LINGKUNG LEMBUR Tuh di lamping (di nu lungkawing) Pagunungan (padataran) Tuh di pasir (jungkrang) Gugumplukan (ancal-ancalan) Tempat sirna (keur bubuara) Paniisan (panineungan) Lingkung lembur 9singkur) Padusunan Lembur singkur (henteu pacampur) Padusunan (liung gunung) Boh di leuweung (ludeung) Luwang Liwung * Aya mangsa kampung jadi kota di sisi Pamungpungan jalma nu ti dayeuh ngarungsi Kampung-kampung gegek lir di kota Sisi gunung ngadadak sagala aya * Salin rupa kampung jadi kota darurat Naek harkat kampung jadi pusat naringkat Kampung-kampung siasat keur marubus Rarasaan beuki buni beuki alus * Gotong royong hirup sauyunan di kampung Hiji dasar hade keur di kota sagulung Pangalaman ngungsi jieun bahan Teu ngan wungkul dijeun “kenang-kenangan” 2 Tuh di lamping (di nu lungkawing) Pagunungan (padataran) Tuh di pasir (jungkrang) Gugumplukan (ancal-ancalan) Tempat sirna (keur b...
Tradisi Unik Masjid Saka Tunggal Baitussalam Zikir seperti melantunkan kidung jawa Keunikan masjid saka tunggal Banyumas, benar benar terasa di hari Jum’at. Selama menunggu waktu sholat jum’at dan setelah sholat jum’at, Jamaah masjid Saka Tunggal berzikir dan bershalawat dengan nada seperti melantunkan kidung jawa. Dengan bahasa campuran Arab dan Jawa, tradisi ini disebut tradisi ura ura. Pakaian Imam dan muazin Imam masjid tidak menggunakan penutup kepala yang lazimnya digunakan di Indonesia yang biasanya menggunakan peci, kopiyah, tapi menggunakan udeng/pengikat kepala. khutbah jumat disampaikan seperti melantunkan sebuah kidung, Empat muazin sekaligus Empat orang muazim berpakaian sama dengan imam, menggunakan baju lengan panjang warna putih, menggunakan udeng bermotif batik, dan ke empat muazin tersebut mengumandangkan adzan secara bersamaan. ...
Baju Adat Daerah Sumatera Utara – Pakaian Batak Simalungun Suku Batak memang miliki beberapa sub yang pada umumnya disesuaikan dengan posisi tempat tinggal mereka. Demikian pula dengan Suku Batak Simalungun. Suku Batak Simalungun memang kebanyakan tinggal di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Penggunaan kain ulos merupakan salah satu ciri pakaian adat Sumatera Utara. Demikian pula dengan pakaian adat Simalungun ini. Hanya saja di Simalungun kain ulos disebut dengan Kain Hiou. Pengenaan pakaian adat Batak Simalungun ini akan dilengkapi dengan beragam aksesoris, misalnya penutup kepala dan kain samping. Penutup kepala yang dikenakan laki-laki disebut Gotong, untuk perempuan disebut Bulang, sementara kain sampingnya disebut Suri-suri. https://www.silontong.com/2018/04/24/pakaian-daerah-sumatera-utara/
Pendahuluan Manusia berakal merupakan syarat mutlak bagi pendukung suatu kebudayaan, karena akal penyebab adanya kebudayaan, akal melahirkan pikir dan rasa. Keseluruhan pikir dan rasa yang ada dalam pemikiran manusia, merupakan hal yang sangat bernilai dalam hidupnya, sebagai pedoman tertinggi atas perilakunya. Dengan demikian pikir dan rasa atau konsepsi-konsepsi yang ada dalam alam pikiran masyarakat ( sistem nilai budaya), tidak langsung terlihat, melainkan tercermin dan terwujud dalam pola tingkah laku, pergaulan sosial serta pemikiran masyarakat yang bersangkutan. Nilai-nilai budaya yang menjadi ciri-ciri kehidupan suatu masyarakat biasanya terkandung di dalam sumber-sumber tertulis, lisan dan gerak. Sumber-sumber tertulis dapat berupa naskah-naskah kuno. Sumber lisan berupa cerita-cerita rakyat, sastra lisan, Sedangkan sumber gerak terwujud dalam kegiatan seperti permainan rakyat, upacara-upacara. Upacara tradisional adalah merupakan bahagian yang tak te...
