Pakaian Adat Pria Kaili Bernama Baju Koje Arti dari baju Koje/Puruka Pajana adalah sebutan untuk pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria dari suku kaili di Sulawesi Tengah. Jenis pakaian ini terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Baju Koje dan b. Puruka Pajama. Baju Koje atau biasa disebut dengan nama baju Ceki adalah kemeja berlengan panjang dengan kerah tegak dan pas dileher. Pada adat Kaili pengunaan baju Koje ini umumnya dipadukan dengan bawahan berupa celana yang disebut Puruka Pajana atau celana ketat sebatas lutut dengan ukuran kill yang tetap lebar, hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang gerak kepada pemakainya agar nyaman ketika digunakan untuk duduk dan berjalan. Untuk terlihat sempurna, ditambahkan pula penggunaan sarung pada bagian pinggang, keris, serta aksesoris berupa destar atau siga sebagai penutup kepala. https://www.silontong.com/2018/10/15/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-tengah/
Puruka Pajana Arti dari baju Koje/Puruka Pajana adalah sebutan untuk pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria dari suku kaili di Sulawesi Tengah. Jenis pakaian ini terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Baju Koje dan b. Puruka Pajama. Baju Koje atau biasa disebut dengan nama baju Ceki adalah kemeja berlengan panjang dengan kerah tegak dan pas dileher. Pada adat Kaili pengunaan baju Koje ini umumnya dipadukan dengan bawahan berupa celana yang disebut Puruka Pajana atau celana ketat sebatas lutut dengan ukuran kill yang tetap lebar, hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang gerak kepada pemakainya agar nyaman ketika digunakan untuk duduk dan berjalan. Untuk terlihat sempurna, ditambahkan pula penggunaan sarung pada bagian pinggang, keris, serta aksesoris berupa destar atau siga sebagai penutup kepala.
Pakaian Adat Kaum Wanita Mori Berikut ini masih pakaian adat tradisional wanita Sulawesi Tengah dari suku Mori yaitu berupa Lambu atau blus lengan panjang berwarna merah dengan variasi berupa hiasan dan motif rantai berwana kuning yang dipadukan dengan rok panjang berwana merah atau hawu yang juga dihiasi dengan motif rantai berwama kuning. Ditambahkan pula penggunaan mahkota atau Pasapu pada bagian kepala serta aksessoris berupa konde atau pewutu busoki, tusuk konde atau lansonggilo, anting-anting atau tole-tole, kalung atau enu-enu, gelang tangan atau mala, ban pinggang atau pebo’o, dan juga cincin atau sinsi. https://www.silontong.com/2018/10/15/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-tengah/
Pakaian Adat Kaum Pria Mori Sedangkan untuk pria dari suku Mori dikenal dengan sebutan Lambu, yaitu berupa blus berwama merah yang dihiasi denan motif rantai berwama kuning yang dipadukan denan celana panjang berwama merah yang disebut dengan saluara. Dan untuk terlihat lengkap, maka biasanya ditambahkan penggunaan destar atau melpa bate pada bagian kepala, sambengko (selempang), serta metampi ponal (sarung dan pedang). https://www.silontong.com/2018/10/15/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-tengah/
Pakaian Adat Kaum Wanita Suku Toli-Toli Pada poin ke 7 kita jatuh pada pakaian adat tradisional wanita dari suku Toli-Toli yaitu berupa Badu atau blus lengan pendek dengan lipatan-lipatan kecil yang dihiasi manik-manik dan pita emas. Umumnya, pemakaian blus ini dipadukan dengan bawahan berupa Puyuka atau celana panjang yang dihiasi pita emas dan manik-manik, ban pinggang berwarna kuning, serta lipa atau sarung sebatas lutut. Tidak cukup sampai disitu, ditambahkan pula selendang atau silempang yang disampirkan pada bagian bahu dan juga beberapa aksesoris pendukung seperti anting, kalung, dan gelang yang terbuat dari manik-manik. https://www.silontong.com/2018/10/15/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-tengah/
Pakaian Adat Kaum Pria Suku Toli-Toli Di poin terakhir ini, pakaian adat tradisional Sulawesi Tengah dari kaum pria suku Toli-Toli yaitu berupa blus lengan panjang dengan leher tegak yang dihiasi dengan pita emas dan manik-manik berwarna kuning yang dipadukan dengan bawahan berupa puyuka atau celana panjang. Ditambahkan pula penggunaan sarung sebatas lutut serta Sanggo sebagai penutup kepala. https://www.silontong.com/2018/10/15/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-tengah/
Santu Alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang pertama adalah Santu. Dimana alat musik ini terbuat dari Bambu yang mungkin anda bisa masukkan kedalam jenis sitar tabung dan termasuk kelompok ideo-kordofon. Kulit pada bagian bambu pada bagian tengahnya dilubangi sebagai resonatornya dan nantinya ketika dipetik suara yang dihasilkan bisa sedikit lebih kencang. Pada umumnya, alat musik Santu ini sering dimainkan oleh masyarakat di Sulawesi Tengah guna mengisi waktu senggang di sawah. Mereka bermain musik sembari melihat awan. Selain itu anak-anak muda terkadang ketika mereka sedang bermain perang-perangan, alat musik ini digunakan sebagai alat komunikasi kelompok mereka. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Talindo ada poin yang kedua ini, yang termasuk alat musik tradisional Sulawesi Tengah adalah Talindo. Pada alat ini terbuat dari 3 buah bahan yang cukup mudah di temukan, yaitu: kayu, tempurung kelapa dan Senar. Dimainkan secara petik , alat musik ini dari tempurung kelapa berfungsi sebagai resonator sementara kayu sebagai badan dan senar sebagai petikannya. Pada pesta panen, alat musik ini selalu dimainkan oleh para remaja dan pemuda Sulawesi ketika itu. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Ganda Ganda adalah alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang dimainkan dengan cara dipukul seperti Gendang. Alat musik ini memiliki 2 buah kulit di kedua sisinya, sehingga hampir semua orang dengan mudah bisa mempelajari alat musik tradisional ini. Nama lain dari Ganda yaitu Kanda yang bentuknya lebih kecil dan ramping dari gendang Jawa. Dan untuk teknik memukulnya tergantung dari keinginan sang pemain dan tergantung penggunaannya dalam acara seperti apa. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/