BAHAN : 500 gram ikan kakap, bersihkan, potong-potong 750 ml air Masukkan ikan dan nanas, 1 buah nanas setengah matang, kupas, iris nnemanjang BUMBU YANG DIHALUSKAN : 7 cm kunyit hangat. 15 buah cabai rawit merah 1 sdt terasi 1 batang serai, ambil bagian putihnya, iris 5 butir bawang merah 4 cm lengkuas garam secukupnya CARA MEMBUAT GANGAN NANAS (BANGKA-BELITUNG) : 1. Rebus air bersama bumbu halus hingga mendidih. Masukkan ikan dan nanas, aduk dan masak kembali hingga bumbu meresap dan matang. 2. Angkat dan sajikan selagi hangat. https://hobimasak.info/resep-gangan-nanas-bangka-belitung/
Dincak Dambus merupakan tarian berpasangan yang berasal dari Pulau Bangka. Tarian ini mengiringi suatu pentas pertunjukan musik dambus. Alat musik yang dimainkan antara lain dambus, instrumen khas melayu, gendang, tambur, dan gong. Kostum tari ini memakai baju kurung khas Melayu, penari perempuan memakai hiasan di leher yang disebut teratai dan penari laki-laki memakai stanjak. Peran tarian ini sebagai hiburan dan pertunjukan pada pesta pernikahan. Pada awal perkembangannya, tarian ini menceritakan kegembiraan kelompok anak-anak usia dini yang menyatakan ucapan terima kasih atas berkah yang diterima dari Yang Maha Kuasa atas keindahan alam dan sumber daya yang dimiliki kepulauan Bangka Belitung. Sumber: http://ddwkkbangka.blogspot.co.id/2013/08/tari-dincak-dambus.html
Ada sebuah rumah kecil beratap daun palem duri. Di sekitarnya terdapat beberapa bangunan serupa. Dalam rumah itu tinggallah sepasang suami istri yang sudah lama berumah tangga, tapi belum memiliki anak. Mereka adalah Apa Inda dan Ama Tumina. Mereka hidup dengan hasil panen padi di ladang, dan menangkap ikan di laut. Apa Inda biasa memasang sero. Bila air laut surut, ikan-ikan akan terperangkap penangkap ikan tradisional yang menyerupai pagar di laut itu. Hari itu, musim panen bertepatan dengan surutnya air laut. Apa Inda dan istrinya berbagi tugas. “Bagaimana kalau Apa ke laut dan Ama ke ladang?” usul Apa Inda. “Baiklah. Hati-hati di jalan,” sahut Ama Tumina. Dengan wajah riang Apa Inda keluar rumah. Dia menggendong ambong di pundak. Alat itu biasa digunakan untuk membawa ikan-ikannya. Burung-burung berkicau mengiringi langkah. Semilir angin menyapa tetes-tetes keringat. Di tengah jalan...
Dahulu kala ada sebuah keluarga yang tinggal di dekat Sungai Cicuruk. Suami istri itu memiliki seseorang anak laki-laki bernama Kulup. Suatu hari, Pak Kulup pergi ke hutan untuk mencari rebung. Di sana ia menemukan sebuah tongkat di antara rumpun bambu. Ternyata tongkat itu dihiasi intan permata dan batu merah delima. Pak Kulup memutuskan untuk membawa pulang rebung dan tongkat itu. Setibanya di rumah, Pak Kulup menceritakan kejadian yang dialaminya. Kemudian mereka sepakat untuk menjual tongkat temuan itu. Si Kulup disuruh menjual tongkat itu ke negeri seberang. Akhirnya, tongkat itu pun dibeli oleh seorang saudagar kaya dengan harga tinggi. Namun, si Kulup tidak segera pulang ke rumahnya. Ia lebih memilih tinggal di rantau, bahkan ia pun menikahi putri saudagar paling kaya di negeri itu. Suatu hari, si Kulup dan istrinya berdagang ke muara Sungai Cicuruk. Berita kedatangan si Kulup terdengar sampai ke telinga orangtuanya. Kedua orangtua si Kulup pergi ke kapal untu...
