Manik yang di jumpai pada masyarakat Dayak Kalimantan Tengah berupa lilis lamiang, manas sambelum, manas marajan, dan sebagainya. Lilis lamiang berwarna merah dan bentuknya memanjang. Manas sambelum berwarna biru dan bentuknya bulat, sedangkan manas marajan berbentuk bundar,kecil,dan berwarna-warni. Manik-manik tersebut memiliki fungsi sebagai perlengkapan upacara, bekal kubur, aksesoris, dan lain-lain. Di antara manik-manik itu, yang paling bermakna adalah lilis lamiang. Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah beranggapan, jika lilis lamiang dipakai dapat membangkitkan semangat hidup, karena ia berasal dari buah pohon kehidupan (batang haring). Masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah menyebutnya buah pohon kehidupan (bua haring belum).
Kerajinan yang memiliki nilai seni hasil karya masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah adalah kerajinan getah nyatu. Dari bahan getah nyatu tersebut dibuat berbagai macam benda seni berupa miniatur perahu tradisonal (banama) suku Dayak di Kalimantan Tengah. Jenis perahui ini adalah bernama banama tingang.banama nyahu, dan sebagainya. Karena perahu-perahu tradisonal dipakai oleh para dewa (leluhur) yang hidup di alam Atas (Lewu Sangiang) maka mereka hanya digunakan pada upacara sakral. Kerajian dari Getah Nyatu lainnya adalah pantar ihilng sanggaran dahiang.Pantar ihing sanggaran dahiang adalah tonggak dari kayu besi yang didirikan di depan rumah sebagai tempat para leluhur (sahur Parah) si empunya rumah singgah atau tinggal.
Masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah mempunyai banyak kreativitas dalam olah seni, khususnya seni pahat atau seni ukir. Olah seni tersebut, diantaranya untuk mengilustrasikan kehidupan sosial budaya masyarakat. figur atau ketokohan perilaku seseorang, dan lain-lain. Ilustrasi kehidupan sosial budaya masyarakat itu berwujud ukiran, berupa miniatur betang yang dilengkapai berbagai patung yang mencerminkan etnik yang Bhinneka Tunggal Ika (luhing Munduk). Selain itu, ukiran yang mengilustrasikan tentang tarian sakral (kanjan). Kemudian, ukiran yang mengilustrasukan tentang tokoh agama atau tokoh masyarakat yang sedang melaksankan ritual (manawur).
Rumah Betang adalah rumah tradisional suku Dayak di Kalimantan Tengah.
Kerajian seni yang unik dari masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah yaitu topeng (sababuka). Topeng ini dibuat untuk Habukung atau Babukung. Motifnya dapat berupa wajah seram atau menakutkan, hidung panjangm mata besarm taring atau gigi tajam dan lidah menjulur. Topeng ini digunakan oleh beberpa orang ketika ada kematian, dam dipakai pada malam hari. Selain menggunakan topeng yang seram dan menakutkan, seseoramg juga menggunaka paakaian compang-camping, sehingga terkesan seperti jin atau hantu. Topeng ini juga dipakai dalam ritual Tiwah. Di Balik fungsinya itu, topeng memiliki nilai seni dan artistik yang tinggi. Bahan topeng biasanya dari kayu gabus atau kayu lunak lainya. Sababuka adalah topeng suku Dayak yang digunakan untuk upacara kematian. Topeng ini dikenakan oleh sejumlah penari yang mengiringi penguburan seseorang.
Talawang adalah perisai pelindung diri khas masyarakat Dayak. Dalam bahasa Dayak Ngaju alat ini disebut talawang, sedangkan dalam bahasa Dayak Ma’anyan disebut kajubet. Talawang dibuat dari bahan kayu yang ringan tetapi kuat. Bentuknya segi enam memanjang dengan ukuran panjang kurang lebih 1 meter dan lebarnya kurang lebih 0,5 meter dengan perkiraan dapat menutupi dada manusia guna menangkis mandau atau tombak musuh apabila terjadi perkelahian dalam perang. Keseluruhan bidang depan talawang biasanya diukir bentuk topeng (hudo), lidah api, dan pilin ganda. Selain sebagai pelengkap alat pertahanan diri, perisai juga digunakan sebagai pelengkap dalam tari-tarian. Biasanya talawang dihiasi dengan ukir-ukiran khas Dayak, sehingga banyak pula dekorasi produk desain interior rumah dan bagian-bagian arsitektural dari kriya seni ukir Dayak Kalimantan Tengah yang menggambarkan Talawang ini. Sumber: Umberan, Musni, Dkk. 1994. Sejarah Kebudayaan Kalimantan. Jakarta: Dep...
Lepai Perei merupakan lumbung tempat penyimpanan makanan sebagai produk arsitektur Suku Dayak Kalimantan Tengah. Biasanya ditempatkan di dekat Rumah Betang.
Sapundu merupakan patung yang menjadi totem bagi masyarakat tradisional Dayang di Kalimantan Tengah.
Kancip adalah alat pemotong sejenis gunting yang digunakan untuk memotong buah pinang pelengkap sirih pinang sumber : https://gpswisataindonesia.wordpress.com/2016/02/26/senjata-tradisional-kalimantan-tengah/