkan masyarakat suku Sawang bahwa sudah waktunya untuk mengadakan persembahan kepada penguasa laut melalui upacara Buang Jong. Upacara ini sendiri bertujuan untuk memohon perlindungan agar terhindar dari bencana yang mungkin dapat menimpa mereka selam...
Jika Palembang terkenal dengan kain songket, Bangka juga memiliki kain khas bernama kain cual . Kain yang menjadi kebanggaan masyarakat Bangka ini kini telah menjadi seragam di beberapa Sekolah Dasar dan kantor-kantor pemerintahan di daerah penghasil timah itu. Asal muasal kain cual sendiri berasal dari kain songket Palembang. Awal mula perkembangan kain ini ada di Kota Muntok, Bangka, pada sekitar abad ke-17. Kain cual pertama kali diperkenalkan oleh kakek buyut pendiri toko Kain Cual Ishadi yang berada di Pangkal Pinang. Seiring berjalannya waktu, kain cual mulai dikenal masyarakat sebagai kain khas Provinsi Bangka Belitung. Kain cual memiliki beberapa motif, seperti motif kembang gajah, bunga cina, naga bertarung, dan burung hong. Beberapa motif kain cual ada yang dibuat dengan menggunakan benang sutra dan bahkan ada yang dibuat dengan benang emas 18 karat. Harga jual kain cual sangat bervariasi. Mulai dari Rp50.000 hingga jutaan rupiah. Harga ini tergantung...
Bahan Lempah Darat : 3 lembar pucuk daun alas, iris kasar 100 gram kacang panjang, potong 3 cm 5 buah kecipir, potong-potong 5 buah terung bulat, potong dadu 10 buah kerupuk ikan mentah, rendam air panas 1 liter air Bumbu Lempah Darat : 1 sdt terasi khas Bangka atau terasi biasa yang ada dipasaran 5 buah cabai merah keriting, iris serong 4 mata asam jawa, seduh air panas, saring 1 sdm garam Cara Membuat Lempah Darat : Campur bumbu dengan air, lalu rebus hingga mendidih. Masukkan semua sayuran dan kerupuk ikan. Masak hingga semua bahan matang. Angkat, sajikan. Alamat dan Kontak Penjual: Rumah Makan Fega Jl. Jend. Sudirman, Baru, Manggar, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung 0819-3253-6352 Sumber: http://menubabel.blogspot.com/2014/08/resep-masakan-bangka-belitung-lem...
Bahan: 500 gram udang sedang 200 gram nanas, potong-potong 5 sendok makan air jeruk nipis 4 lembar daun salam 3 sendok teh air asam Jawa Garam secukupnya 1,5 liter air Bumbu Halus: 8 buah bawang merah 5 siung bawang putih 10 buah cabai rawit 10 buah cabai merah besar 5 cm lengkuas 10 cm kunyit bakar 2 sendok teh terasi bakar 4 sendok teh gula pasir Garam secukupnya Cara Membuat: Potong ujung kepala udang, lalu bersihkan kotorannya dan cuci hingga bersih. Jika sudah rendam udang dengan perasan air jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan selama 20 menit agar meresap. Didihkan air sampai benar-benar mendidih baru kemudian masukkan bumbu halus dan daun salam hingga aromanya berbau harum. Aduk rata. Kemudian baruah kemudian masukkan udang sambil diaduk hingga rata dan sampai udang berubah warnanya. Aduk rata serta tambahkan air asam Jawa dan nanas ke dalamnya...
Bahan: 4 ekor kepiting besar 7 cm lengkuas, memarkan 8 cm daun bawang, dirajang 4 batang serai 6 sendok makan air jeruk sate/nipis 4 lembar daun jeruk sate/kunci 4 sendok makan kecap ikan 750 ml air Garam secukupnya 60 ml minyak goreng Bumbu Halus: 15 buah cabai merah 7 buah bawang merah Cara Membuat: Cuci kepiting hingga bersih lalu rebus kepiting setengah matang kemudian buka tempurungnya dan bersihkan insangnya. Kemudian rebus air dalam panci sampai mendidih lalu masukkan bumbu halus, kepiting yang telah direbus tadi dan garam secukupnya. Aduk rata. Panaskan minyak goreng sampai mendidih lalu tumis lengkuas, serai, dan daun jeruk sate/kunci hingga aromanya berbau harum baru kemudian masukkan kecap ikan dan daun bawang. Aduk rata dan jika sudah segera angkat. Barulah setelah bumbu tumisan selesai ditumis, kemudian masukkan kedalam...
Bahan : 200 gram buah kecipir muda 250 perasan air nanas 100 gram daging sapi, potong sesuai selera 10 buah cabai rawit, iris serong Garam secukupnya 4 sendok makan minyak goreng Bumbu Halus: 8 buah cabai merah 6 buah bawang merah 4 siung bawang putih 3 buah kemiri 4 cm jahe 5 cm lengkuas 2 sendok terasi 3 sendok teh gula jawa Cara Membuat: Iris serong kecipir menyerupai huruf X sampai semuanya selesai barulah kemudian cuci bersih kecipir yang sudah diiris tadi hingga bersih. Rebus daging sapi yang sudah dipotong-potong dan dicuci bersih tadi sampai benar-benar lunak, jika sudah segera angkat. Selanjutnya panaskan minyak goreng hingga mendidih baru kemudian tumis bumbu halus sampai aromanya berbau harum. Aduk rata. Kemudian masukkan kedalamnya irisan kecipir, daging sapi, perasan air nanas dan irisan cabai rawit, jika anda ingin menambah rasa tambahkan garam secukupnya se...
Bahan: 500 gram daging ikan gabus/tupok 500 ml santan kelapa tua 12 buah cabai rawit 6 buah cabai merah, iris serong 9 buah cabai hijau, iris serong 5 lembar daun salam Garam secukupnya 4 sendok makan minyak goreng untuk menumis Bumbu Halus: 5 siung bawang putih 1 sendok teh ketumbar 5 butir kemiri 1 sendok teh terasi bakar Cara Membuat: Bersihkan ikan gabus/tupok hingga insang, perut, sirip dan lainnya bersih lalu cuci lagi hingga daging ikan benar-benar bersih. Jika sudah selesai angkat dan diamkan sejenak. Kemudian panaskan minyak goreng didalam wajan yang telah disediakan lalu tumis bumbu halus bersama dengan daun salam hingga aromanya berbau harum baru kemudian masukkan cabai rawit, cabai merah dan cabai hijau. Aduk rata sampai layu. Setelah cabai layu barulah kemudian masukkan santan dan garam secukupnya sesuai selera lalu masaklah sampai mendidih. Aduk rata....