Melisih bahu berasal dari dua kata dasar, yaitu: silih = pinjam, dan bahu = bahu (secara harfiah) dalam konteks ini yang dimaksudkan adalah bahu binatang ternak yang biasa digunakan dalam pertanian, semisal sapi dan kerbau. Dengan begitu, kata mesilih-bahu ini berarti saling pinjam binatang ternak antarsatu petani dengan yang lainnya, biasanya dilakukan dalam kerjasama pengolahan tanah (pertanian) di sawah maupun tegalan. Kelompok yang terlibat dalam kerjasama ini berjumlah pada umumnya dua orang petani yang rumahnya saling berdekatan satu sama lain. Beberapa ketentuan dalam kerjasama ini yaitu saling meminjamkan ternak mereka untuk dipakai dalam pengolahan tanah sebagai penarik bajak. Selain itu ,biasanya seorang petani yang meminjamkan ternaknya pun bisa ikut membantu pengolahan tanah. Sebagai imbalan dalam hubungan timbal balik (didasari prinsip resiprositas) maka petani yang memunyai kerja (meminjam ternak temannya) biasanya menyuguhkan makanan dan minuman, dan begit...
Kata ini berarti saling bergantian membantu. Pada intinya, meslisi ini sama dengan mesilih-bahu yaitu sama sama bekerja sama meminjamkan ternak dan membantu sesama petani, namun yang membedakan adalah dari jumlah peserta anggota kerjasama di mana dalam meslisi berjumlah antara 2-5 orang dan berasal dari umur yang sebaya serta tidak terpatok pada sesama desa, melainkan bisa dengan petani dari desa tetangga. sumber :http://www.wacana.co/2009/04/istilah-istilah-gotong-royong-di-bali/
Kata ngrombo berasal dari kata dasar rombo yang berarti bantu. Cirri khas dari proses kerjasama ini terjadi karena suatu tingkat ketidakmampuan tertentu, misalnya karena usia lanjut, atau jenis pekerjaan terlalu berat. Dari kata dasar rombo dapat terbentuk beberapa jenis kata bentukan lain, seperti: kerombo (artinya orang yang dibantu), pengrombo (artinya orang yang membantu), romboan (artinya menunjuk status seseorang sebagai penerima bantuan). Dalam hal keanggotaan banjar di Bali, menurut status keanggotaannya dibedakan ke dalam dua jenis keanggotaan, yaitu: anggota ngarep (anggota penuh, anggota inti), yaitu anggota yang berstatus primer; dan ada anggota romboan (anggota tidak penuh, anggota yang perlu dibantu/berstatus sekunder). Dalam beberapa hal, sesuai dengan awig-awig (aturan) banjar , anggota romboan dibebaskan dari kewajiban tertentu. Cakupan kegiatan ngrombo ini cukup luas, di antaranya: – &nb...
Kata ini berasal dari kata tulung yang berarti tolong atau bantu. Dalam konteksnya, metulung berarti membantu seseorang yang sedang berada dalam keadaan bencana, malapetaka, atau kecelakaan. Ciri khas dari metulung ini adalah sifatnya yang sangat spontan dan kondisi dari pihak yang ditolong memperlihatkan keprihatinan tertentu. Pihak yang ikut serta dalam metulung tergantung dari skala parahnya kejadian, bisa beberapa orang atau mungkin satu banjar . sumber :http://www.wacana.co/2009/04/istilah-istilah-gotong-royong-di-bali/
Kata ini berasal dari kata ajak , artinya mengajak. Ngajakang berarti menggotong-royongkan. Ciri khas dari jenis gotong royong ini adalah adanya suatu inisiatif dari pihak yang akan mengharapkan bantuan (yang memunyai kerja) untuk mengajukan permintaan ( ngajak ) kepada pihak-pihak yang akan membantu secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, kegiatan ini tidak menunjukkan spontanitas melainkan adalah sebagai kegiatan yang direncanakan. Jumlah anggota yang ikut serta biasanya tergantung kebutuhan dan berasal dari hubungan ikatan keluarga atau banjar . Orang yang diajak untuk membantu biasanya diberi imbalan atau kompensasi menurut jenis dan cara-cara yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan. sumber :http://www.wacana.co/2009/04/istilah-istilah-gotong-royong-di-bali/