tahun baru
494 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Manik Angkeran
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Pada jaman kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru kemudian menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun menikah, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran . Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan semua harta kekayaan orang tuanya, bahkan diapun sampai berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran kemudian meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu untuk bisa mendapatkan uang membayar utang utangnya. karena Sidi Mantra begitu sayang kepada anaknya kemudian dia menuruti permintaan anaknya, Sidi Mantra kemudian berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, " Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang di...

avatar
tresna purnama dewi
Gambar Entri
Gamelan Gong Suling
Alat Musik Alat Musik
Bali

Gong Suling pada dasarnya merupakan pengembangan dari Gong Kebyar, teknik tabuh yang digunakan hampir semuanya berasal dari Gong kebyar, hanya saja pembawa melodinya tidak lagi gangsa yang terbuat dari krawang melainkan sejumlah suling bambu dengan ukuran yang berbeda-beda. Gong Suling diperkuat dengan melodi bersifat unisono oleh ricikan rebab dengan memiliki dua utas dawai yang disebut wadon dan lanang. Terkait dengan fungsi suling dalam seni karawitan kebyar, hingga saat belum diketahui secara pasti kapan instrumen suling masuk sebagai bagian barungan gamelan tersebut. Munculnya gamelan gong kebyar sebagai salah satu bentuk ensambel baru dalam seni karawitan Bali pada abad XIX, tidak dijumpai adanya penggunaan suling dalam komposisi-komposisi kekebyaran yang diciptakan. Penyajian komposisi "kebyar" yang dinamis, menghentak-hentak serta pola-pola melodi yang ritmis tidak memungkinkan bagi suling untuk dimainkan di dalamnya. Kesenian ini adalah salah satu kesenian tua yang a...

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Janger
Tarian Tarian
Bali

Salah satu tarian Bali yang dikenal hingga mancanegara. Kapan dan dimana tepatnya muncul Janger ini belum ada yang tahu persis karena diperkirakan usianya sudah ratusan tahun dan kelompok-kelompok yang melakukan pertunjukan ini tersebar dibeberapa wilayah Bali Selatan. Musik yang mengiringi yaitu tetamburan yang dilengkapi dengan gender wayang. Janger sendiri diperagakan oleh beberapa orang berpasangan. Para wanita dan pria ini akan menari dan bernyanyi bergantian. Tari ini lebih menunjukkan kisah pasangan yang sedang dimabuk cinta dan berupaya saling merajuk satu sama lain. Tarian Janger termasuk tari pergaulan yang dipertontonkan saat tertentu sebagai suatu hiburan. Gerakan-gerakan tariannya merupakan gerakan dasar yang ada dalam tari Bali sendiri tidak yang susah atau paling sulit dilakukan. Musik yang mengiringi yaitu tetamburan yang dilengkapi dengan gender wayang. Dalam perkembangannya saat ini, Janger sudah banyak ditinggalkan oleh para muda-mudi Bali. Hanya ada beberapa...

avatar
Usman
Gambar Entri
Prasasti Blanjong
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Bali

Prasasti Blanjong adalah tugu batu bertulis yang merupakan prasasti dari Raja Kasari Warmadewa yang berkeraton di Singhadwala sekitar tahun 917 Masehi. Prasasti tersebut berbentuk sebuah tiang atau pilar batu dengan ukuran setinggi 177 cm dan bergaris tengah 62 cm. Prasasti ini dapat dikatakan sebagai temuan terpenting di situs Blanjong dan paling banyak menimbulkan teka-teki yang belum terjawab hingga sekarang di kalangan para ilmuwan arkeologi. Prasasti Blanjong ini ditulis dengan dua macam huruf yaitu huruf Pre-Negari dan sejenis huruf Kawi. Bagian yang ditulis dengan huruf Pre-Negari menggunakan bahasa Bali Kuno. Sedangkan bagian yang ditulis dengan huruf Kawi menggunakan bahasa Sansekerta

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Masjid Agung Jami' Singraja
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Masjid Agung Jami' Singaraja terletak di Jalan Imam Bonjol 65, Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng. Masjid ini berdiri megah dan menurut beberapa cerita tersimpan Mushaf Al Qur'an yang ditulis tangan sendiri oleh salah satu keturunan Raja Buleleng yg memeluk agama islam yaitu  A.A. Ngurah Ketut Jelantik Tjelagie. Isi dari Mushaf tidak ada perbedaan, hanya saja bagian kaligrafi berbentuk khas Hindu.   Berdirinya Masjid Agung Jami' Singaraja ini tidak lepas dari peran para Raja  Buleleng waktu itu. Salah satu bukti peran tersebut adalah, Pintu Kayu berukir warna Hijau digerbang Masjid dalam foto diatas merupakan pemberian keluarga Kerajaan di Buleleng ketika pertama kali masjid dibangun. Masjid Agung Jami Singaraja didirikan pada tahun 1846M pada masa pemerintahan Raja Buleleng A.A. Ngurah Ketut Jelantik Polong beliau putra A.A. Panji Sakti, raja Buleleng I. Beliau seorang penganut agama Hindu Bali, maka semua pengaturan pelaksanaan dis...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Meong-meongan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bali