Ada seorang pemuda bernama Penyumpit karena orangtuanya dulu berutan kepada Pak Raje, seorang kepala desa yang kaya namun licik, maka kini setelah kedua orangtuanya meninggal, ia harus menjaga sawah Pak Raje siang dan malam. Pada suatu hari, Penyumpit melihat seekor babi hutan merusak sawah Pak Raje. Ia lalu melemparkan tombak dan tepat mengenai babi hutan. Lalu ia terus mengejar babi hutan itu sampai masuk ke hutan. Tiba-tiba, terjadi sebuah keajaiban! Sampai di hutan, babi hutan itu seketika berubah menjadi seorang putri yang cantik. “Wahai, putri yang cantik. Kaukah babi yang terluka tadi? Maafkan, aku tadi telah menombakmu,” kata Penyumpit yang penuh penyesalan. “Tidak apa-apa. Itu bukan salahmu. Namaku Putri Malam,” ucap Putri Malam sambil merintih kesakitan. Kemudian Penyumpit membantu mengobati luka Putri Malam sampai sembuh. Keesokan harinya, Putri Malam sudah bisa berjalan kembali. Sebagai tanda terima kasih, ia memberikan beberap...
Tersebutlah seorang gadis yatim piatu bernama Mah Bongsu. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada Mah Piah yang kikir dan serakah. Mah Piah mempunya seorang putri yang bernama Siti Mayang. Suatu hari, ketika Mah Bongsu mencuci pakaian di sungai, seekor ular yang terluka di punggungnya mendekatinya. Mah Bongsu iba melihatnya. Ia memberanikan diri mengambil ular yang kesakitan itu dan merawatnya di rumah. Setiap kali kulit ular itu terkelupas, Mah Bongsu memunguti dan membakarnya sehingga muncul asap. Jika asap mengarah ke Negeri Singapura, tiba-tiba muncul tumpukan emas berlian dan uang di depannya. Tetapi apabila asapnya mengarah ke kota Bandar Lampung, muncullah berlembar-lembar kain tapis Lampung. Maka dalam waktu singkat Mah Bongsu menjadi kaya raya. Karena merasa kekayaannya tersaingi, hampir setiap saat Mah Piah dan Siti Mayang mencari tahu rahasia kekayaan Mah Bongsu. Akhirnya, mereka tahu harta kekayaan Mah Bongsu berasal dari kulit ular yang terkelupas...
Apabila dilihat dari pertunjukannya tari ini lebih mendekati pertunjukan adu ketangkasan. Namun karena dalam gerakannya menggunakan gerakan-gerakan tari, maka pertunjukan kesenian dari Kepulauan Bangka Belitung ini dikenal dengan tari Beripat. Kesenian ini menunjukkan kejantanan dari seorang lelaki dengan cara saling memukul memakai senjata rotan. Kata "ripat" pada kesenian ini artinya adalah memukul dan alat musik gong merupakan alat musik pengiring tarian. Penilaian yang dilakukan adalah dengan cara melihat siapa yang paling sedikit mendapatkan bekas pukulan, maka dia lah pemenangnya. Tujuan awal dari permainan ini adalah selain mempererat hubungan antar kampung, juga untuk memupuk sportivitas para pemainnya. https://www.kamerabudaya.com/2017/10/beripat-beregong-kesenian-tradisional-dari-bangka-belitung.html
Tari Men Sahang Lah Mirang adalah tarian tradisional dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menggambarkan suka ria masyarakat Bangka Belitung yang sedang memetik hasil panen berupa lada putih (sahang). Dalam melakukan panen sahang tersebut, masyarakat Bangka Belitung selalu memanjatkan puji dan syukur pada Yang Maha Pencipta alam semesta ini. https://www.abkoleji.com/2016/09/tarian-tradisional-kepulauan-bangka-belitung.html
Caklemong berasal dari Bangka Belitung yang mempunyai bentuk melengkung ke bawah. Cara memainkannya yaitu dengan dipukul menggunakan pemukul. Sumber: https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-musik/nama-alat-musik-tradisional