tari kebo kinul merupakan tarian rakyat yang berada di kabupaten sukoharjo.tarian ini biasanya diiringi oleh dialog,tarian ,karawitan dan alur cerita. awal dari terciptanya tarian ini yaitu di Desa Genengsari Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.yang mana zaman dahulu banyak warga yang menanam tanaman terdapat hama ,terus kemudian diciptakannya kebo kinul atau yg biasa disebut orong-orongan sawah. Kebo Kinul adalah penjaga tanaman berbentuk orang-orangan dari jerami yang diyakini oleh masyarakat sekitarnya sebagai simbol kesuburan.
Jathilan adalah kesenian yang telah lama dikenal oleh masyarakat Yogjakarta dan juga sebagian Jawa tengah. Jathilan juga dikenal dengan nama kuda lumping, kuda kepang, ataupun jaran kepang . Tersemat kata “kuda” karena kesenian yang merupakan perpaduan antara seni tari dengan magis ini dimainkan dengan menggunakan properti berupa kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu (kepang). Dilihat dari asal katanya, jathilan berasal dari kalimat berbahasa Jawa “jaranne jan thil-thilan tenan,” yang jika dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “kudanya benar-benar joget tak beraturan ”. Joget beraturan (thil-thilan) ini memang bisa dilihat pada kesenian jathulan utamanya ketika para penari telah kerasukan.
Tiwul adalah makanan tradisional dari Gunung Kidul yang terbuat dari olahan singkong . makanan ini sangat unik, selain rasanya yang sangat khas, Tiwul ini juga bisa dijadikan sebagai makanan pengganti nasi. Makanan ini sudah terkenal sejak jaman dahulu dan menjadi salah satu warisan kuliner bagi masyarakat Wonogiri. Sega Tiwul terbuat dari singkong yang sudah di keringkang. Singkong yang kemudian di sebut gaplek di tumbuk, setelah itu di kukus hingga menjadi tiwul.
Upacara adat Jawa sering disebut “selametan”. Upacara ini dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa. Upacara ini dilakukan untuk mendoakan para leluhur agar diberinya ketentraman. Sumber: http://discovercity.id/inilah-7-upacara-adat-jawa-yang-selalu-menjadi-tradisi-unggul/
Dalam pernikahan adat Jawa ada yang dikenal juga upacara perkawinan yang sangat unik dan sakral. Banyak tahapan yang harus dilalui dalam upacara adat Jawa yang satu ini, mulai dari siraman, siraman, upacara ngerik, midodareni, srah-srahan atau peningsetan, nyantri, upacara panggih atau temu penganten, balangan suruh, ritual wiji dadi, ritual kacar kucur atau tampa kaya, ritual dhahar klimah atau dhahar kembul, upacara sungkeman dan lain sebagainya. Sumber: http://discovercity.id/inilah-7-upacara-adat-jawa-yang-selalu-menjadi-tradisi-unggul/
Upacara larung sesaji adalah upacara yang digelar orang Jawa yang hidup di pesisir pantai utara dan Selatan Jawa. Upacara ini digelar sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil tangkapan ikan selama mereka melaut dan sebagai permohonan agar mereka selalu diberi keselamatan ketika dalam usaha. Berbagai bahan pangan dan hewan yang telah disembelih akan dilarung atau dihanyutkan ke laut setiap tanggal 1 Muharam dalam upacara adat Jawa yang satu ini. Sumber: http://discovercity.id/inilah-7-upacara-adat-jawa-yang-selalu-menjadi-tradisi-unggul/
Ritual Unjungan dilakukan oleh masyarakat Purbalingga dan Banjarnegara. Konon asal muasal dilaksanakannya tradisi berawal dari para petani yang berebut air untuk mengairi sawahnya saat musim kemarau. Perebutan ini membuat para petani cekcok hingga saling memukul dan melukai satu sama lain. Sama dengan ritual Ojung, tradisi ini juga menggabungkan antara seni musik, tari, dan bela diri. Dalam acara ini, laki-laki juga saling memukul dengan sebilah rotan. Bagian yang boleh dipukul hanya bagian kaki ke bawah. Sumber: https://www.boombastis.com/ritual-mendatangkan-hujan/59364
Mitoni adalah upacara mempersiapkan kelahiran bayi saat usia kehamilan 7 bulan. Upacara adat Jawa ini lekat dengan budaya Islam. Jika diselenggarakan dengan adat Jawa utuh, prosesi mitoni membutuhkan seharian penuh dan biaya yang relatif besar. Upacara ini mirip-mirip dengan pernikahan Jawa, ada sungkeman dan siraman. Keluarga yang menggelar upacara ini juga harus mengundang tetangga dan kenalan untuk ikut mendoakan si jabang bayi. Sumber: https://www.moneysmart.id/5-tradisi-yang-masih-berlaku-di-indonesia-meski-butuh-banyak-biaya/
Tari Topeng Ireng merupakan tarian rakyat kreasi baru yang merupakan metamorfosis dari kesenian Kubro Siswo, tarian ini mulai berkembang di tengah masyarakat lereng Merapi, Merbabu dan Sumbing pada tahun 1960-an, disebut juga sebagai Tari Dayakan. Tari Topeng Ireng mengisahkan tentang perjuangan seorang pertapa untuk membuka lahan hutan untuk dijadikan sebagai tempat pemukiman, dimana dihutan tersebut terdapat manusia rimba. Seorang pertapa tersebut melawan para manusia rimba dan mengajari mereka untuk hidup sebagai manusia biasa, mengajak mereka membuka hutan, membuka lahan pertanian, dan mengajari seni bela diri. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/11/tarian-tradisional-temanggung/