Meong-meongan merupakan permainan tradisional masyarakat bali yang umum dimainkan oleh anak-anak di bali diiringi dengan nyanyian lagu meong-meong. Permainan ini menggambarkan usaha dari si kucing atau dalam bahasa bali disebut meng untuk menagkap si tikus atau bikul. Dalam permainan ini biasanya diikuti oleh lebih dari 8 orang atau lebih dimana 1 orang memerankan bikul (tikus) satu orang memerankan sebagai meng (kucing) dan yang lainnya bertugas melindungi bikul dari meng dengan cara membentuk lingkaran kemudian si bikul berada di dalam lingkaran sedangkan meng berada di luar lingkaran. Meng akan berusaha masuk ke dalam lingkaran dan berusaha menangkap bikul. Anak-anak yang membentuk lingkaran juga akan berusaha menghalangi meng masuk ke dalam lingkaran. Si meng baru boleh menangkap si bikul ketika lagu sudah pada kata-kata juk-juk meng juk-juk kul.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Senapan VOC
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Bali

Ukuran : P. 123 Cm, L. 11 Cm. Popor (pegangan) dari kayu diplitur warna hitam, laras bulat panjang dan kecil. Pada pangkal laras senapan terdapat lantakan (tempat mesiu) yang dilengkapi pelatuk berbentuk kepala rusa dan kiri terdapat plat kuningan bertuliskan angka tahun 1682 aksara VOC bagian bawah pangkal popor. Kayu tuas untuk pengokang. Hiasan relief motif suluran terdapat pada pung-gung laras dan bagian penghalang kokang. Pada bawah laras bagian depan terdapat batang logam sebesar lidi, untuk menekan peluru ke dalam laras. Cara kerja senapan antara lain mesiu diletakkan pada rongga lantakan. Kokang ditarik ke belakang maka posisi pelatuk akan ter-angkat ke belakang dan jika kokang ter-angkat maka ke depan menekan mesiu dan akan mengeluarkan percikan api yang mendorong peluru keluar dari laras.

avatar
Wahyu Angga Utama
Gambar Entri
Tari Gopala
Tarian Tarian
Bali

Tari Gopala adalah sebuah istilah dalam bahasa Kawi yang berarti penggembala sapi. Tarian ini adalah ciptaan bersama antara I Nyoman Suarsa (penata tari) dan I Ketut Gede Asnawa (sebagai penata iringan). Berbentuk tari kelompok, dan biasanya ditarikan oleh 4 sampai 8 orang penari putra, Gopala menggambarkan tingkah laku sekelompok penggembala sapi di suatu ladang pengembalaan.  Tari Ciwa Natareja Tarian ini mengandung gerak-gerak yang humoris dengan materi gerak yang merupakan perpaduan antara gerak-gerik tari Bali yang sudah ada yang telah dikembangkan dengan gerak-gerak baru.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Uler-uler
Alat Musik Alat Musik
Bali

Uler-uler adalah salah satu upacara tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Demak  tepatnya di Desa Jungsemi . Tradisi ini berkaitan dengan memetri desa atau selamatan seluruh warga desa dalam rangka menyambut tanam padi Tradisi uler-uler   diadakan setahun sekali yang jatuh pada hari Jum’at Wage di bulan Rojab atau bertepatan dengan musim tanam padi. Adapun lokasinya adalah di bengkok atau persawahan desa (Lurahan) sehingga pada hari itu seluruh warga desa datang dengan membawa bermacam-macam makanan diantaranya uler-uler. Setelah seluruh warga desa berkumpul mulai acara Uler-uler (Tolak Bala) dilaksanakan dengan acara sambutan kepala desa, doa’a bersama dipimpin oleh ulama setelah itu kegiatan makan bersama dengan do’a bersama tersebut diharapkan hasil pertanian di desa Jungssemi bisa berlimpah atau meningkat dari tahun yang lalu. Selain itu berbagai macam penyakit yang menyerang tanaman dan juga warga bisa terhindarkan. Tradisi Ule...

avatar
Atika Amalina